Quote:
Quote:
Indonesia melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membangun sebuah rumah sakit di Kota Hebron, Tepi Barat.
Rencana pembangunan rumah sakit itu juga dibahas dalam konsultasi bilateral antara Menteri Luar negeri Retno Marsudi dan menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, digelar hari ini di Jakarta.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Muhyiddin Junaidi menjelaskan Rumah Sakit Indonesia bakal didirikan di Hebron itu merupakan rumah sakit untuk menangani korban trauma akibat kekejaman pasukan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat.
"Rumah sakit itu akan dibangun di atas lahan seluas empat ribu meter persegi, merupakan wakaf dari 17 keluarga Palestina,"
kata Muhyiddin saat dihubungi
Albalad.comelalui telepon selulernya hari ini. Dia menambahkan peletakan batu pertama bakal dilakoni setelah dana dibutuhkan untuk membangun rumah sakit itu sudah terkumpul, diperkirakan menelan anggaran sekitar
US$ 4 juta.
Muhyiddin mengatakan MUI akan mengkoordinir pengumpulan dana dari beragam organisasi masyarakat Islam setelah mendapat lampu hijau dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia berharap dana diperlukan segera terkumpul sehingga peletakan batu pertama dan pembangunan Rumah sakit Indonesia di Hebron bisa cepat dilaksanakan.
Menurut dia, pembangunan rumah sakit itu akan dikerjakan oleh orang-orang Palestina. Namun sebelum prses itu dimulai, MUI akan mengirim sebuah tim untuk memastikan lokasi dan lahan dimaksud bukan merupakan tanah sengketa.
Dihubungi terpisah, Nico Adam, Pelaksana Fungsi Palestina di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Amman, Yordania, mengatakan proposal pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron disampaikan pemerintah Kota Hebron kepada KBRI Amman tahun ini. "Selain lahan, mereka juga sudah memiliki dana awal sebesar US$ 77o ribu," ujarnya.
Nico berharap pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron itu segera terlaksana. Sehingga nantinya akan ada dua Rumah Sakit Indonesia di Palestina, yakni di Jalur Gaza dan Hebron.
ember
berita gini asik.
membuat bongers en pretos bingung mo komen. antara hujat ato dukung.