Cinta tumbuh karena dua insan saling mengagumi dan saling mempercayai. Bukan begitu?
Namun, apakah cinta harus egois? Yap, disadari atau tidak, cinta memang egois. Ketika kita menyandarkan harapan kepada orang yang kita kagumi, pasti kita akan berfikir untuk memilikinya entah bagaimana cara nya.

Dalam cinta, egois itu seperti hal yang biasa kita temui dalam setiap drama cinta muda-mudi yang sedang di mabuk asmara.

Seperti ; "Kamu harus ngabarin aku setiap waktu ya!" , "Kamu harus cepet ya bales wa nya!" , dengan keegoisan seperti itu, kita tidak memikirkan betapa terkekang nya pasangan kita dengan intruksi itu semua. Jika di telaah lebih dalam lagi, sebenarnya hal itu adalah bentuk rasa khawatir kita terhadap pasangan kita. Namun, cara yang kita gunakan untuk menyampaikan hal itu "SALAH" sehingga lebih terkesan kepada Egois.

Lalu, bagaimana?

Maka, biarkanlah pasangan mu bebas dengan segala macam aktivitasnya tanpa ada gangguan dari kamu. Jika memang benar kamu mencintainya. Apa salahnya jika kamu mendukungnya? Selama itu positif, dan tak mengganggu hubungan mu dengannya.

Kamu jangan egois, kamu pun pasti butuh waktu untuk game online kesayanganmu 'kan? Begitupun dia. Dia hanya ingin menikmati dunia-nya tanpa sedikit pun gangguan dari orang lain termasuk kamu.

Maka, alangkah baik nya jika kamu dan pasanganmu dapat lebih bijak dalam menerapkan sistem seperti ini.

Bagaimana jika kepercayaan yang kamu berikan di sia-siakan?

Sederhana. Kamu tinggalkan dan lepaskan dia.
Berarti karakter dia sudah kamu ketahui. Jangan pedulikan lagi sayang dalam hatimu. Tapi, pedulikanlah masa depan mu, akan sehancur apa bila kamu harus hidup dengan pembohong?

Cinta akan selalu egois. Tapi, dapatkah kita dengan bijak menggunakan keegoisan itu?

sumber : blog ane sendiri.