ronzstagramAvatar border
TS
ronzstagram
Tunggu Apa Lagi? Mulailah Menari!


Pergantian dari tahun lama ke tahun baru biasanya diakhiri/dimulai dengan menuliskan resolusi. Sebuah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun dan rutin juga diabaikan. Hehe. Idealnya sih menulis resolusi tahunan memang harus dilakukan. Setidaknya kita jadi punya tujuan yang jelas di tahun baru tuh mau apa. Juga kita jadi punya target-target yang akan memacu kita untuk bekerja keras mencapai target tersebut. Tahun ini ada tiga resolusi yang ingin banget gue lakukan. Beberapa di antaranya adalah basian resolusi dari tahun lalu:

1. Rajin menulis dan melanjutkan cerita-cerita yang terpotong dan belum sempat dilanjutkan di blog;
2. Belajar lebih banyak tentang kopi dan menjadi barista;
3. Menari.



Yang ketiga sebenarnya adalah sesuatu yang ingin gue lakukan sejak lama, tapi selalu terbentur oleh kebutuhan-kebutuhan lain yang prioritas. Aneh juga sih, kenapa ya gue tidak pernah memprioritaskan yang satu ini? Padahal secara random gitu gue termasuk yang suka "joget". I mean, kalau misalnya lagi ada event musik atau lagi karaoke bareng sama temen-temen gitu hampir pasti deh gue lebih banyak jogetnya daripada nyanyinya. Ditambah lagi karena gue suka banget sama KPop dan menari/dance adalah sesuatu yang sangat akrab dalam tontonan sehari-hari membuat gue jadi semakin ingin mendalami bidang ini. Bukan sebagai profesional, tapi buat nambah kegiatan aja. Buat hobi. Buat olahraga. Mengingat gue bukan orang yang suka olahraga seperti lari dan segala yang berhubungan dengan bola, jadi gue rasa dance adalah salah satu opsi terbaik yang gue punya untuk bisa berkeringat dan sehat.

Sebagian orang mungkin akan berpikir ini agak... aneh? Kok dance sih. Memangnya lo bisa? 

Ingin rasanya memecut mereka dengan cambuk beracun.

Ya kan gue juga dance bukan untuk jadi master atau apa. Gue kan dance juga untuk berolahraga doang biar ada kegiatan yang berkeringat. Gue tipe orang yang nggak akan melakukan apa yang gue nggak suka. Olahraga pun demikian. Tapi gue suka dance dan di saat yang sama ini juga bisa membuat gue berkeringat. Jadi WinWin kan?



Kalian juga nggak boleh memandang sebelah mata soal dance/menari gais. Dua studi baru menyebutkan kalau orang yang di waktu mudanya suka dance/menari akan jadi lebih sehat saat dia tua nanti. Mereka yang rutin dance juga bisa mengurangi risiko mengalami disabilitas dan dementia ketika tua. Seperti yang gue kutip dari Time(3/1/2019).

Jadi ada jurnal nih yang diterbitkan Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports tentang aktivitas fisik yang akan membuat kita jadi lebih sehat di usia tua. Para peneliti yang menulis jurnal ini ingin membuktikan kalau aktivitas fisik yang rutin akan membuat seseorang lebih mandiri di usia tuanya. Dalam artian mandiri tuh kayak mereka bisa melakukan hal-hal sederhana sehari-hari tanpa bantuan orang lain seperti jalan, mandi, dan berpakaian. Sampel yang diambil adalah 1.000 wanita lansia di Jepang. Mereka juga ditanya-tanyai solah aktivitas fisik rutin yang mereka lakukan setiap hari dan dimonitor selama delapan tahun.

Hasilnya? Ditemukan sekitar 130 orang yang masuk ke kategori difabel. Sisanya adalah para perempuan mandiri yang lebih sehat berkat aktivitas fisik rutin yang mereka lakukan. Secara umum memang semua aktivitas yang melibatkan tenaga dan membuat kita berkeringat memberikan efek yang positif di hari tua. Tapi dari semua aktivitas itu, yang paling memberikan efek besar adalah menari/dance.

Terkejut? Jangan dulu. Masih ada fakta-fakta yang lainnya.



Para peneliti kemudian menemukan fakta bahwa mereka (para perempuan tadi) yang rutin menari punya risko 73% lebih rendah dalam mengalami disabilitas sepanjang periode studi, dibandingkan mereka yang tidak menari. Jika dibandingkan dengan olahraga lain seperti berjalan, yoga, dan senam, faktor kesehatan dari menari justru lebih besar. Lho kok bisa gitu?

Dikutip dari jurnal yang sama, rahasianya bisa jadi karena ketika menari kita nggak cuma sekedar membuat tubuh kita bergerak. Tetapi menari mengasah berbagai kemampuan yang kita miliki termasuk fisik dan juga mental. Para peneliti menulis, menari tidak hanya membutuhkan keseimbangan, kekuatan, dan ketahanan tetapi juga mengasah kemampuan kognitif. Seperti kebisaan tubuh beradaptasi dan berkonsentrasi untuk bergerak sesuai musik dan partner menari kita, seni untuk membuatnya terlihat anggun, gerakan-gerakannya yang luwes, dan juga kemampuan otak untuk mengingat koreografi. See? Jadi nggak cuma sekedar gitu doang gitu lho.



Kita lanjut ke fakta penelitian dari paper yang berbeda ya.

Yang kedua ini diterbitkan oleh Journal of the American Geriatrics Societyyang lebih lanjut meneliti tentang sisi positif dari menari untuk kesehatan mental. Para peneliti yang menulis jurnal ini melakukan analisa terhadap 32 studi terdahulu yang sudah melibatkan lebih dari 3.500 orang yang berusia 50 hingga 85 tahun, demi mencari tahu dan memutuskan apakah aktivitas pikiran dan tubuh termasuk tai-chi, yoga dan dance bisa meningkatkan fungsi kognitif orang dewasa ketika memasuki masa lanjut usia.

Hingga sebelum penelitian dilakukan, tidak ada yang tahu bagaimana cara untuk mencegah dementia atau penurunan kemampuan kognitif seseorang. Tetapi setelah semua data dikumpulkan, para peneliti tersebut mendapat jawabannya. Mereka menemukan bahwa orang dewasa dalam perjalanannya menuju usia tua yang sering melakukan latihan atau olahraga tubuh dan pikiran cenderung memiliki fungsi kognitif global yang baik daripada mereka yang cuma leyeh-leyeh dan malas-malasan semata. Jadi memang efeknya sangat berasa nanti ketika sudah masuk usia tua gais.

Yang menarik adalah, para peneliti ini menemukan bukti yang kuat bahwa 60 menit hingga 120 menit melakukan tai chi atau dance dalam satu minggu bisa banget meningkatkan fungsi kognisi global bahkan untuk orang dewasa yang sebelumnya pernah mengalami pelemahan fungsi anggota tubuh. Tidak hanya itu, menari ternyata juga bisa meningkatkan fleksibilitas kognitif alias kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru atau perubahan situasi tertentu. Menari juga mempengaruhi terhadap kefasihan seseorang dalam berbahasa, belajar, dan mengingat.

Wah, amazed banget!

Secara langsung memang belum ada studi yang secara langsung meneliti tentang dance dan efek positifnya buat kesehatan, hanya studi-studi yang terkait dengan aktivitas fisik dan hasilnya. Tetapi yang pasti, mereka yang sehat secara fisik dan mental akan lebih mudah bergerak dan menari daripada mereka yang tidak sehat di kedua aspek. Ya kan?

Jadi kesimpulannya, buat pemalas kayak gue yang 2019 ini masih belum menyentuh ranah olahraga dan latihan-latihan fisik karena memang nggak terlalu suka, bisa memulai untuk menari. Soalnya sudah terbukti bahwa menari adalah salah satu bentuk latihan fisik dengan berbagai manfaat. Tidak hanya manfaat buat tubuh dan fisik tetapi juga buat otak dan mental.

Yang paling penting, menari itu pasti menyenangkan. Lihat aja film India yang selalu menari dan menyanyi di bagian-bagian cerita yang bahagia.

Jadi tunggu apa lagi? Mulailah menari!

Spoiler for Sumber/Referensi:


2
3.9K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.