Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell, berpandangan tidak ada risiko resesi yang membayangi perekonomian terbesar di dunia itu.

Meskipun para pelaku pasar mencemaskan ketegangan perdagangan global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di dunia, Powell mengatakan tidak ada bukti bahwa resesi AS ada di depan mata. Bila kondisi ekonomi melemah, The Fed akan bereaksi, ujarnya di Economic Club of Washington, Kamis (10/1/2019).

"Berdasarkan data yang masuk, Anda bisa lihat tidak ada bukti perlambatan ekonomi," ujarnya. "Data memang menunjukkan berbagai hal yang berbeda namun itu bukanlah sesuatu yang tidak biasa."

Ia juga mengatakan tidak ada jalur kenaikan suku bunga yang memang secara khusus dipersiapkan untuk saat ini.

"[Bila perekonomian global semakin melambat] saya yakinkan Anda bahwa kami dapat dengan fleksibel dan cepat mengubah kebijakan, dan kami bisa melakukan itu dengan signifikan bila diperlukan," tegas Powell, dilansir dari Reuters.

Akhir tahun lalu, pembahasan mengenai potensi terjadinya resesi di Negeri Paman Sam memanas setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor dua tahun lebih tinggi ketimbang tenor tiga dan lima tahun atau inverted yield.

Terjadinya inverted yield ini merupakan pertanda awal datangnya resesi, karena investor meminta 'jaminan' yang lebih tinggi dalam jangka pendek. Artinya, risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang.

Selama 60 tahun terakhir, resesi dimulai 9-24 bulan setelah inverted yield terjadi, dikutip dari BBC.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190111113940-17-50186/bos-the-fed-tak-ada-bukti-as-akan-resesi

astagfirullah tidak akan resisi