Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brainstrom90Avatar border
TS
brainstrom90
Polemik Penarikan 7000 Pasukan Amerika di Afganistan Oleh Donald Trump

Pasukan Amerika di Afganistan. Dok. Ist

Pemerintah Amerika Serikat berniat untuk menarik mundur pasukannya yang berada di Afganistan. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan berniat untuk menarik setengah pasukannya yang berada di sana. Total ada 7000 tentara yang akan dibawa pulang kembali ke Amerika Serikat jika hal tersebut jadi dilaksanakan. Keputusan tersebut berada di tangan Sang Presiden yakni Donald Trump. 

Lalu apa keputusan Donald Trump? 
Ternyata ia menyetujui hal itu dan menarik tentaranya, bahkan ia juga menarik tentara yang berada di Suriah juga. Keputusan itu diumumkan pada Kamis (20/12) lalu dan Wall Street Journal yang pertamakali melaporkannya.

Ternyata beberapa petugas keamanan Amerika Serikat mengatakan bahwa Trump yang ingin para tentara untuk dipulangkan kembali. Dua staf administrasi mengatakan kepada CNN tadinya rencana tersebut akan diumumkannya saat pidato kenegaraan pada akhir Januari atau awal Februari nanti.

Beberapa media memberitakan bahwa keputusan tersebut diambik karena desakan para staf militer untuk menekan Trump soal keberadaan tentara Amerika di Afganistan. Namun adapula yang mengaitkan dengan keputusan James Mattis yang mundur dari jabatan Menteri Pertahan Negara.

Pada Kamis (20/12), Menteri Pertahanan Jim Mattis mengumumkan pengunduran dirinya. Dia menyebut bahwa dirinya berbeda pandangan dengan presiden, namun tidak secara gamblang menyatakan penarikan pasukan sebagai alasannya mundur.

Pasukan AS telah ditempatkan di Afghanistan sejak 2001. Hal ini bermula ketika Taliban yang saat itu menguasai Afghanistan menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan 11 September.

Presiden George W Bush kemudian melancarkan operasi militer untuk menemukan Bin Laden sekaligus menjungkalkan Taliban dari kekuasaan. Pasukan khusus AS menemukan dan membunuh Bin Laden di Pakistan pada 2011 dan operasi tempur AS di Afghanistan resmi berakhir pada 2014.


Namun, setelah 2014, Taliban kembali berkuasa sehingga sejumlah pasukan AS dipertahankan untuk menjaga keamanan di Afghanistan. Pada September 2017, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengirim 3.000 serdadu tambahan ke sana, yang jelas berbeda dari janjinya untuk mempertahankan pasukan AS sampai batas waktu tak tertentu.

Bagaimana reaksi terhadap rencanaTrump?
Rencana Trump untuk mengurangi jumlah pasukan ditentang sejumlah pihak, sebagaimana dilaporkan harian Washington Post. Di antara pihak yang menolak adalah Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, dan penasihat keamanan nasional, John Bolton.


Senator Republik, Lindsay Graham, merilis cuitan yang menyebut penarikan mundur pasukan merupakan "strategi berisiko tinggi" yang membalikkan kemajuan AS di kawasan tersebut sekaligus menyediakan jalan bagi terciptanya "9/11 kedua".


Sebelumnya, dia juga menentang penarikan mundur pasukan dari Suriah yang disebutnya  kesalahan besar seperti yang dibuat Obama. Namun beberapa kalangan mengingatkan bahwa penarikan mundur pasukan AS akan menciptakan celah sehingga kelompok seperti Negara Islam (ISIS) bisa bangkit kembali.


Sumber
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.