Persoalan mencari partner hidup bukan perkara mudah. Banyak orang yang menunda pernikahan atau ogah pacaran karena merasa tidak mudah cocok dengan orang lain. Terlebih urusan mencari suami atau istri bukan perkara hidup bersama sepanjang usia, tapi juga bagaimana berbagi banyak hal, mulai dari memaklumi satu sama lain hingga cara membesarkan anak cucu. Banyak orang yang kemudian memutuskan untuk berhenti dari perjuangan dalam pernikahan karena merasa pasangannya sudah tidak sejalan.

Nah, sebelum beranjak ke perkara pernikahan, baiknya memang mulai menimbang-nimbang untuk cari pasangan dulu. Sebagaimana yang kita tahu, menikan kan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Ada pihak lain atau si pasangan yang turut dilibatkan dalam momen sakral itu.




Bagi kamu yang sudah berusia di atas 20 tahun, pasti mulai didikte oleh berbagai kalangan, mulai dari orang tua, tetangga, teman, bahkan nitizen untuk segera mencari pendamping hidup. Buat kamu yang terbiasa cuek sih, mungkin hal itu bisa kamu abaikan. Tapi lambat laun bisa bikin kuping sakit juga. Apalagi kalau mereka terbiasa melihat kamu sendirian kemana-mana. Dalihnya sih perhatian dan kasihan, tidak tega melihatmu merana (padahal kita sih oke-oke aja), tapi lama-lama juga bikin risih, kan?

Tidak perlu emosi menanggapi semua komentar soal buru-buru cari pasangan. Satu hal yang perlu kamu waspadai justru beberapa tanda di bawah ini. Tanda-tanda ini memang umumnya dirasakan umat manusia saat melalui level kehidupan di angka 20 ke atas. Tidak hanya para jomblowan jomblowati, umat manusia yang dimabuk asmara pun tidak bisa lepas dari gejala ini. Kalau kamu merasakan salah satu tanda ini, sudah saatnya kamu harus cari partner hidup. Wah apa saja ya? 

1. Mulai merasa mudah kesepian




Sudah bukan rahasia lagi bahwa setiap orang pasti pernah merasa kesepian. Namun, kasus kesepian yang dihadapi oleh anak muda di usia 20 tahunan mulai kompleks. Parahnya, rasa kesepian ini bisa mengundang datangnya depresi dan tekanan yang entah datang dari mana.

Apabila kamu merasa bahwa sepulangnya dari kantor, ada rasa kosong yang tiba-tiba menyerangmu, bisa jadi itu tanda bahwa kamu membutuhkan partner berbagi. Mungkin saja kamu membutuhkan kawan untuk berbicara dan menerima semua keluhan dan kisahmu. Terlebih, saat tiba-tiba merasakan mood swing, kamu pasti tiba-tiba merasa butuh pelukan atau sekedar genggaman tangan agar merasa lebih tenang. 

Hal lain yang bisa mengindikasikan bahwa kamu mulai merasa kesepian adalah jam tidur yang berantakan dan pola hidup yang acak-acakan. Bahkan, tidurmu mulai tidak nyenyak dan sering terbangun setelah satu atau dua jam memejamkan mata. Selain merupakan efek pola hidup tidak sehat, bisa jadi kamu memang merasa kesepian dan membutuhkan seseorang yang bisa kamu ajak berbagi.

2. Finansial mulai matang, tapi kamu kesulitan mengatur kucuran pengeluaran




Hidup sendiri memang membuatmu tidak perlu ambil pusing terhadap pengeluaran bersama pasangan. Tapi tidak semuanya berjalan sesuai rencana. Coba cek kembali rekeningmu, sehat atau penuh penyakit? Tanda yang kedua ini tentu ditujukan bagi orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan bulanan yang matang, ya.

Tidak hanya dialami oleh para tuna asmara, gejala kedua ini juga bisa dirasakan oleh pasangan yang tengah menjalin hubungan pacaran. Ada kalanya kamu merasa jengkel karena tiba-tiba uangmu habis padahal baru seminggu gajian. Di saat itulah, kamu membutuhkan pengontrol keuangan. Partner hidup bisa jadi motivasimu untuk lebih berhemat. Terlebih, apabila ia adalah orang yang juga berpenghasilan matang. Tentu tidak perlu menunda pernikahan dan penyatuan rasa kan? 

3. Kamu sudah terlalu banyak mendapat undangan pernikahan dari teman sejawat




Tanda yang ketiga ini PASTI terjadi di rentang usia 22 - 27 tahun. Wah, kalau undangan sudah membludak, bisa dipastikan kamu akan semakin didikte untuk segera mencari tambatan hati. Bayangkan, teman-temanmu sudah menikah satu per satu, lalu kamu tidak punya teman diskusi lagi karena mereka semua sibuk dengan keluarganya. Salah satu jalan selain memperluas lingkaran pertemanan, membuat komunitas jomblowan jomblowati, atau tetap menikmati hidup adalah MENCARI PARTNER HIDUP. 

Menikah memang bukan lomba lari, tapi ada baiknya kamu mulai mempersiapkannya dari sekarang, minimal cari pasangan. Meski ada teknologi canggih dalam hubungan percintaan yang halal bernama taaruf, ada baiknya juga tetap mencari pasangan yang sudah dikenal baik. Nah, coba lirik-lirik teman yang bisa digandeng ke pelaminan. Kali aja ada yang nyangkut di perasaan dan ia juga punya rasa yang sama. Kali aja.

Dari ketiga tanda di atas, mana yang sudah kamu rasakan?