Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia Asahan Alumunium (
Inalum) menerbitkan surat utang US$4 miliar atau sekitar Rp58,4 triliun (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS). Hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk mendanai akuisisi saham PT Freeport Indonesia.
Dikutip dari
Reuters, penerbitan obligasi tersebut dilakukan dalam empat tenor, yakni 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun.
Quote:
Inalum menjual surat utang dengan tenor 3 tahun dan 10 tahun dengan bunga 5,23 persen dan 6,53 persen masing-masing US$1 miliar. Kemudian US$1,25 miliar dengan tenor 5 tahun dan bunga 5,71 persen, US$750 juta dengan tenor 30 tahun dan bunga 6,76 persen.
Besaran kupon bunga tersebut berada dibawah target indikatif perusahaan di kisaran 5,87 persen hingga 8 persen.
Obligasi Inalum memperoleh peringkat BAA2 dari Moodys dan BBB- dari Fitch. Tawaran yang masuk dari investor mencapai US$20 miliar dengan mayoritas investor berasal dari Amerika Serikat (AS).
Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari rencana perseroan untuk membiayai akuisisi saham Freeport Indonesia.
CNNIndonesia.comsudah mencoba menghubungi kembali Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin guna meminta konfirmasi penerbitan obligasi dan rencana pinjaman bank. Namun, hingga berita ini diturunkan, Budi mengaku belum mau berkomentar.
"Belum selesai (proses penerbitan surat utang). Nanti kalau sudah selesai saya informasikan," ujar Budi saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Quote:
Sebelumnya, Budi menjelaskan penerbitan obligasi akan dilakukan pihaknya untuk membayarkan kembalipinjaman perbankan sebesar US$3,8 miliar dengan bunga berkisar 6 persen per tahun yang ditarik untuk membiayai akuisis Freeport
Menurut Budi, hal tersebut dilakukan guna meringankan beban arus kas perusahaan. Pasalnya, jika tetap menggunakan pinjaman bank, kas perusahaan akan terbebani karena harus membayar cicilan pokok.
Sesuai kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah dengan Freeport-McMoRan Inc pada 12 Juli lalu, Inalum akan membeli saham Freeport Indonesia dengan nilai US$3,85 miliar atau sekitar Rp55,4 triliun.
Sebesar US$3,5 miliar di antaranya digunakan untuk membayar hak partisipasi Rio Tinto di tambang Grasberg Freeport Indonesia yang akan dikonversi menjadi saham. Sementara itu, US$350 juta sisanya digunakan untuk membeli saham Indocopper di Freeport Indonesia, yang sepenuhnya dimiliki oleh Freeport-McMorran. Setelah proses transaksi rampung, total kepemilikan sahan Inalum di Freeport Indonesia akan menjadi 51,23 persen.
(Reuters/agi)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181109140519-92-345247/inalum-terbitkan-utang-global-rp58-t-demi-akuisisi-freeport