Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

icarduzAvatar border
TS
icarduz
Impor RI Naik 31%, Didominasi Laptop China
Impor RI Naik 31%, Didominasi Laptop China

Jakarta - Impor Indonesia bulan Juli 2018 tercatat US$ 18,27 miliar. Angkanya naik 31,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan impor Indonesia paling banyak berasal dari tiga negara, yaitu China sebesar 27,39% kemudian disusul Thailand dan Jepang di belakangnya.

"Posisi Juli 2018 dari Tiongkok adalah laptop, mainpower PC. Dari jepang ada truk, dari Thailand ada beras dan gula," kata dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Menurutnya, struktur impor Indonesia masih didominasi bahan baku dan barang modal. Sisanya adalah barang konsumsi.

"Barang konsumsi share-nya 9,41%, nilai impornya US$ 1,72 miliar, month to month (MtM) naik 70,5% yang menyebabkan adalah beras, apel dari Tiongkok, kemudian daging dari India, dan beberapa jenis obat-obatan," ungkapnya.

Baca juga: China dan AS Masih Jadi Langganan Ekspor Indonesia

Sementara untuk nilai impor bahan baku ada lonjakan 59,28%. Paling tinggi adalah kapas dari AS nilainya US$ 167 juta, kacang kedelai, kemudian beberapa bahan kimia, dan bahan kimia organik.

"Barang modalnya MtM naik 71,95%, yang menggerakkan PMTB atau investasi, ini karena ada beberapa mesin yang harus diimpor, portable receiver, ada beberapa jenis kendaraan seperti truk Komatsu, lalu beberapa ekskavator," katanya.

"Kumulatifnya, untuk total impor Januari-Juli 2018, itu meningkat 24,48% senilai US$ 107,32 miliar," jelasnya.

Sementara Ekspor Indonesia bulan Juli 2018 tercatat US$ 16,24 miliar, naik 19,33% secara tahunan. China dan Amerika Serikat (AS) masih jadi pelanggan setia ekspor Indonesia.

"Ekspor kita masih nggak berubah, Tiongkok pertama, kedua AS, dan ketiga Jepang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Ekspor RI Januari-Juli US$ 104,24 Miliar, Paling Banyak ke China

"Khusus China, komoditas utama bahan bakar mineral, lemak hewan nabati. Kita tahu gabungan dari negara ini mencapai 36%, ketergantungan kita kepada 3 negara ini sangat besar," ujarnya.

Ia mengatakan, pangsa ekspor pertanian masih kecil yaitu hanya 1,84%. Namun peningkatannya secara bulanan (month to month/MtM) mencapai 49,86%.

"Industri pengolahan MtM dan YoY pertumbuhannya tinggi. Bulanannya naik 37,84%. Komoditas yang naik minyak kelapa sawit, pakaian jadi, besi baja, sementara YoY naik 15,13% karena besi baja, kimia, dan logam dasar," tambahnya.

Ekspor sektor pertambangan naik 7,27% secara bulanan, naik signifikan 44,64% secara tahunan. Ekspor Indonesia secara kumulatifnya Januari-Juli mencapai US$ 104,24 miliar atau naik 11,35%.

"Secara umum ekspor kita Januari-Juli 2018 tumbuh menggembirakan,terutama tambang dan industri pengolahan," jelasnya.

SUMBER:
https://finance.detik.com/berita-eko...i-laptop-china
Diubah oleh icarduz 15-08-2018 09:15
1
2.4K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.