Tipe 1

Semakin besar penghasilan, semakin besar persentase yang ditabung.

Contoh:

Penghasilan rumah tangga Rp 5jt, bisa nabung Rp 500rb (yang ditabung 10%)

Beberapa waktu kemudian, penghasilan rumah tangga naik (dapat promosi, usaha lancar dsb.)

Penghasilan rumah tangga Rp 10jt, bisa nabung Rp 3jt (yang ditabung 30%)

Penghasilan rumah tangga Rp 20jt, bisa nabung Rp 10jt (yang ditabung 50%)

Tipe 2

Persentase yang ditabung sama aja, berapapun penghasilannya.

Contoh:

Penghasilan rumah tangga Rp 5jt, bisa nabung Rp 500rb (yang ditabung 10%)

Beberapa waktu kemudian, penghasilan rumah tangga naik (dapat promosi, usaha lancar dsb.)

Penghasilan rumah tangga Rp 10jt, bisa nabung Rp 1jt (yang ditabung 10%)

Penghasilan rumah tangga Rp 20jt, bisa nabung Rp 2jt (yang ditabung 10%)

Tipe 3

Ga bisa nabung, berapapun penghasilannya.

Contoh:

Penghasilan rumah tangga Rp 5jt, selalu habis atau minus.

Beberapa waktu kemudian, penghasilan rumah tangga naik (dapat promosi, usaha lancar dsb.)

Penghasilan rumah tangga Rp 10jt, selalu habis atau minus.

Penghasilan rumah tangga Rp 20jt, selalu habis atau minus.
-------------------------------------------------------

Pertanyaan

Jika anda masuk tipe 1, apakah butuh perjuangan untuk punya gaya hidup hemat seperti itu? Apakah butuh cakar-cakaran, bertengkar hebat, mertua sakit hati dsb?

Seberapa susah untuk mengerem nafsu belanja?