Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abbad32Avatar border
TS
abbad32
Rel Kereta Api China Akan Menghubungkan 70 Negara di Dunia

Dengan memulai salah satu proyek infrastruktur terbesar dalam sejarah, Cina mengubah cara kerja pembangunan lintasan rel kereta api. Alat berat baru telah membantu Belt & Road Initiativeuntuk menyelesaikan pekerjaannya jauh lebih cepat.
 
Rencana ambisius Presiden Xi Jinping bertujuan untuk menghubungkan dua pertiga populasi dunia dan 70 negara melalui jalur darat.
 
Para pejabat berbicara tentang investasi seumur hidup bernilai miliaran dolar, dari bank, negara yang berpartisipasi, dan pemerintah Cina sendiri.
 
Meskipun ini mungkin terdengar berlebihan, bagian dari investasi itu sudah terlihat di Cina, dimana  mesin-mesin baru itu sedang membangun rel kereta api dengan kecepatan yang cukup tinggi.
 
Membangun jembatan
 


Bagaimana mungkin bisa menyelesaikan pembangunan rel kereta api dengan cepat jika sebagian besar rute yang dilalui harus menggantung di atas lembah dan jurang ?
 
Kuncinya ialah menggunakan mesin konstruksi jembatan SLJ900 / 32, yang sekarang dikenal dengan sebutan "Monster besi".
 
SLJ adalah mesin all-in-one yang mampu mengangkut, mengangkat dan menempatkan bagian-bagian rel. Mampu menghubungkan blok dari pilar ke pilar lainnya dengan cepat dan efisien.
 
Setelah menempatkan tiap bagian, mesin sepanjang 92 meter ini segera kembali untuk mengambil blok lain.
 
Dengan beban penuh ia dapat bergerak 5 km/jam, yang menjamin bahwa seluruh proses akan jauh lebih cepat daripada metode konvensional, yang membutuhkan alat derek besar yang dibangun di atas permukaan tanah.
 
Dengan berat 580 ton, SLJ juga jauh lebih berat dari kereta api yang akan digunakan, yang berarti bahwa jembatannya jauh lebih kuat daripada yang diperlukan untuk lalu lintas kereta api.
 
Dia telah berkontribusi banyak pada beberapa proyek rel berkecepatan tinggi. Termasuk hubungan baru antara Cina dan Mongolia, mendorong China menuju tujuannya untuk memiliki rel sepanjang 30.000 kilometer pada tahun 2020.
 
Pekerja lokal diawasi oleh insinyur Cina, bekerja keras untuk membuat ruas jalan di pabrik dan di sepanjang rute kereta api.
 
Kemudian mereka harus benar-benar memeriksa bagian dari trek telah aman dan berada di tempat yang tepat, dengan margin kesalahan kurang dari 2 cm saja.
 
Tahun lalu, seorang insinyur senior Cina yang bekerja di jalur Mombasa-Nairobi mengatakan kepada Xinhua News Agency: "Kecelakaan di tempat kerja adalah hal biasa, dan ketika itu terjadi, mereka hampir selalu berakibat serius."
 
Untuk saat ini, bagaimanapun, proyek kereta api Cina masih fokus di negara-negara Afrika.
 
Jaringan rel Nairobi-Mombasa mengurangi waktu perjalanan di sepanjang bekas rute kolonial Inggris dari 10 jam menjadi sekitar 4 jam. Dan sejak Februari lalu, lebih dari 870.000 penumpang telah memanfaatkan rel ini.
 
Sementara itu, pekerjaan telah meluas ke arah barat di daerah Kisumu berkat pinjaman lain sebesar US $ 1,5 miliar dolar dari Exim Bank of China. Akhirnya, ia akan menyatukan Uganda, Rwanda, Sudan Selatan, dan Etiopia.
 
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, mengingat kecepatan konstruksi megamachine ini telah memungkinkan, segera Kenya akan tepat berada di jantung jaringan kereta api Afrika Timur yang dibiayai oleh China.
 
Rel kereta api Mombasa-Nairobi di Kenya mendapat perhatian internasional ketika selesai pada Mei 2017, itu karena berhasil rampung 18 bulan lebih awal dari yang direncanakan.
 
Sumber: www.xinhuanet.com

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.7K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.