Desember, bulan yang tidak pernah kusesali. Desember juga sebagian besar kenangan indah. Entah kenangan indah bersama keluarga, teman dekat, dan pacarku.

Ini tentang satu Desember yang lalu, aku memulai suatu hubungan. Sama dengan desember, dimulainya hubungan itu tidak pernah kusesali -mungkin-. Di bawah mendungnya langit, sebuah pertanyaan kulontarkan, seperti sempat kehilangan kesadaran saat berkata-kata, tanpa kontak mata yang berarti, menanyakan hal tentang hubungan yang lebih serius kepadanya. Dan yang memulai kenangan adalah saat Ia mengatakan iya untuk hubungan yang serius itu -Jika Ia menjawab tidak, bulan Desember tidak akan menjadi bagian kenangan-.

Andai tidak ada tembok pemisah yang kuabaikan saat itu, mungkin hubungan telah kembali bertemu dengan Desembernya lagi tahun ini. Lantas Ia tidak akan lagi bertemu dengan hangatnya pelukan di tengah mendungnya langit sehabis hujan, rasa senang akibat memulai sesuatu yang sangat diimpikan dan banyak hal lain bersama kenangan.

Aku mungkin tidak berharap hubungan itu kembali ada, namun yang tetap kuinginkan, Desemberku selalu ada, untuk kembali membuat kenangan indah, yang tidak mungkin terlupa. Dan untukmu satu Desemberku yang lalu, terima kasih telah menjadi bagian dari kenangan indah di bulan Desember, aku bersyukur kita pernah memulainya dan pernah menjalaninya bersama.