Ini Wanita Pertama yang Melakukan Kontak dengan Suku Sentinel

Beranda

...

Berita Luar Negeri
Ini Wanita Pertama yang Melakukan Kontak dengan Suku Sentinel

brainstrom90

13-12-2018 17:49

Ini Wanita Pertama yang Melakukan Kontak dengan Suku Sentinel

Madhumala Chattopadhyay. Dok. Ist

Setelah John Chau terbunuh oleh suku Sentinel, banyak pihak yang mencari tahu bagaimana keadaan dan sejarah dari suku tersebut. Suku tersebut memang selalu mencoba untuk mencegah orang asing memasuki pulau ataupun daerah mereka. Beragam serangan mereka lancarkan kepada para pendatang.

Hingga akhirnya pemerintah India mencoba untuk melakukan kontak dengan para penduduk asli pulau Sentinel. Namun bukan sambutan baik yang mereka terima tapi hujan panah hingga serangan lainnya kerap dilakukan mereka. Namun percobaan itu membuahkan hasil pada tahun 90’an awal.

Para antropolog yang terdiri dari beberapa orang disertai satu wanita yakni Madhumala Chattopadhyay berhasil masuk dan diterima oleh suku tersebut. Momen tersebut ditandai dengan pemberian kelapa oleh para tim kepada suku tersebut. Madhumala, ternyata sudah membekali dirinya dengan penelitian terhadap suku itu selama enam tahun belakangan. Sejak masih kecil ia sudah tertarik dengan cerita suku yang mendiami pulau Sentinel itu.

Namun perjalanan Madhumala tak mudah, ia harus mendapatkan izin dari pemerintah untuk bisa ikut dalam tim tersebut. Gendernya menjadi salah satu penyebab pemerintahan setempat tak mengeluarkan izin untuk dirinya.

Quote:

“Aku menuliskan abhwa aku tahu resiko yang akan aku terima dan tak akan meminta kompensasi dari pihak pemerintah untuk kecelakaan ataupun kehilangan nyawa,” ujarnya.

Bahkan orang tuanya juga sangat khawatir dan tak mengizinkan anak perempuannya itu menempuh bahaya untuk bisa bertemu dengan suku Sentinel.

Namun akhirnya izin tersebut berhasil didapatkan dan dan ia menjadi antropolog wanita pertama yang melakukan kontak dengan suku tersebut. Dua puluh tujuh tahun kemudian ia kembali mengungkit kisahnya itu usai berita soal kematian John Chau ramai beredar.

Mereka berangkat dengan perahu kecil menuju pulau tersebut. Saat tiba di pinggir pantai tampak empat orang pria dengan senjata menyambut mereka. Rasa takut pun menghampiri seluruh tim hingga akhirnya ia memutuskan untuk memberikan kelapa-kelapa yang mereka simpan di kapal.

Quote:

“Kami mulai mengapungkan kelapa-kelapa itu ke arah mereka. Kami pun kaget ternyata orang-orang tersebut mendekat dan mengambil kelapa itu,” tuturnya.

Dua sampai tiga jam kemudian mereka membantu orang-orang suku Sentinel untuk mengumpulkan kelapa itu dan tampak wanita dan anak-anak penduduk asli pulau itu mulai berkumpul dan melihat mereka. Rasa takut terlihat di mata para anak-anak yang menjaga di semak-semak. Mereka pun sempat mengarahkan panahnya saat beradu kontak mata dengan Madhumala.

Quote:

“Aku melihat seorang anak laki-laki bersama seorang wanita di pinggir pantai. Ia mengangkat busurnya namun aku berteriak memanggilnya untuk membantu kami mengumpulkan kelapa. Ia tampak bingung hingga seorang wanita mengambil busur itu dan menyuruhnya untuk menghampiri kami dan ikut mengumpulkan kelapa itu,” kenangnya.

Melihat hal itu Madhumala mencoba kembali ke sana dengan tim yang lebih besar. Namun kali ini para suku Sentinel tak menunggu mereka, melainkan langsung naik ke atas kapal dan mengambil seluruh kelapa yang ada di dalam. Mereka juga mencoba mengambil senapan dan benda-benda lainnya.

Quote:

“Mereka mencoba untuk mengambil senapan milik petugas yang ikut bersama kami. Mereka salah mengira dan kami pun melarangnya, namun ia marah dan mengacungkan pisau miliknya kemudian mengusir kami,” ucapnya.

Ia pun kembali mencoba untuk mengunjungi pulau itu lagi namun karena cuaca yang buruk ia tak melihat satupun penduduk yang berada di pinggir pulau. Dan hal itu menjadi kunjungannya yang terakhir hingga saat ini.

Quote:

“Mereka sudah tinggal di sana selama berabad-abad tanpa adanya masalah. Masalah mereka bermulai saat mereka mengadakan kontak dengan orang luar. Mereka tak butuh orang luar untuk melindunginya, mereka hanya butuh dibiarkan saja,” pungkasnya.

Sumber