- Beranda
- Berita dan Politik
Selamat dari Musibah - Ini yang Dilakukan Pilot PK-LQP dari Denpasar
...
TS
edisibaru
Selamat dari Musibah - Ini yang Dilakukan Pilot PK-LQP dari Denpasar
Quote:
Jakarta- Berdasarkan hasil investigasi awal tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap black box Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP yang mengalami kecelakaan, rusaknya airspeed indicator di pesawat Lion Air PK-LQP ada kaitannya dengan fungsi Angle of Attack (AOA) sensor yang juga rusak.
Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta atau sebelum terjadinya kecelakaan, tercatat ada perbedaan AOA indicator antara yang ada di sisi kiri atau di tempat pilot dengan yang di sisi kanan tempat co-pilot, di mana AOA sebelah kiri berbeda 20 derajat dibanding yang kanan. Kondisi ini membuat data yang ditampilkan di airspeed indicator menjadi kurang tepat.
papar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, di gedung Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Senin (12/11).
Apakah pilot pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan juga melakukan prosedur yang sama? Soerjanto mengaku belum bisa memastikan hal itu.
"Kalau black box CVR sudah ketemu, nanti bisa ketahuan apa saja komunikasi pilot saat menghadapi situasi ini," ujarnya.
Lebih lanjut Soerjanto menyampaikan, prosedur yang dilakukan pilot inilah yang kemudian dijadikan Boeing sebagai salah satu poin panduan pada revisi flight crew operation manual atau buletin yang sudah disampaikan pihak Boeing. Pilot yang akan menerbangkan pesawat Boeing 737 Max 8 juga akan di-training untuk bisa melakukan prosedur tersebut.
"Masalah yang terjadi ini belum pernah terfikirkan sebelumnya oleh Boeing, makanya perlu ditambahkan (panduan) manual untuk mengantisipasi terjadinya kondisi seperti yang kemarin, supaya tidak sampai terjadi kecelakaan," kata Soerjanto.
Ada beberapa poin panduan yang sudah disampaikan Boeing kepada maskapai penerbangan. Soerjanto menyebut salah satu prosedur yang telah dilakukan pilot Lion Air PK-LQP dari Denpasar yang berhasil mendarat di Jakarta, meskipun mengalami kondisi yang sama dengan pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan.
http://www.beritasatu.com/nasional/5...-denpasar.html
Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta atau sebelum terjadinya kecelakaan, tercatat ada perbedaan AOA indicator antara yang ada di sisi kiri atau di tempat pilot dengan yang di sisi kanan tempat co-pilot, di mana AOA sebelah kiri berbeda 20 derajat dibanding yang kanan. Kondisi ini membuat data yang ditampilkan di airspeed indicator menjadi kurang tepat.
Quote:
Pilot penerbangan dari Denpasar tersebut, Capt William Martinuskemudian melakukan beberapa prosedur, dan akhirnya dapat mengatasi masalah tersebut, hingga pesawat berhasil mendarat di Jakarta.
"Bila dalam penerbangan terjadi air speed disagree atau attitude disagree, maka disconnect lah speed trim, supaya pesawat bisa dikontrol oleh pilotnya, sehingga full authority ada di pilot, bukan di pesawat. Ini juga yang dilakukan pilot Lion Air dari Denpasar ke Jakarta sebelum pesawat keesokan harinya mengalami kecelakaan,"
"Bila dalam penerbangan terjadi air speed disagree atau attitude disagree, maka disconnect lah speed trim, supaya pesawat bisa dikontrol oleh pilotnya, sehingga full authority ada di pilot, bukan di pesawat. Ini juga yang dilakukan pilot Lion Air dari Denpasar ke Jakarta sebelum pesawat keesokan harinya mengalami kecelakaan,"
papar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, di gedung Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Senin (12/11).
Apakah pilot pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan juga melakukan prosedur yang sama? Soerjanto mengaku belum bisa memastikan hal itu.
"Kalau black box CVR sudah ketemu, nanti bisa ketahuan apa saja komunikasi pilot saat menghadapi situasi ini," ujarnya.
Lebih lanjut Soerjanto menyampaikan, prosedur yang dilakukan pilot inilah yang kemudian dijadikan Boeing sebagai salah satu poin panduan pada revisi flight crew operation manual atau buletin yang sudah disampaikan pihak Boeing. Pilot yang akan menerbangkan pesawat Boeing 737 Max 8 juga akan di-training untuk bisa melakukan prosedur tersebut.
"Masalah yang terjadi ini belum pernah terfikirkan sebelumnya oleh Boeing, makanya perlu ditambahkan (panduan) manual untuk mengantisipasi terjadinya kondisi seperti yang kemarin, supaya tidak sampai terjadi kecelakaan," kata Soerjanto.
Ada beberapa poin panduan yang sudah disampaikan Boeing kepada maskapai penerbangan. Soerjanto menyebut salah satu prosedur yang telah dilakukan pilot Lion Air PK-LQP dari Denpasar yang berhasil mendarat di Jakarta, meskipun mengalami kondisi yang sama dengan pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan.
http://www.beritasatu.com/nasional/5...-denpasar.html
ente hebat kapten
Quote:
Sehari sebelum jatuh di Laut Tanjung Karawang, pesawat itu memang menunjukkan hal yang aneh. Jawa Pos sempat menemukan laporan Capt William Martinus dan first officer Fulki Naufan. Laporan tersebut seperti berikut:
A: PK LQP, B737 Max 8
D: 28.10.2018
O: Airspeed unreliable and alt disagree shown after take off. STS was also running to the wrong direction, suspected because of speed difference. Identified that CAPT instrument was unreliable and handover control to FO. Continue NNC of Airspeed Unreliable and ALT disagree. Decide to continue flying to CGK at FL280, landed safely rwy 25L
R: DPS CGK LNI 043
E: AFML
R: Capt William Martinus/133031, FO M Fulki Naufan/ 144291
https://radarsukabumi.com/2018/11/03/knkt-periksa-kru-pesawat-lion-air/
0
3.5K
Kutip
21
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya