Pengamat Rocky Gerung. (Foto: Istimewa)


NUSANTARANEWS.CO, Jakarat – Pengamat filsafat politik, Rocky Gerung ikut mengomentari kasus yang menimpa aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Melalui akun media sosialnya, Rocky Gerung mengatakan pasca Ratna mengakui kebohongannya, ada pelajaran etik di balik itu semua.

Baca Juga: 
Ratna Sarumpaet Akui Operasi
Ratna Sarumpaet: Kita Melawan Gerombolan yang Kekuatannya “Menipu”
Ketua Fraksi Hanura Sebut Prabowo Dipinang Komunis Cina

“Akhirnya Ratna mengakui berbohong. Ujian selesai. Mengakui. Itu pelajaran etiknya,” tulis Rocky melalui akun twitter miliknya @rockygerung, Rabu, 3 Oktober 2018.

Baca juga: 

Masyarakat yang Pro Pancasila Menurun
Menolak Khilafah, Bukan Berarti Anti Syariat Islam

Pria yang pernah mengajar ilmu filsafat UI ini kemudian menambahkan bahwa kini atas kebohongan itu, sanksi hukum telah tersedia begitu pula dengan sanksi sosial.

Simak:

Pesan Armada Hantu Komunitas Intelijen Terhadap Cina
Cina Sumber Ancaman Konflik Kawasan
Cina Enggan Kendorkan Investasi di Indonesia

“Sanksi hukum tersedia. Pun sanksi sosial. Siapa yang masih mendidih, silakan,” ungkapnya.

Baca juga: 
Soal Sejarah Komunis, Memaafkan Boleh, Melupakan Jangan!
Citra Buruk PKI Akibat Peristiwa G30S/PKI Perlahan Mulai Terhapus
Kerja di Indonesia, Imigrasi Karawang Temukan WNA Asal China Berbekal Buku Pedoman Partai Komunis

Sebelumnya, kasak kusuk tentang kasus penganiayaan yang dialami Ratna Sarumapet terjawab. Setelah Rabu, 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet dalam jumpa persnya mengaku bahwa dirinya melakukan operasi.

Baca Juga:
Impor Beras, Jokowi Ingkar Janji di Bidang Perdagangan
Soal Impor Beras, Gatot Nurmantyo: Kok Tetep Mau Impor! Ada apa?
Kembali Impor Beras, DPR Minta Jokowi Tindak Tegas Kemendag
Budi Waseso, Bersikap Buas Kepada Para Pengimpor Beras

“Tanggal 21 saya mendatangi RS khusus bedah, menemui dr Sidiq ahli bedah plastik. Kedatangan saya karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi,” ungkap Ratna di Jakarta.
Dirinya mengatakan bahwa apa yang ia katakan ini akan menjawab terkait simpang siur kasus penganiayaan tersebut. “Apa yang saya katakan ini akan menyanggah terjadinya penganiayaan,” ucapnya.

Baca Juga:

Sri Mulyani Tanggapi Datar Nilai Tukar Rupiah Sentuh Rp 15.000 Per Dolar AS