1. Apa sih SPOTTED D*CK itu ???

Spotted D*ck adalah puding Inggris tradisional yang terbuat dari lemak, atau lemak kambing. Suet (Lemak Kambing) dicampur dengan bahan lain, seperti baking soda, tepung, tetes tebu, sirup jagung, atau pala. Ini menciptakan adonan kue kering, yang mengandung kismis atau buah kering, karena itu "tepung" makanan penutup. Adonan secara tradisional dikukus atau direbus, dan sering disajikan dengan saus custard.

2. Kok namanya Aneh, SPOTTED D*CK???

Mengapa makanan pembuka yang lezat seperti itu memiliki nama yang aneh dan bikin eneg, om lembu yang gantenkz? Seperti yang telah disebutkan,"SPOTTED" mengacu pada kismis-kismis yang menempel pada puding tersebut, buah atau kismis di kue kering.

Kata "D*ck" di sini memang agak kotor dijelaskan karena memang secara arti adalah "saru" - kata itu sendiri memiliki sejarah yang kabur alias tidak jelas. Pada abad ke-19 saja, ini dipahami sebagai singkatan kamus, polisi, celemek, selendang mengendarai, dan TENTU LEBIH DIKENAL SEBAGAI alat kelamin kaum laki-laki.

Dalam waktu yang sama dengan makna ini digunakan, resep "SPOTTED D*CK" pertama yang tercatat telah dibuat. Sumber daya Etimologi menunjukkan bahwa kata "D*ck" sendiri bisa menjadi "Kekacauan dalam pemaknaan makanan," "kesalahan bahan 'adonan'," atau referensi ke kata "D*ck" orang Jerman (Deuthsland) , yang berarti tebal atau kental.

Nama itu telah lama menjadi lelucon dan hak ganda, sampai-sampai staf katering Dewan Negeri Flintshire memutuskan pada tahun 2009 untuk mengubah namanya menjadi "Spotted Richard" karena semua lelucon yang mereka terima. Sementara "spotted" adalah referensi yang jelas untuk buah kering dalam puding (yang menyerupai bintik-bintik), "d*ck" lebih tidak jelas. Kata itu banyak digunakan sebagai istilah puding pada abad ke-19.

3. Sejarah SPOTTED D*CK

Alexis Benoist Soyer menulis resep pertama yang didokumentasikan untuk spotted d*ck di buku 1849-nya, The Housewife modern atau ménagère, tapi puding berbasis daging serupa dimulai pada abad pertengahan. Sebenarnya, akar bahasa Latin untuk "boudin," atau "puding" adalah "botellus," yang berarti sosis. Menurut Oxford Companion to Food, puding suet menjadi populer pada abad ke-17 berkat penemuan kain puding, dan pada abad ke-18 barang-barang panggang ini diberi sentuhan yang lebih manis dengan menambahkan buah dan rempah-rempah.

4. Jadi gimana sis, SPOTTED D*cknya enak kaan hehehe

hehehehehehheHAHAHAHAHAHA

Uhuk uhuk batuk kakak

otak gue yang maha lembu hehehe ditambah sumbel