Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antikritik19gpAvatar border
TS
antikritik19gp
Sejarah Pemilu, Nomor Urut Genap Menangkan Tiga Kali Pilpres
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia telah melaksanakan Pemilu Presiden langsung sebanyak tiga kali sejak 2004. Pada setiap penyelenggaraan pilpres, KPUselaku penyelenggara pemilu memberlakukan nomor urut bagi pasangan capres-cawapres.

Dalam catatan Pemilu Presiden langsung selama ini yang dihimpun CNNIndonesia.com, Jumat (21/9), pasangan calon yang mendapat nomor urut genap selalu menjadi pemenang.

Pilpres langsung pertama dilaksanakan pada 2004 dan berlangsung dua putaran. Pilpres saat itu diikuti oleh lima pasangan capres-cawapres. Pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid mendapat nomor urut 1, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi nomor urut 2, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo nomor urut 3, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla nomor urut 4, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar nomor urut 5.


Pada tahun itu, pasangan SBY-Jusuf Kalla memenangkan pilpres dalam dua putaran. Pada putaran kedua, SBY-JK memperoleh suara 60,62 persen, mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dengan raihan 39,38 persen.

Kemudian pada Pilpres 2009 menghadirkan tiga pasangan capres-cawapres. Pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto mendapat nomor urut 1, SBY-Boediono nomor urut 2, dan Jusuf Kalla-Wiranto nomor urut 3.

Lihat juga:

 Prabowo Tak Ambil Pusing dengan Nomor Urut Capres

SBY-Boediono pun memenangkan pilpres dengan perolehan suara 60,8 persen mengalahkan Megawati-Prabowo dengan perolehan 26,79 persen, dan JK-Wiranto yang hanya mendapatkan 12,41 persen.

Pilpres terakhir tahun 2014 hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.

Jokowi-JK pun menjadi Presiden-Wakil Presiden terpilih dengan perolehan suara 53,15 persen, unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 46,85 persen.

Sementara pada Pilpres 2019 ini hanya memunculkan dua pasangan capres-cawapres, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut 1 , Prabowo-Sandiaga nomor urut 2.

Lihat juga:

 Jokowi: Yang Penting Bukan Nomornya, Tapi Kepercayaan Rakyat

Harus Dimanfaatkan

Pakar semiotika, Acep Iwan Saidi menjelaskan, nomor urut capres-cawapres yang diperoleh harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam pelaksanaan pilpres. Penting atau tidaknya angka itu sangat bergantung pada kreatifitas tim kampanye.

"Dalam ilmu semiotika, angka itu adalah sebuah tanda yang menunjukkan sesuatu. Sekarang kalau di politik, angka itu harus menciptakan makna, tim kampanye harus kreatif dalam memaknai nomor urut yang didapat," kata Acep di Jakarta, Jumat (21/9) dikutip dari Antara.

Acep menambahkan kedua pasangan capres-cawapres sekarang ini sedang menunjukkan identitasnya melalui simbol-simbol, seperti pakaian yang digunakan Jokowi terdapat gambar yang menarik perhatian kaum muda atau milenial. Sementara untuk mengimbanginya, maka kubu Prabowo menonjolkan Sandiaga sebagai tokoh kaum muda.

Di banding dengan Pilpres 2014 lalu, Acep menjelaskan, bahwa tahun ini yang membedakan adalah masing-masing simbol dari kedua kubu dilihat dari usia. Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin identik dengan pasangan kelompok yang lebih tua, sedangkan Prabowo-Sandiaga mencerminkan sisi kelompok yang lebih muda. (ctr) 

----------------

Pasti ada yg ngarep banget dapat nomer urut 2 sekaligus promosi gratis 2 periode

Tapi alam sudah memberikan kode keras cukup 1 periode saja.

21 september no urut 2
212



Quote:
Diubah oleh antikritik19gp 22-09-2018 00:46
1
2.9K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.