(18 Oktober 2018, Oleh Rafi Akhsanul Kholikin)
Lakbok adalah salah satu daerah yang berada dibawah nauangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Daerahnya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah hanya dipisahkan oleh aliran Sungai Citanduy. Melihat aspek geografis ini, menjadikan Lakbok ini memiliki dua suku bangsa yang besar didalamnya yakni suku Sunda dan Jawa. Bila anda ingin melihat aspek toleransi dalam masyarakat Lakbok –lah tempatnya karena didalamnya masyarakat yang tertib walaupun berbeda suku.

Lakbok merupakan lumbung padi di Kabupaten Ciamis. Dan sawah lahan pertanian merupakan kawasan mayoritas di Lakbok. Mayoritas penduduk Lakbok juga berasal dari pertanian yang membuat Lakbok sebagai Kecamatan agrarisnya Kabupaten Ciamis. Dapat dikatakan bila Lakbok tidak panen maka seluruh Ciamis kelaparan.

Akan tetapi, potensi besar yang menjadi tumpuan perihal perut ini tidak terlalu diperhatikan oleh pihak Pemerintah Daerah. Sebab Jalan dan irigasi yang merupakan tumpuan utama petani kondisinya sangat memprihatinkan.

Jalan di Lakbok sangat mengenaskan. Banyak yang berlubang dan pastinya menyusahkan baik petani ataupun warga yang melintas ditambah bilamana musim penghujan jalan menjadi becek dan dimusim kemarau jalan menjadi berdebu hal ini menunjukan bahwasanya Pemda Ciamis tidak serius dalam membenahi kawasan lumbung padi ini. Hal ini pastinya menghambat laju perekonomian di Lakbok.

Irigasi di Lakbok lebih parah lagi. Ada istilah Musim hujan kebanjiran, musim kemarau kekeringan. Hal ini tentunya bermuara pada irigasi yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan pastinya berdampak kepada petani sebab air merupakan aspek yang fundamental bagi para petani untuk lahan mereka.

Melihat dua konstelasi diatas, tentunya Lakbok memerlukan sebuah gerakan yang mana bertujuan untuk membukakan mata pemerintah guna melihat dinamika yang ada. Beruntung, Lakbok memiliki suatu forum yakni Perserikatan Mahasiswa Lakbok Jaya. Yang mana Persmalaya ini membantu masyarakat guna menyampaikan aspirasinya. Dengan langkah awal audiensi akan tetapi hanya dianggap angina lalu, para mahasiswa asli Lakbok selanjutnya bekerjasama bersama pemuda dan masyarakat turun bersama kejalan guna menyampaikan aspirasi mereka yakni Tuntut pemerintah perbaiki Jalan dan Irigasi.

Hal ini merupakan sejarah bagi Lakbok sendiri. karena dari masa lampau Lakbok terkenal pragmatis dan hanya mengikuti arus politis saja. Akan tetapi saat ini adalah fase dimana Lakbok mulai menunjukan taring sebenarnya bahwasanya Lakbok juga bisa bangkit dari penindasaan dan mengupayakan apa yang hak dan menjalankan kewajiban. Hidup mahasiswa! Hidup pemuda! Hidup rakyat! Hidup Lakbok Jaya!