Travelling Bandung - Banyuwangi dengan budget dibawah 3 juta bisa? cekidot lanjutan ceritanya gan
Bagi agan/sista yang belum tau cerita part 1 boleh mampir disini

Minggu, 19 Agustus 2018
Baluran & Pantai Bama

Siang itu sepulang dari Kawah Ijen kami beristirahat sejenak di penginapan sekalian buat bersih-bersih dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu menuju Taman Nasiona Baluran. Selepas Dhuhur dari Banyuwangi kami berangkat ke arah kota Situbondo, karena letak Baluran ini berada di kota Situbondo walaupun akses dari Banyuwangi lebih dekat. Sebelumya kami beli bekal cemilan dan air mineral dulu di warung.
Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 2 jam melewati Pelabuhan Ketapang, Watudodol, dan pantai Gringsing, objek wisata yang lagi hits menawarkan keindahan bawah laut dan penangkaran hiu, sayangnya ane tak punya rencana singgah disana karena keterbatasan waktu mungkin di lain hari
Di sepanjang jalan, ane bisa lihat dengan jelas pulau Bali berada di seberang lautan di kanan jalan. Beberapa meter sebelum masuk gerbang Baluran ane isi lagi bensin motor pake pertalite 10 rb lalu masuk ke kawasan Taman Nasional Baluran, beli tiket kena harga 47 rb untuk 1 motor 2 orang, ane ga merhatiin detail tiket untuk apa aja, lanjut saja masuk ke dalam kawasan hutan dengan tujuan Savana Bekol, yang katanya afrikanya pulau jawa
Membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari gerbang menuju savana karena jalan disini tidak begitu bagus tapi masih bisa dilalui walaupun harus hati-hati. Suasananya pun cukup sepi dengan pemandangan pohon-pohon gersang di kiri kanan jalan menambah eksotisnya kawasan ini, seperti sedang berada di belahan bumi lain

Di tengah perjalanan ane melihat ada burung merak sedang mencari makanan di kejauhan, tapi setelah didekati dengan maksud untuk memfoto, burung merak itu langsung kabur ke dalam hutan kemudian ane melihat ada ayam hutan tetapi begitu mendengar suara motor, ayam hutan itu pergi, di jalan selanjutnya kami jadi sering bertemu ayam-ayam hutan ini hingga akhirnya tiba juga di savana Bekol dengan ciri khas nya yaitu plang papan kerangka tulang kepala satwa, sesi wajib foto-foto nih pikir ane

Hati-hati dengan kawanan monyet disini gan, jangan tinggalin tas atau makanan di motor, mereka akan dengan sigap mengambil apapun barang yang ditinggalkan dengan tujuan mencari makanan, tapi tenang, dengan gerakan tangan seperti menghalau, kawanan monyet itu akan pergi sendiri. Hewan-hewan yang ada disini memang dibiarkan bebas berkeliaran di alam habitatnya.
Cuaca siang itu sangat terik, kami lanjut masuk kedalam savana berharap bisa melihat rusa, kerbau, banteng, merak atau binatang lain berkeliaran bebas, biar berasa di afrika gitu tapi yang ane temuin lagi-lagi monyet-monyet gan entah pada kemana hewan-hewan liar itu, mungkin lagi pada ngadem di dalam hutan, ya sudah menepi dulu buat ambil foto

Di savana ane haus gan, ambil minum di tas terus minum, ternyata di sekeliling ane udah ada beberapa ekor monyet merhatiin ane, berasa jadi artis gan tapi yang monyet-monyet incer itu minuman ane ternyata gan buru-buru aja ane masukin tas lagi tuh minuman
Setelah puas menikmati padang savana nan luas, perjalanan dilanjutkan ke arah pantai Bama, jalannya cuma satu gan dari savana, jadi ga usah khawatir nyasar, cuma kondisi jalannya semakin tidak rata dan berbatu dengan jarak menuju pantai menurut plang penunjuk adalah sejauh 4 km ga bisa ngebut disini gan.
Masuk ke kawasan pantai Bama kami dikenai biaya parkir 2 rb, di tempat parkir, kawanan monyet yang lebih banyak sudah menunggu kedatangan kami bersiap memburu makanan tetapi ane sudah prepare sebelumnya dengan tidak membawa banyak bekal di Baluran ini, gigit jari tuh monyet-monyet
sedikit tips, disini jangan menenteng makanan kalo tidak mau di perhatiin manis sama kawanan monyet gan
Tiba di bibir pantai ane langsung takjub, pantainya bersih, asri, rindang, nyaman, banyak tempat duduk, ada ayunan, berpasir putih dan air lautnya berwarna biru jernih. Tak ada ombak disini, cukup tenang kalaupun ada ombak itupun kecil, santai sejenak disini duduk-duduk sambil ngemil dengan mata melirik sana sini takut jadi artis monyet lagi menikmati suasana pantai dulu gan.

Sore itu pengunjung di pantai Bama ini cukup sedikit, jadinya ane bisa explore pantai dengan bebas malahan berasa berada di private beach saking sepinya
Banyak satwa ditemui disini, selain monyet-monyet, ane lihat di kejauhan ada burung bangau sedang mencari ikan, diatasnya banyak juga burung-burung yang sedang terbang, sesekali dari dalam air laut muncul sekumpulan ikan kecil meloncat keluar, ah betah sekali bersantai disini menikmati indahnya pantai dan satwa
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.00, ane bergegas mencari mushola untuk bersih-bersih, sholat dan bersiap pulang, sebelum pulang ane baru ingat ada satu destinasi disini yang terlewat saking betahnya menjelajah pantai yaitu hutan magrove tetapi hari sudah mulai gelap, terpaksa hutan mangrovenya di skip di lain waktu
Perjalanan pulang pastinya akan terasa panjang mengingat kami harus melewati lagi padang savana, hutan kering dan jalanan rusak dikala hari sudah gelap yang ditakutkan ane adalah jika motor mengalami masalah seperti ban bocor atau mogok di tengah jalan, soalnya jauh kemana-mana dan sepi. Alhamdulillah hal yang ditakutkan itu tidak terjadi, di jalanan jelek dan horor itu ane bawa motor setengah ngebut pengen cepat sampai di pintu gerbang, menghabiskan waktu 40 menit perjalanan akhirnya sampai juga di gerbang keluar dan dilanjutkan pulang ke arah kota Banyuwangi melalui jalan nasional Situbondo-Banyuwangi. Di jalan ini jika sudah malam hari selalu padat dengan bus dan truk-truk besar nan panjang khas jalur pantura. Selap-selip diantara autobot dengan jalan yang mulus dan lebar ini memang menguji adrenalin dan skill, beruntung truk-truk itu tidak galak dan berubah jadi decepticon
Tepat di depan pelabuhan Ketapang ane berhenti dulu di toko oleh-oleh, beli beberapa makanan khas Banyuwangi dan istirahat sebentar lalu lanjut kembali ke arah kota. Tujuan kami malam itu adalah taman Blambangan yang katanya disana sering diadakan pertunjukan seni khususnya seni tari khas Banyuwangi. Sampai kota, ane malah nyasar ke taman Sritanjung ane parkirin saja motor di taman itu, jalan-jalan malam di taman dan berniat mencari makan. Masuk ke dalam taman ternyata tamannya bagus gan ditengah-tengah terdapat air mancur dengan lampu warna-warni, tanaman-tanaman yang menghiasi taman cukup rapi dan bersih, banyak tempat duduk untuk sekedar nongkrong, ada wilayah khusus pedagang kuliner juga, kebanyakan lesehan, pokoknya ini taman memang dibuat nyaman dan orang-orangnya bersahabat pula

Duduk-duduk di taman sambil ngemil dan ngopi ane buka google map, ternyata taman Blambangan yang dituju tidak jauh dari taman Sritanjung ini, beres ngopi lalu kami jalan kaki melewati pasar Banyuwangi menuju taman Blambangan, tidak lupa beli dulu nasi bungkus isi telur dadar dan orek tempe seharga 5 ribu murah gan
Tak sampai 10 menit jalan kaki, kami tiba di taman Blambangan dan memang benar ternyata disana sudah berlangsung pertunjukan tari dan gamelan Banyuwangi, langsung saja ane nonton, suara gamelannya mirip perpaduan antara gamelan Jawa dan Bali, khas banget

Sementara ane menikmati pertunjukan, adik ane sempat merekam video tarian disana, videonya belum ane upload kemana-mana gan, kuotanya terbatas
Taman Blambangan ini hanya berupa lapangan yang luas dengan panggung pertunjukan dan aula di dalamnya, sementara di pinggir taman banyak pula tempat duduk buat nongkrong dan wilayah khusus pedagang kuliner. Karena fisik sudah sangat lelah, ga lama ane langsung cabut dari taman ini menuju penginapan. Sampai di penginapan langsung makan, mandi dan tidur pules.

Biaya-biaya
Cemilan : Rp. 20 000
Tiket Baluran : Rp. 47 000
Parkir Bama : Rp. 2000
Bensin : Rp. 10 000
Oleh-oleh : Rp. 100 000
Nasi bungkus : Rp. 10 000
Parkir taman : Rp. 2000
Total : Rp. 191 000

Senin, 20 Agustus 2018

Bangun tidur di penginapan badan berasa pegel-pegel gan efek kemarin menjelajah Banyuwangi full day. Setelah mengerjakan aktifitas rutin disaat pagi ane langsung beres-beres barang bersiap untuk pulang kembali ke arah barat ke Bandung kota kelahiran
Rencananya kami pulang menggunakan kereta api yang sama sewaktu berangkat yaitu Mutiara Timur transit Surabaya lanjut Mutiara Selatan langsung Bandung. Check out penginapan pukul 07.30, beli nasi bungkus buat sarapan pagi dan bekal makan siang di kereta, lanjut menuju stasiun Karangasem. Tiba di stasiun ke toko Subur dulu ngembaliin motor sewaan dengan bensin masih tersisa banyak , ambil KTP lalu ikut sarapan pagi di bangku depan toko, kelar sarapan cetak tiket di stasiun, check in & boarding, jam 09.10 kereta Muttim tiba dan berangkat menuju Surabaya, see you again Banyuwangi ane pasti kembali masih banyak destinasi wisata disana yang belum didatangi.
Seperti biasa KA Muttim sang penguasa kereta jalur timur ini berjalan tepat waktu, 6 jam lebih perjalanan di kereta tak terasa hingga tiba di stasiun Surabaya Gubeng tepat pukul 15.20
Keluar stasiun langsung mencari mesjid yang lokasinya tepat di depan stasiun, selesai ishoma lanjut jalan kaki ke arah Surabaya Plaza menuju taman skate board karena disana ada patung lambang kota Surabaya yaitu patung hiu & buaya, foto-foto deh gan

Pukul 17.30 kami langsung berjalan kembali ke stasiun Gubeng, depan stasiun beli nasi bungkus lagi buat makan malam, cari mushola, kelar sholat nongkrong depan stasiun nunggu boarding kereta ke Bandung, beli air mineral, beli pentol (semacam siomay/cilok kalo di Bandung) ngemil dan ngopi menikmati senja di kota Surabaya, mantap deh gan
Pukul 18.30 kami check in & boarding, KA Mutiara Selatan baru saja datang dari Malang, langsung masuk kereta, di dalam agak crowded karena kursi penumpang harus dibalik dulu setelah mendapatkan tempat duduk sesuai tiket, kereta berangkat tepat pukul 19.00
Kali ini kereta berjalan dengan lancar tepat waktu, tak banyak yang dilakukan di dalam kereta selama perjalanan, hanya makan, tidur, ngemil, denger musik dan tidur lagi
Tiba di Bandung kereta telat setengah jam dari jadwal, 13 jam lebih dalam kereta membuat badan ane kembali berasa goyang-goyang lagi dan perut kembung lagi gan
langsung menuju parkiran ambil sepeda motor dan bayar parkir kena 57 rb untuk 90 jam
Alhamdulillah sampe rumah pukul 10 pagi dengan selamat dan bahagia

Biaya-biaya
Nasi bungkus Banyuwangi x 4 : Rp. 32 000
Bekal cemilan : Rp. 20 000
Tiket Mutiara Timur x 2 : Rp. 290 000
Nasi bungkus Surabaya x 2 : Rp. 20 000
Jajan Surabaya : Rp. 20 000
Tiket Mutiara Selatan x 2 : Rp. 650 000
Parkir stasiun Bandung : Rp. 57 000
Total : Rp. 1 089 000

Total Biaya Seluruhnya : Rp. 2 918 000

Terima kasih buat agan/sista yang sudah membaca thread ane, semoga bisa jadi referensi bahwa liburan atau travelling itu tak harus identik dengan biaya mahal, dengan budget hemat pun pasti bisa pergi kemana pun yang disuka asal niatnya kuat dan hobi travelling juga gan
Indonesia itu indah gan jangan di rumah aja
Terima kasih Kaskus

Tamat


Jangan lupa mampir juga ke thread ane tentang solo touring ke bromo disini

Ini sepenggal video waktu pulang dari kawah Ijen


Dan sepenggal video di kawah ijen