Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja perekonomian DKI Jakarta pada kuartal II 2018 memble. Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menunjukkan bahwa pada kuartal II 2018 kemarin ekonomi Jakarta hanya mampu tumbuh 5,93 persen.
Pertumbuhan tersebut lebih rendah jika dibandingkan kuartal I 2018 yang mencapai 5,99 persen.
Direktur Hubungan Masyarakat BI DKI Jakarta Trisno Nugroho dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (7/8) ini mengatakan dengan realisasi pertumbuhan tersebut, sampai dengan semester I 2018 ekonomi Jakarta hanya tumbuh 5,96 persen atau lebih rendah jika dibandingkan semester I 2017 yang mencapai 6,28 persen.
Trisno mengatakan bahwa melempemnya kinerja pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal II tersebut disebabkan oleh melambatnya kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang disebabkan oleh menurunnya investasi bangunan.
Kondisi tersebut terjadi karena pembangunan infrastruktur di Jakarta sudah mencapai 90 persen.
"Itu menyebabkan aktivitas belanja modal dan impornya berkurang," katanya seperti dikutip dari pernyataan tersebut, Selasa (7/8).
Perlambatan kata Trisno juga disebabkan melempemnya kinerja ekspor, khususnya jasa akibat berkurangnya jumlah tamu mancanegara pada sepanjang triwulan II.
Beruntung kata Trisno, di tengah perlambatan tersebut, ekonomi Jakarta mendapatkan topangan konsumsi rumah tangga. Sepanjang kuartal II, konsumsi rumah tangga menguat dan mencatat pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Perbaikan konsumsi tersebut tidak terlepas dari adanya Tunjangan Hari Raya (THR) pada perayaan Idul Fitri yang mendorong belanja masyarakat lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
"THR yang juga dinikmati oleh PNS telah mendorong belanja pegawai pada keuangan pemerintah, mendongkrak pertumbuhan konsumsi pemerintah sehingga hasilnya positif," katanya.
BI Kantor Perwakilan Jakarta kata Trisno memperkirakan bahwa walaupun melemah, pada kuartal III nanti kemungkinan besar ekonomi Jakarta akan kembali menguat.
Penyelenggaraan Asian Games 2018 yang kebetulan dilakukan di Jakarta diyakini BI akan mendorong ekspor, khususnya jasa kunjungan atlet, delegasi dan para pendukung pertandingan sehingga akan mendorong ekonomi Jakarta pada kuartal III.
SUMBER
pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding tahun lalu?
lebih RENDAH dibanding zaman AHOK?