Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
China Kembali Laporkan Data Perekonomian yang Mengecewakan
China Kembali Laporkan Data Perekonomian yang Mengecewakan

Jakarta, CNBC Indonesia - China pada hari Jumat (14/12/18) melaporkan output industri dan pertumbuhan penjualan ritel untuk bulan November yang meleset dari ekspektasi, menurut data dari Biro Statistik Nasional. Ini terjadi karena perekonomian terbesar kedua di dunia itu mulai menunjukkan tanda-tanda melambat di tengah perselisihan dagang yang sengit dengan Amerika Serikat (AS).

Produksi industri di November tumbuh 5,4% dibandingkan tahun lalu, laju paling lambat dalam hampir tiga tahun karena sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang terlihat pada Januari hingga Februari 2016, menurut catatan Reuters.

Pertumbuhan dalam produksi industri itu lebih rendah dari 5,9% yang diprediksi analis dalam survei Reuters.

Penjualan ritel naik 8,1% pada November, laju terlemah sejak 2003, menurut catatan Reuters, lebih rendah dari 8,8% yang diperkirakan analis. Pertumbuhan penjualan ritel November turun dari 8,6% di Oktober.

Investasi aset tetap (FAI) naik 5,9% dari Januari hingga November, sedikit lebih tinggi dari 5,8% yang diperkirakan para ekonom. FAI naik 5,7% dari Januari hingga Oktober.

Data ekonomi China dinantikan oleh banyak kalangan di tengah-tengah serentetan perseteruan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia karena Presiden AS Donald Trump berulang kali mengecam defisit perdagangan yang lebar antara Amerika dengan China.

Meskipun ketegangan perdagangan dengan AS meningkat, China menunjukkan perekonomiannya secara mengejutkan menguat di sebagian besar 2018, dilansir dari CNBC International.

Manufaktur, khususnya, telah bertahan karena eksportir yang cepat mengirimkan barang-barang mereka, sebuah fenomena yang disebut front-loading, sebelum bea impor AS resmi diterapkan.

Data China yang lemah di November menunjukkan bahwa dampak positif dari front-loading mulai melambat dan tekanan bagi ekonomi Negeri Tirai Bambu meningkat, tulis Sue Trinh, kepala strategi valuta asing Asia di RBC Capital Markets di Hong Kong.

Biro statistik Cina mengatakan setelah rilis data bahwa dampak dari ketegangan perdagangan bilateral dengan AS belum jelas.

"Jadi yang terburuk belum datang, dan pembuat kebijakan akan sangat khawatir, terutama dengan pertumbuhan konsumsi yang jatuh," tulis Trinh, Jumat.

Trump setuju untuk tidak menaikkan tarif pada impor China di Januari. Tapi, jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan pada akhir gencatan senjata 90 hari, tarif yang diancamkan itu akan diterapkan.

sumur

Code:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20181214135543-17-46431/china-kembali-laporkan-data-perekonomian-yang-mengecewakan


cilakaaa luewaa welass wa emoticon-Matabeloemoticon-Matabelo
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
3
2.9K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.