Hai Agan dan Sista semua!!! Pernah gak kamu naik kereta cepat? Hmm.. Kalau naik secara langsung mungkin masih jarang yang pernah ya. Secara di Indonesia belum ada beroperasi kereta cepat. Tapi kalau sekedar lihat kereta cepat tentu pernah ya gan, seringkan itu di film Jepang yang nganu. Ehem.. Maksudnya di Jepang memang merupakan negara yang terkenal dengan kereta cepatnya, kalau gak salah nama keretanya ialah Shinkansen (peluru).



Tapi sekarang kita gak bahas dulu tentang kereta cepat di masa sekarang. Yuk flashback ke masa diawal ide kereta cepat pertama kali dicetuskan.

Tahukah kamu? Awal mula ide tentang kereta cepat ini sempat bikin heboh pada era 1800-an. Para ahli pada masa itu berpendapat bahwa kereta cepat tidak mungkin ada. Karena kereta cepat dituding akan membuat manusia (penumpang kereta cepat) akan mengalami sesak nafas.





Dan kini prediksi miring terhadap kereta cepat terpatahkan. Justru kalau dipikir-pikir, bila manusia menempuh jarak ratusan kilometer hanya menggunakan moda transportasi berkecepatan rendah, malah itu yang bikin orang sesak nafas. Apalagi kalau naik keretanya desak-desakkan, cuaca panas dan perjalanan jauh. Engap cuy!!


Tapi berbahagialah. Itu semua hanya prediksi dimasa lalu terkait dimasa sekarang. Pendapat demikian pun tidaklah salah, karena orang dulu berpikir sesuai pengetahuan di jamannya. Tokh, kita dijaman sekarang dengan ilmu pengetahuan yang ada sekarang, tentu juga bisa banget salah dalam memprediksi atau memproyeksikan masa depan seperti apa.


Baiklah kalau gitu kita tinggalkan cerita masa lalu. Sekarang Kereta Cepat sudah beroperasi di beberapa negara. Jepang adalah negara pertama yang mengoprasikan kereta cepat di dunia.

Di Jepang pada 1 Oktober 1964, yang dikenal Shinkansen. ‎Jalur pertama yang dibangun sepanjang 500 km dari Tokyo-Yohohama-Nagoya-Kyoto-Osaka, rute ini disebut sebagai Tokaido Shinkansen.


Kepikiran sesuatu gak gan? Jepang sudah bikin kereta cepat sejak tahun 1964. Dan menurut artikel yang saya baca dari detikFinance, Jepang sejak era tahun 1930-an sudah mulai mengembangkan kereta cepat. Kemudian pada 1956, negeri matahari terbit tersebut melakukan studi kelayakan pembangunan kereta cepat jalur Tokaido, dengan proses awal konstruksi pada 1959, hingga akhirnya beroperasi pada 1964. Jepang sempat mendapatkan pendanaan lewat utang dari Bank Dunia US$ 80 juta untuk membiayai mega proyek ini.

Nah dari data tersebut saya pribadi jadi agak heran. Diakhir Perang Dunia II, wilayah Jepang diketahui dijatuhi bom atom oleh sekutu. Kejadian itu terjadi pada tahun 1945. Lalu ditahun 1964, Jepang sudah bikin kereta cepat. Artinya ada waktu 19 tahun yang cukup untuk dimanfaatkan dari kondisi luluh lantak pasca perang menuju bangkit dan bikin kereta cepat. Saya 19 tahun uda bikin apa aja ya??

Sementara itu, Jepang dan Indonesia bisa dibilang 'fair' secara waktu untuk 'start' memulai membangun negara masing-masing, yakni tahun 1945. Lalu apa? Ditahun dimana Jepang sudah bikin kereta cepat, kalau saya gak salah negara kita kala itu masih sibuk menumpas aksi pemberontakan yang isunya masih dibawa-bawa sampai sekarang. Hadeeh..


Namun jangan pesimis dulu, meski sudah jelas-jelas ketinggalan. Indonesia kini mencoba untuk tidak semakin tertinggal. Setidaknya begitu ya, ada semangat yang baik.


Kini kereta cepat sudah mulai dibangun di Tanah Air. Tepatnya di jalur Jakarta-Bandung. Megaproyek ini sudah digagas sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian bergulir di masa Presiden Jokowi sekarang.

Dan pada 21 Januari 2016 proyek ini dimulai dengan dilakukan groundbreaking oleh Jokowi di Perkebunan Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat.

Diawal pembangunanya, proyek ini sempat terhambat oleh beberapa hal. Salah satunya ialah pembebasan lahan.

Lantas bagaimana update terbaru dari megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini. Kita langsung terhubung dengan rekan kami dilapangan...

Apaansih ya..

Jadi menurut informasi yang saya baca dari detikFinance, *ya, hari gini bicara harus pakai data*. Megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mulai menampakkan progres di pertengahan tahun ini. Setelah sempat terhambat.



Proses konstruksi baru dimulai pada pertengahan tahun ini setelah pendanaan dari China mulai cair. Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 3,2% dengan ketersediaan lahan 80%.

Total nilai investasi proyek ini mencapai US$ 6,07 miliar atau Rp 91 triliun. Proyek ini ditargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan, terhitung mulai Juni 2018 (36 bulan kalender kerja).

Jadi itu tadi sekilas info saja terkait kereta cepat di Indonesia. Kalau gak ada halangan melintang, 2021 nanti pekerjaannya sudah selesai dan Indonesia punya kereta cepat atau kerennya disebut High Speed Rail (HSR). Doain aja.

So, jadi kesimpulannya gini. Saat ini kita bisa saja menduga berbagai hal di dunia ini bakal seperti apa kedepannya. Namun kenyataannya, sekalipun saat ini kita pikir mustahil. Siapa tahu dimasa depan menjadi mungkin.

Ditulis oleh Rianda Prayoga

Sumber:
Detik.com (1,2,3dan 4)
Liputan6.com
Wikipedia

Baca juga thread lainnya