Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

munarmanshAvatar border
TS
munarmansh
Politik Luar Negeri Prabowo Ketinggalan Zaman
Politik Luar Negeri Prabowo Ketinggalan Zaman

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menilai pernyataan Prabowo Subianto soal rencana Australia memindahkan kedubesnya di Israel ke Yarussalem berdasarkan pemikiran usang. Menurut Arsul, apa yang diutarakan Prabowo hanyalah melihat prinsip-prinsip hubungan internasional secara normatif saja.

"Melihat sisi hubungan internasional secara normatif saja adalah bentuk diplomasi yang sudah lama ditinggalkan oleh banyak negara. Pak Prabowo tampaknya berpikir dengan model out of date diplomacy," kata Arsul dalam keterangan yang diterima, Sabtu (24/11).

Dalam praktik hubungan internasional yang sebenarnya sudah cukup lama, menurut Arsul, banyak negara yg tidak berpaku pada aspek normatif saja dengan menyatakan bahwa suatu sikap negara adalah kedaulatan dan kewenangan negara itu sendiri.

Australia sendiri termasuk negara yang tdk hanya membatasi diri pada kerangka normatif saja dalam politik luar negerinya. Arsul memberi contoh misal terkait dengan eksekusi mati dua warga Australia dalam kasus narkotika Bali Nine.

Juga ketika terungkap adanya penyadapan terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono oleh intelijen Australia.

"Belum lagi peran aktif Australia mengirimkan pasukan tempurnya dalam koalisi yang dipimpin AS ke beberapa negara yang sedang diperangi," kata Arsul.

Bahkan dalam isu hukuman mati di RKUHP yang saat ini masih dibahas, Arsul yang juga anggota Panja RKUHP merasakan adanya upaya mempengaruhi dari Australia.

"Ini semuanya menunjukkan bahwa prinsip normatif dalam hubungan diplomatik antar negara tidak lagi bisa dipegang dengan kaku, terutama ketika sudah menyangkut kepentingan nasional dan internasional suatu negara," jelas Arsul.

Wakil ketua TKN Jokowi - Ma'ruf ini menilai, langkah diplomasi yg dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK yang memprotes pemindahan Kedubes Australia di Israel ke Yerussalem bukan hal yang salah dalam praktik diplomasi hubungan internasional saat ini. Bahkan itulah yang benar dalam konteks kepentingan nasional dan internasional Indonesia.

"Faktanya mayoritas mutlak rakyat Indonesia mendukung Palestina dan mayoritas negara-negara Islam juga berharap Indonesia selalu berperan aktif dalam diplomasi Palestina," kata dia.

Oleh karena itu, Arsul mengharapkan Prabowo jangan menyuarakan pandangan yang melukai rakyat Palestina dan juga meninggalkan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia terkait soal Yerussalem sebagai satu isu sentral dalam membantu perjuangan rakyat Palestina. 

Komen TS
Bukannya Prabowo gak tahu hal itu dan pikirannya usang, Bang Sani Walaupun dah usang khan mending Prabowo masih punya pikiran, ketimbang para pendukungnya khan jauh lebih lumayan Prabowo, Bang? 
Diubah oleh munarmansh 24-11-2018 12:47
-1
1.1K
5
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.