- Beranda
- Berita dan Politik
Penerimaan Pajak Tembus Rp 687 Triliun
...
![icarduz](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/08/13/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
icarduz
Penerimaan Pajak Tembus Rp 687 Triliun
Jakarta - Realisasi penerimaan pajak periode Januari-Juli 2018 tercatat Rp 687,17 triliun atau 48,26% dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.424 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakhpahan menjelaskan angka ini tumbuh 14,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Robert menjelaskan jika program tax amnesty selama Januari-Maret 2017 tidak dimasukkan maka pertumbuhan penerimaan pajak bisa mencapai 16,69%.
Robert mengungkapkan penerimaan pajak periode Juli 2018 ini oleh pertumbuhan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Migas sebesar 14,21%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 14,26%, serta Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya yang tumbuh sebesar 14,48%.
"Kami cukup positif dengan angka in. Mudah-mudahan bulan depan bisa bagus lagi sehingga bisa capai target APBN," kata Robert dalam konferensi pers di Kantor Pajak, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Baca juga: Penerimaan Negara Capai Rp 994 T hingga Juli, 52% dari Target
Dia menjelaskan jenis pajak yang cukup kuat pertumbuhannya adalah PPh Badan yang tumbuh 23,28%, PPh 22 impor yang tumbuh 28,32%, dan PPN impor yang tumbuh 27,46%.
Sementara itu untuk PPh Orang Pribadi juga tumbuh 20,52%. "Penerimaan yang paling kuat dorongannya adalah PPh badan sebab pertumbuhannya tinggi dan kontribusinya tinggi," katanya.
Kemudian untuk, PPh karyawan atau pasal 21 tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, dari sebesar 0,57% naik menjadi 16,13%. Faktor utama peningkatan ini adalah pencairan THR dan Gaji ke-13 PNS dan pensiunan PNS untuk pertama kalinya, serta pencairan THR untuk karyawan swasta.
Baca juga: Pertamina Borong Minyak Produksi Kontraktor, Impor Bisa Turun 300 Ribu Bph
"Adanya gelaran Pemilihan kondisi perekonomian Indonesia Kepala Daerah (Pilkada) serentak juga mendorong peningkatan penerimaan PPN Dalam Negeri di menjadi 5,27% yang tumbuh 19,43%," jelasnya.
Kemudian berdasarkan sektor usaha, penerimaan pajak dari semua sektor tumbuh. Industri pengolahan misalnya, mencatatkan pertumbuhan 29,9% dengan penerimaan sebesar Rp 194,36 trilun.
Lalu untuk perdagangan dan jasa keuangan juga menyumbang terbesar bagi penerimaan pajak dengan nominal masing-masing Rp 131,7 triliun dan Rp 88,17 triliun dan dengan pertumbuhan masing-masing 20,3% dan 13,6%.
SUMBER:
https://finance.detik.com/berita-eko...rp-687-triliun
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakhpahan menjelaskan angka ini tumbuh 14,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Robert menjelaskan jika program tax amnesty selama Januari-Maret 2017 tidak dimasukkan maka pertumbuhan penerimaan pajak bisa mencapai 16,69%.
Robert mengungkapkan penerimaan pajak periode Juli 2018 ini oleh pertumbuhan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Migas sebesar 14,21%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 14,26%, serta Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya yang tumbuh sebesar 14,48%.
"Kami cukup positif dengan angka in. Mudah-mudahan bulan depan bisa bagus lagi sehingga bisa capai target APBN," kata Robert dalam konferensi pers di Kantor Pajak, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Baca juga: Penerimaan Negara Capai Rp 994 T hingga Juli, 52% dari Target
Dia menjelaskan jenis pajak yang cukup kuat pertumbuhannya adalah PPh Badan yang tumbuh 23,28%, PPh 22 impor yang tumbuh 28,32%, dan PPN impor yang tumbuh 27,46%.
Sementara itu untuk PPh Orang Pribadi juga tumbuh 20,52%. "Penerimaan yang paling kuat dorongannya adalah PPh badan sebab pertumbuhannya tinggi dan kontribusinya tinggi," katanya.
Kemudian untuk, PPh karyawan atau pasal 21 tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, dari sebesar 0,57% naik menjadi 16,13%. Faktor utama peningkatan ini adalah pencairan THR dan Gaji ke-13 PNS dan pensiunan PNS untuk pertama kalinya, serta pencairan THR untuk karyawan swasta.
Baca juga: Pertamina Borong Minyak Produksi Kontraktor, Impor Bisa Turun 300 Ribu Bph
"Adanya gelaran Pemilihan kondisi perekonomian Indonesia Kepala Daerah (Pilkada) serentak juga mendorong peningkatan penerimaan PPN Dalam Negeri di menjadi 5,27% yang tumbuh 19,43%," jelasnya.
Kemudian berdasarkan sektor usaha, penerimaan pajak dari semua sektor tumbuh. Industri pengolahan misalnya, mencatatkan pertumbuhan 29,9% dengan penerimaan sebesar Rp 194,36 trilun.
Lalu untuk perdagangan dan jasa keuangan juga menyumbang terbesar bagi penerimaan pajak dengan nominal masing-masing Rp 131,7 triliun dan Rp 88,17 triliun dan dengan pertumbuhan masing-masing 20,3% dan 13,6%.
SUMBER:
https://finance.detik.com/berita-eko...rp-687-triliun
0
791
8
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya