Yeah, itu sebuah pertanyaan yang terus terbayang dikepala saya akhir-akhir ini. betapa tidak setiap kali saya bertemu dengan teman – teman wanita di kampus saya, mereka selalu berkata “coba kalau aku punya kulit putih, pastinya aku akan terlihat lebih cantik”.



Padahal, bagi seorang pria kulit cantik belum tentu mutlak di kategorikan sebagai wanita cantik, karena mengingat saat ini warna kulit bukanlah sebuah nilai absolute dari kesempurnaan wanita.



Harus diakui jika berkulit putih memang menarik, akan tetapi esensi cantik itu timbul dari dalam diri wanitanya sendiri.



Orang Indonesia sebenarnya dianugerahi kulit sawo matang oleh Tuhan dan sejak zaman dulu, seperti orang dari negara tropis lain telah hidup dalam kondisi geografis dancuaca ini tanpa masalah.



Akan tetapi, mengapa zaman ini, cuaca Indonesia dan mataharinya menjadi masalah untuk orang Indonesia, yang banyak kini menjadi “takut hitam” dan ingin menghindari matahari?



Menurut Aquarini (2003) mayoritas orang Indonesia menyebut kulit mereka sebagai sawo matang, dan kulit yang lebih terang daripada yang “standar” disebut “putih” (dan bukan “terang”).



Ada berberapa asumsi yang mengatakan mengapa hal tersebut terjadi.



Asumsi yang pertama adalah bahwasanya keinginan Wanita Indonesia memilikikulit putih ada keterkaitanya dengan zaman penjajahan dahulu, ketika pria masa itu tertarik dengan para noni Belanda yang notabene berkulit putih, sehingga menimbulkan keinginan bagi wanita pribumi untuk terlihat menarik.



Sedangkan asumsi yang lain mengatakan bahwa hal tersebut ada kaitanya dengan kebutuhan ekonomis dari berberapa pihak perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan yang terus gencar mencekoki masyarakat bahwa kulit putih itu bersih, kulit putih itu cantik, kulit putih itu menarik, kulit putih itu sexy dan kulit putih itu bisa membuat anda bertegangan tinggi…



Namun, seperti yang sudah kita bicarakan di atas. Kita tahu jika kita bukan bangsa yang dianugrahi dengan kulit yang putih, akan tetapi bangsa kita dikenal dengan kecantikan hatinya.



Selama saya hidup di Yogyakarta, saya lihat banyak dari pria asing lebih memilih wanita pribumi dengan kulit yang tidak putih, malah cenderung gelap.



Menurut mereka warna kulit orang Indonesia sangat menarik dan esoktis.



Sudah seharusnya, wanita Indonesia lebih menghargai dan menghormati warna kulit yang telah di anuggrahi oleh Tuhan, dan tidak harus memaksa mereka untuk memutihkan tubuh mereka dengan berbagai cara seperti dengan kosmetik, perawatan tubuh, suntikan dan berberapa hal yang sudah pasti menyiksa mereka.



Di sini saya tidak bermaksuda rasis, sok tahu ataupun pihak yang mengdiskreditkan wanita.



Akan tetapi saya justru ingin memberikan sbuah ide dan samangat bagi seluruh wanita di Indonesi yang secara alamiah tidak berkulit putih, karena sejatinya hati anda-lah yang menjadi senjata kecantikan wanita.


Sumber : Kompasiana.com

Sekian Gan

Jangan lupa cendolnya Gan

Jangan dibata Gan