merupakan salah satu situs porno yang cukup populer dan terbesar di dunia. Hampir semua negara banyak mengakses situs ini, terkecuali di negeri Indonesia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memblokir situs porno agar tidak bisa diakses umum. Di negara kita Indonesia sendiri, situs S E N S O R masuk kedalam barisan situs terlarang yang diblokir dan ditutup aksesnya.
Pada thread kaskus kali ini,
@rbib kaskus 2018akan mengkliping kumpulan beberapa berita dari waktu ke waktu seputar situs porno S E N S O R. Untuk post #1 ini akan diawali oleh berita yang disoroti oleh situs portal berita
tirto.id, soal strategi marketing situs porno S E N S O R, yang melakukan promo tak langsung (terselubung) dibalik jubah pengumpulan dan pemberian donasi. Berikut ini lima catatan yang terlampir selama tahun 2012 hingga 2018, menyoal pro-kontra situs porno S E N S O R, yang menggelontorkan dana untuk kepentingan sosial:
Sumber gambar dan sumber ilusstrasi sekaligus sumber berita dari tirto.id
1. 2012
Di tahun 2012 lalu, dalam beberapa berita dikabarkan bahwa situs porno S E N S O R memberikan sumbangan dana untuk yayasan kanker. Namun, kritikan terus mengalir dari masyarakat, dana sumbangan itu pun ditolak.
Selain dana sumbangan, di tahun 2012 juga, S E N S O R mensponsori bus yang memiliki fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan pencegahan kanker payudara. Misinya adalah meningkatkan kan kesadaran masyarakat untuk segera mendeteksi gejala kanker payudara, melalui pemeriksaan medis. Namun bus yang disponsori oleh S E N S O R tersebut, mendapatkan reaksi keras dan kecaman dari banyak masyarakat dunia.
Alasan penolakan tersebut berdasarkan keterangan dari yayasan yang hendak disumbang, dana donasi maupun dana sponsor, adalah hasil penayangan video porno pada situs S E N S O R. Istilah kasarnya mungkin tepat bila dibilang sebagai uang haram. Dan para pemilik yayasan hampir rata rata berpendapat, bahwa sumbangan dari S E N S O R tersebut hanyalah alat promosi terselubung dari situs porno tersebut. Singkat cerita, dana yang sudah di siapkan dialokasikan ketempat yang berbeda.
2. 2014
Tahun 2014 situs porno S E N S O R juga melakukan promosi terselubung dengan dalih donasi. Menyambut Arbor day ( hari libur untuk menanam pohon, 25 April 2014, beberapa waktu sebelumnya situs tersebut mengumumkan akan menanam pohon, untuk setiap 100 kali video khususnya ditonton.
Empat hari setelah peringatan Arbor day, S E N S O R kemudian mengumumkan bahwa mereka sudah menanam pohon sebanyak 12.079 pohon. Artinya, video khusus yang mereka promosikan sudah mencapai lebih dari 1.2 juta kali ditonton. Ini juga strategi marketing terselubung dari situs porno S E N S O R, yang memanfaatkan isu lingkungan untuk meraup peningkatan popularitasnya. Hal ini juga banyak mendapat kritik dari masyarakat anti porno.
3. 2015
Save the balls ( amankan bolanya ) menjadi tema terselubung untuk promosi yang dilakukan situs porno porn hub pada tahun 2015. Isu kampanye tersebut berisikan ajakan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan mewaspadai gejala kanker testis. ( Bahasa kerennya penyakit biji bijian mungkin begitulah).
Kampanye Save The Balls berbau aroma promosi jenis film yang bertemakan rumah sakit, dokter dan perawat. Nampaknya sih begitu. Jadi , nampaknya hal yang dilakukan pihak S E N S O R, merupakan promosi tidak langsung lewat isu kesehatan reproduksi.
4. 2016
Dunia pendidikan juga sempat disasar menjadi target promosi situs porno S E N S O R. Di tahun 2015 selain kampanye save The Balls, S E N S O R juga memberikan penawaran kepada mahasiswa usia 18-25 tahun. Mahasiswanya mahasiswi yang IPK nya 3,2 mesti membuat video berdurasi 5 menit, yang berisikan tentang upaya untuk membuat orang lain bahagia.
Di tahun 2016 situs porno S E N S O R juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswi di bidang science, technologi, engineering dan matematika. Berbagai penolakan donasi yang akan diberikan juga seringkali terjadi. Contohnya bisa dilihat pada poin ke 5 ditahun 2018.
5. 2018
Di tahun ini, situs video panas tersebut menawarkan dana hibah sebesar 25.000 dolar, untuk proyek-proyek penelitian tentang seksualitas manusia.
Direktur NCOSE, Dawn Hawkins yang menjadi pengelola lembaga pemeehati untuk urusan eksploitasi seksual, berpendapat bahwa tawaran tersebut hanyalah upaya situs porno S E N S O R, untuk kepentingan eksploitasi muda mudi kalangan menengah kebawah. Menurut Dawn Hawkins, S E N S O R jelas hanya mau mempromosikan bisnis mereka saja. Karena kategori remaja, memang merupakan kategori yang paling banyak dicari di situs itu.
Banyak lembaga sosial dan badan organisasi yang ternama menolak tawaran dana donasi dari situs S E N S O R dalam kurun waktu 2012 hingga 2018. Penolakan umumnya beralasan, bahwa adanya dana masuk dari sumber negatif tentu akan merusak nama baik atau citra dari lembaga sosial yang ada. Kalo mau dipikir jernih, ini memang betul adanya. Apalagi, tentunya istilah tak ada makan siang gratis juga berlaku di seluruh dunia untuk urusan bisnis. Ini yang menjadi pesan moral untuk direnungkan. Cukup direnungkan saja tapinya.
Dibalik sisi negatif soal berita porno seperti ini, ada hal baik yang perlu kita cermati. Di luar sana, banyak organisasi masyarakat yang selektif menerima donasi. Mereka betul cermat terlebih dahulu, lalu mempertimbangkannya dengan matang, sebelum menerima sumbangan. Nah ini yang seharusnya menjadi renungan kita dan kelompok ormas maupun lembaga lembaga sosial serta lembaga masyarakat lainnya yang ada di negeri kita.
Sering kali terjadi, suatu ormas atau yang mengatasnamakan sebuah lembaga untuk kepentingan kebaikan, tak selektif dalam menerima donasi. Jangankan selektif menerima donasi, terkadang ada saja ormas yang justru meminta donasi. Kadangkala, sumber uang sumbangan yang didapatkan juga tak pernah ditanya darimana asal usulnya. Alasan klasiknya, demi perjuangan, ini itu bla bla bla, semua dihalalkan. Pola pikir seperti ini sepertinya yang harus diubah.
Mendekati tahun politik 2019, masturbasi sambil donasi, seperti yang termuat dalam judul gambar ilustrasi, bisa kita lihat dari sisi yang berbeda. Dari segi politik tentunya bukan dari soal dunia video porno. Tak sedikit politikus dan partai tertentu melakukan hal serupa. Berdalih donasi sana sini, ada kalanya itu dilakukan dalam rangka masturbasi atau onani hasrat politik saja.