Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryyoortegaAvatar border
TS
ryyoortega
[Psycho Department] Action, Slasher
Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam agan2. Perkenalkan nama gw Rio dan gw punya ide cerita yang udah lama ada di pikiran gw. Gw ini penggemar film action yang gak lebay tapi banyak darahnya gan. Makanya gw suka banget sama film The Raid, jadi kalau ada film serupa mungkin bisa kasih tau gw gan. Suatu waktu gw kepikiran satu jalan cerita yang mungkin menarik, hehe. walaupun gw gk pernah nulis sebelumnya, tapi semoga aja karya gw bisa dinikmati disini. OK LANGSUNG AJA GAN, CEKIDOT


***

"Perkenalkan diri anda" kata cewek di depan gw. Hari ini gw interview dan interview ini akan merubah hidup gw.

"Kenapa ibu menanyakan hal yang sudah saya tulis di CV? Jangan basa basi!"

"Hahaha, oke oke... Jadi Bapak Edo, saya sudah melihat catatan kriminal anda. Membunuh seorang pemerkosa anak di bandung, membakar apartement kartel narkoba, memutilasi seorang anak berumur 17 tahun.... (hening)"

"Kenapa anda membunuhnya Pak Edo?" Tanya wanita itu

"Ibu tau dia sedang merencanakan pembunuhan? Dia mencoba merudapaksa dan membunuh seorang anak berumur 8 tahun"

"Saya tidak tahu itu. Dan bagaimana anda tau?"

"Selama ini saya tidak bekerja sendiri. Dia teman saya" kata gw sambil tersenyum lebar..


***


Sesi interview selesai dan gw harus cepet cepet pulang sekarang. Selama ini gw bekerja sendirian, gw capek sama ketidakadilan. Maka dari itu gw buka jasa pembunuh bayaran dengan syarat bahwa yang gw bunuh adalah penjahat juga. Dan membunuh temen gw sendiri bukanlah bagian dari jasa gw.
Ohh ya sekilas tentang gw, nama gw Edo umur gw 25 tahun, bapak gw seorang guru dan ibu gw hanya ibu rumah tangga. Gw dapet pelatihan membunuh ini dari kakek gw. Sebenernya dia gk ngajarin gw membunuh tapi dia ngajarin gw cara membela diri ala tentara, karna dia veteran perang yang dididik sama belanda untuk perang dunia 2. Tapi karna suatu insiden, dia kehilangan kakinya dan harus pensiun.

Ohh ya, semua keluarga gw yang gw ceritakan udah meninggal. Mereka meninggal saat perampok datang ke rumah gw dan membunuh semuanya. Saat itu gw lagi nginep di rumah temen buat selesaiin skripsi gw, dan pas pulang gw liat mereka terkapar, darah yang udah berubah warna jadi coklat mengelilingi tiap tubuh mereka. Gw nangis sejadi2nya. Perampok itu rapih banget, barang di rumah gw gk ada yg berantakan, mungkin mereka bener bener gk mau buat keributan sekecil apapun. Mulai dari situ gw bertekat. Dunia memang gak adil. Maka dari itu gw harus jadi keadilan itu.

Itu sekilas tentang gw, besok hari training pertama gw. Jadi gw harus cepet tidur malam ini.

***

"Selamat pagi Pak Edo. Saya Risa, saya yang akan membantu bapak berkeliling tempat ini" kata wanita didepan gw.

Gw udah sampe di tempat ini. "Psycho Department" atau biasa disingkat "PieDie" Bagi sebagian orang, tempat ini adalah sebuah anugerah. Berkat tempat ini mereka bisa hidup dengan tenang. Bagi sebagian lain tempat ini adalah malapetaka, dimana mereka sudah tidak bebas melakukan kejahatan lagi. Tapi bagi kami, ini hanyalah sebuah tempat untuk melampiaskan nafsu,
Dimana kami bebas menyiksa, membunuh, tanpa harus memikirkan konsekuensi.



"Ini adalah ruangan Pak Deri. Dia ramah tapi kejam. Mmm... Bagaimana saya menjelaskannya ya, dia seperti punya dua kepribadian"

Ruangan itu dibuka dan gw liat seseorang sedang bermain video game. Ruangannya rapih dan tidak terlihat kesan suram.


"Ohhh... Anak baruu.. Sini sini, mau main game bareng gak? Suka bola?" Kata laki laki itu dari dalam kamar.

"Mau coba main sama dia?" Kata Risa

"Enggak. Lanjut keliling aja"

Gw yakin Deri itu berbahaya, tapi selama kita satu tujuan, gw pikir gak masalah.


"Ini ruangan william, dia masih 15 tahun. Jadi punya banyak teman khayalan"

"Ohh Mr. Crawling mau tambah teh? Dan Mrs. Chuckle bantu aku buat kue ya." Kata anak itu.

Dia terlihat lebih kekanak2an daripada usianya. Gw rasa gw gk bakal deketin dia.


"Ohhh. Di ujung sana ada Bapak Jim, dia sudah menunggu untuk menyapa anda"

Mau gak mau gw harus samperin orang yang bernama Jim itu

"Halooo.. Mungkin kita bisa jadi teman. Boleh kenalan?"

Orang itu selalu tersenyum. Dan senyumannya aneh.


"Dan yang terakhir, ini ruangan Pak Q. Dia gk mau menyebutkan namanya, bahkan saat sesi interview pun. Hati hati ya, dia sedikit pemarah."

Gw buka pintu itu dan gw liat seseorang lagi memakan sesuatu.
Ohh bukannn, dia lagi menghisap sesuatu dari benda bulat seukuran pingpong.

"Kenapa ngeliatin? Mau? Rasa pupil manusia lumayan juga loh"

Gw terdiam.

"KALAU GAK MAU, TUTUP PINTUNYA!"

Sontak gw langsung tutup pintu ruangan Q. Gila disini gak ada yang normal. Termasuk Risa, sikap sopannya terlalu dibuat2. Kenapa semua orang dipanggil 'bapak'? Padahal orang2 disini masih muda. Paling hanya mas Jim yang sudah 30an keatas.

Waktu pun perlahan-lahan berlalu. Gw mulai penasaran sama tugas pertama gw. Sampai tiba-tiba....

"Teman-teman, kita dapat kasus. Lagi2 sabung manusia terjadi...
Karna ini hari pertamamu, saya serahkan kasus ini ke tanganmu Pak Edo, dan tolong temani dia Pak Deri.."


***


"Sabung manusia huh? Bukannya harusnya sabung ayam? Manusia memang kreatif. Hahaa" kata gw pas kita sudah sampai di tempat sabung itu

"Itu dulu, dengan menggunakan manusia sebagai objek, penonton judi ini pun meningkat. Ini semata mata hanya untuk mencari keuntungan.
Lu baru pertama kali liat sabung manusia ya? Haha. Biar gw jelasin. Disini manusia bakal dipasangin pisau panjang di kakinya, jadi semacam celurit. Dan manusia yang jadi objek disini pun bukan manusia sembarangan. Mereka pasti punya ilmu beladiri. Entah itu Capoeira atau Wushu atau mungkin Street fight, entahlah. Tapi kayaknya yang punya ilmu beladiri Capoeira yang unggul, karna senjata ada di kaki mereka. Tadi gw udh liat daftar orang yg ikut judi sabung disini, ada sekitar 100 orang. Dannnn... Karna mereka semua punya ilmu bela diri, orang2 disini pun menyebut mereka ATLET."

"Hahh??? 100 orang Atlet? Gila gimana kita beresinnya?"

"Hahaha. Ayo beli jajanan. Kita nikmatin pertunjukan" kata Deri

Gw gak abis pikir sama ni orang. Tujuan kita kesini buat hancurin bisnis judi ini. Eh dia malah ikut nikmatin pertunjukan.


***


"WOY DERIII.. UDAH 3 JAM KITA DISINI. KAPAN MAU BERAKSI?? KAYAKNYA PERTUNJUKANNYA UDAH MAU SELESAI TUH" kata gw sedikit membentak.

"Sabarrr. Sebentar lagi" kata Deri sambil asik makan jajanan.


*1 jam kemudian*


"Nahhh. Ayok beraksi." Kata Deri

"Beraksi apaann??!!! Judinya udah selesai. Liat noh penonton udh mulai pada pulang!!"

"Hahahaha.. Dasar Tol*l. Lu masih gk ngerti juga? Kalau misalnya awal2 kita langsung beraksi, bakal jadi apa? Penonton mungkin bakal kabur. Tapi 100 Atlet itu, apa mereka bakal tinggal diem? Kita bakal mati lahhh.."

"Jadiii...." gw mulai sadar sesuatu.

"Yappp. Seperti yg lu liat, ini pertarungan sampai mati. Mungkin ada beberapa yg nyerah karna takut mati. Jadi dibanding kita harus lawan 100 orang, bukannya lebih enak tontonin mereka saling bunuh dan urus sisanya? hahaha, pekerjaan lebih mudah selesai kalau pakai otak." Kata Deri sambil tersenyum

"Ohh... Berartii"

"Yaaa. Tinggal sisa 1 pemenang dan 6 orang yang nyerah sebelum mati. Jadi lu udh siap?" Tanya Deri.

"SIAP" Jawab gw semangat


*BERSAMBUNG*



Diubah oleh ryyoortega 03-10-2018 05:11
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
392
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.