Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

icarduzAvatar border
TS
icarduz
Gempa dan tsunami di Palu: Pemerintah bantah penjarahan toko dan SPBU
Gempa dan tsunami di Palu: Pemerintah bantah penjarahan toko dan SPBU
Syafiqa, keluarganya, dan para tetangganya di Kota Palu mengungsi ke luar rumah karena khawatir akan adanya gempa susulan.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah terjadi penjarahan toko dan SPBU di Kota Palu, dua hari setelah gempa dan tsunami melanda kota tersebut, pada Jumat (28/9).
Dalam jumpa pers, Tjahjo mengatakan pemerintah mengizinkan warga yang menjadi korban gempa di Palu, Sulteng untuk mengambil barang-barang di minimarket. Minimarket sudah mengetahui dan barang-barang itu akan dibayar pemerintah.
"Kita sudah perintahkan untuk Alfamart dan Indomaret itu sudah bisa diambil barang barangnya. Catat semua apa yang diambil, diinventaris. Kami akan bayar itu semua. Tidak ada penjarahan, mereka antri" kata Mendagri Tjahjo Kumolo kepada wartawan, Minggu (30/9).
Keputusan ini diambil karena warga kesulitan mendapatkan makanan.
Hal senada juga disampaikan oleh Menko Polhukam Wiranto di lokasi yang sama.
"Ada satu kebijakan yang boleh ambil, dibayar oleh pemerintah. Jadi seperti itu mendapatkan air minum dan sebagainya," ujar Wiranto.
Soal foto-foto yang menampilkan warga menaiki truk tangki untuk mengambil bahan bakar minyak (BBM), Tjahjo Kumolo mengatakan aksi itu disebabkan listrik mati sehingga tidak ada cara untuk menyalurkan BBM kepada pembeli.

Baca:
Foto Wakil Wali Kota Palu Pasha "Ungu" dan Adelia Tidur di Pengungsian Palu Dicibir Pencitraan
Tsunami dan gempa Palu turut berdampak ke Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong
Tsunami Palu dalam gambar: kehancuran, duka cita, harapan

Kepada BBC News Indonesia, Syafiqa yang merupakan warga Kota Palu barat mengaku menyaksikan kerumunan orang mengambil barang-barang di minimarket.
"Mereka masuk ke toko dan ambil barang, tapi tidak merusak. Bukan cuma satu toko, tapi ada banyak di sepanjang jalan. Saya kebetulan lewat dan melihat kejadiannya," tuturnya.

Persediaan menipis
Syafiqa sendiri mengaku persediaan makanan kian tipis. Dia dan keluarganya praktis mengandalkan persediaan di rumahnya untuk makan selama dua hari terakhir.
"Yang ada telur dan mi instan, itulah yang kami makan," ujarnya.
Hal tersulit, sambungnya, adalah air bersih. Sejak gempa melanda Palu, dia dan para tetangganya bergantian memakai genset untuk menyalakan pompa air listrik.
Namun, penggunaan genset diperkirakan hanya mampu bertahan dua hari ke depan mengingat menipisnya cadangan BBM.
"Kalau BBM habis dan listrik tak juga menyala, tak tahu lagi kami," tutupnya.

SUMBER
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45696431
-1
1.3K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.