- Beranda
- Berita dan Politik
Situs Diretas, Data Hitung Cepat KPU di Pilkada Berubah+Anggota KPU Jabar Diteror
...
TS
Metaliscv
Situs Diretas, Data Hitung Cepat KPU di Pilkada Berubah+Anggota KPU Jabar Diteror
Jakarta - Situs KPU mengalami gangguan akibat diretas. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan perhitungan cepat data Pilkada Serentak 2018.
"Dampaknya ada perubahan terkait informasi yang kami sampaikan kepada masyarakat," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra, di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2018).
Ilham mengatakan perubahan ini sempat terjadi di beberapa daerah. Data yang berubah terjadi pada formulir model C1-KWK atau sertifikat pemungutan suara yang dikumpulkan dari masing-masing KPU di daerah.
"Di beberapa tempat atau daerah sempat ada perubahan yang tidak sesuai dengan yang kita kumpulkan data C1-nya, dan itu kan membuat informasi yang salah pada masyarakat," ujar Ilham.
Menurutnya, agar tidak terjadi kesalahan dalam informasi, maka situs KPU saat ini dimatikan sementara. Namun Ilham memastikan proses pengumpulan C1 tetap dijalankan.
"Sehingga agar lebih maksimal dalam memberi informasi kepada masyarakat, kita off-kan dulu. Tapi proses C1 tetap diunggah, tetap jalan," ujarnya.
Diketahui situs KPU tidak dapat dibuka sejak hari Jumat (29/6) sampai saat ini. Tidak hanya situs infopemilu.kpu.go.id saja, situs jdih.kpu.go.id pun tidak dapat diakses.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4096...ilkada-berubah
Diretasnya Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang digunakan KPU untuk menampilkan hasil Pilkada 2018 terus diselidiki pihak kepolisian. Tim Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk terus melacak si pelaku alias hacker.
"Ada tim Siber Polri, Kominfo, BSSN untuk memperkuat firewall sekaligus melacak pelaku peretasan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7).
Namun kata dia, peretasan yang dilakukan bukan terkait data hasil suara. "Yang diretas itu lebih banyak tampilan bukan datanya," tukas Tito.
Sementara itu, Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya bereaksi cepat ketika mendengar situs milik KPU diretas. Saat ini kasus tetsebut masih dalam tahap penyelidikan. "Kalau memang ada tindak pidananya kuat maka kita akan langsung sidik," tegas dia.
Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui motif daripada pelaku. Namun yang pasti dia mengatakan hal serupa bahwa peretasan tersebut tidak memengaruhi perolehan suara.
"Belum terungkap. Intinya hack itu tidak memengaruhi nilai perolehan. Sekarang pelaku sedang kita cari motifnya apa setelah dapet nanti kita baru tahu," pungkas Ari Dono.
Sebelumnya, situs resmi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menampilkan data pelaksanaan Pilkada, yakni infopemilu.kpu.go.id kembali tak bisa dibuka. Meski demikian, pihak penyelenggara pemilu mengklaim hal ini tak akan memengaruhi hasil akhir coblosan.
Untuk diketahui, infopemilu.kpu.go.id adalah situs yang menampilkan hasil real count setiap Pilkada serentak, termasuk pelaksanaannya di Jawa Tengah tahun 2018 ini. Tiap form C1 atau hasil hitung suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) diunggah ke website tersebut agar dapat dipantau oleh publik.
Kemarin pula, situs hitung cepat KPU Jabar di alamat www.infokpujabar.org juga belum bisa diakses. Bahkan, situs tersebut justru menampilkan tulisan yang menyebut situs masih belum bisa diakses.
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi hasil pemilihan, untuk sementara layanan ini kami tidak aktifkan," tulisan yang tertera di situs itu.
Hal serupa juga terjadi di layar TV yang berada di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung. TV yang menempel di dinding lobi kantor KPU justru masih menampilkan tampilan hasil hitung cepat terakhir yang sama seperti pada Sabtu (30/6). Data C1 yang masuk masih sama yakni 95,33 persen. Posisi unggulan juga masih sama menempatkan Ridwan Kamil-Uu di urutan pertama disusul Sudrajat-Syaikhu, Deddy-Dedi, dan TB-Anton.
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/huk...ata-masih-utuh
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Yayat Hidayat membenarkan sejumlah staf dan anggota KPU Jabar diteror dan diserang pada masa tahapan pascapencoblosan Pilkada serentak.
"Informasi dari anggota saya yang membidangi divisi data, selain diserang, dia juga diteror (telpon) dengan nomor-nomor yang aneh," kata Yayat di Bandung, Senin (2/7/2018).
Hal yang sama dialami anggota KPU RI. Mereka mendapat panggilan dari nomor telpon dengan kode tidak lazim.
"Ternyata teman-teman lalin di Indonesia yang mengelola data mengalami hal yang sama juga," katanya.
Situs resmi KPU Jabar juga sempat bermasalah pascapencoblosan 27 Juni.
Publik mengakses situs tersebut untuk mengetahui perolehan sementara penghitungan suara namun karena dugaan masih diretas, situs belum bisa diakses dan hanya berisi keterangan situs untuk sementara belum bisa diakses.
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi hasil pemilihan, untuk sementara layanan ini tidak kami aktifkan," keterangan di situs KPU Jabar.
Pihaknya sudah ditugaskan dari KPU RI untuk segera memulihkan layanan informasi tersebut. "Sedang kami upayakan, Insya Allah dalam waktu secepatnya akan segera bisa diakses," katanya.
Saat ini, penghitungan manual perolehan suara real count Pilgub Jabar masih berlangsung di KPU. Meski begitu, proses tersebut tidak mengalami gangguan. Saat ini, penghitungan manual sudah melewati tingkat kecamatan.
"Tanggal 4-5 Juli rekapitulasi suara tingkat KPU Kota/Kabupaten dan tanggal 8 Juli rekapitulasi suara di tingkat KPU Jabar," ujar Yayat. (Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota KPU Jabar Diteror Dengan Nomor-nomor Aneh, http://www.tribunnews.com/regional/2...mor-nomor-aneh.
Editor: Hendra Gunawan
Sumber http://www.tribunnews.com/regional/2...mor-nomor-aneh
Kerjaan Siapa yahhh?yang Asyik Asyik berisik itu bukan yah? :
"Dampaknya ada perubahan terkait informasi yang kami sampaikan kepada masyarakat," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra, di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2018).
Ilham mengatakan perubahan ini sempat terjadi di beberapa daerah. Data yang berubah terjadi pada formulir model C1-KWK atau sertifikat pemungutan suara yang dikumpulkan dari masing-masing KPU di daerah.
"Di beberapa tempat atau daerah sempat ada perubahan yang tidak sesuai dengan yang kita kumpulkan data C1-nya, dan itu kan membuat informasi yang salah pada masyarakat," ujar Ilham.
Menurutnya, agar tidak terjadi kesalahan dalam informasi, maka situs KPU saat ini dimatikan sementara. Namun Ilham memastikan proses pengumpulan C1 tetap dijalankan.
"Sehingga agar lebih maksimal dalam memberi informasi kepada masyarakat, kita off-kan dulu. Tapi proses C1 tetap diunggah, tetap jalan," ujarnya.
Diketahui situs KPU tidak dapat dibuka sejak hari Jumat (29/6) sampai saat ini. Tidak hanya situs infopemilu.kpu.go.id saja, situs jdih.kpu.go.id pun tidak dapat diakses.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4096...ilkada-berubah
Diretasnya Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang digunakan KPU untuk menampilkan hasil Pilkada 2018 terus diselidiki pihak kepolisian. Tim Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk terus melacak si pelaku alias hacker.
"Ada tim Siber Polri, Kominfo, BSSN untuk memperkuat firewall sekaligus melacak pelaku peretasan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7).
Namun kata dia, peretasan yang dilakukan bukan terkait data hasil suara. "Yang diretas itu lebih banyak tampilan bukan datanya," tukas Tito.
Sementara itu, Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya bereaksi cepat ketika mendengar situs milik KPU diretas. Saat ini kasus tetsebut masih dalam tahap penyelidikan. "Kalau memang ada tindak pidananya kuat maka kita akan langsung sidik," tegas dia.
Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui motif daripada pelaku. Namun yang pasti dia mengatakan hal serupa bahwa peretasan tersebut tidak memengaruhi perolehan suara.
"Belum terungkap. Intinya hack itu tidak memengaruhi nilai perolehan. Sekarang pelaku sedang kita cari motifnya apa setelah dapet nanti kita baru tahu," pungkas Ari Dono.
Sebelumnya, situs resmi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menampilkan data pelaksanaan Pilkada, yakni infopemilu.kpu.go.id kembali tak bisa dibuka. Meski demikian, pihak penyelenggara pemilu mengklaim hal ini tak akan memengaruhi hasil akhir coblosan.
Untuk diketahui, infopemilu.kpu.go.id adalah situs yang menampilkan hasil real count setiap Pilkada serentak, termasuk pelaksanaannya di Jawa Tengah tahun 2018 ini. Tiap form C1 atau hasil hitung suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) diunggah ke website tersebut agar dapat dipantau oleh publik.
Kemarin pula, situs hitung cepat KPU Jabar di alamat www.infokpujabar.org juga belum bisa diakses. Bahkan, situs tersebut justru menampilkan tulisan yang menyebut situs masih belum bisa diakses.
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi hasil pemilihan, untuk sementara layanan ini kami tidak aktifkan," tulisan yang tertera di situs itu.
Hal serupa juga terjadi di layar TV yang berada di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung. TV yang menempel di dinding lobi kantor KPU justru masih menampilkan tampilan hasil hitung cepat terakhir yang sama seperti pada Sabtu (30/6). Data C1 yang masuk masih sama yakni 95,33 persen. Posisi unggulan juga masih sama menempatkan Ridwan Kamil-Uu di urutan pertama disusul Sudrajat-Syaikhu, Deddy-Dedi, dan TB-Anton.
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/huk...ata-masih-utuh
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Yayat Hidayat membenarkan sejumlah staf dan anggota KPU Jabar diteror dan diserang pada masa tahapan pascapencoblosan Pilkada serentak.
"Informasi dari anggota saya yang membidangi divisi data, selain diserang, dia juga diteror (telpon) dengan nomor-nomor yang aneh," kata Yayat di Bandung, Senin (2/7/2018).
Hal yang sama dialami anggota KPU RI. Mereka mendapat panggilan dari nomor telpon dengan kode tidak lazim.
"Ternyata teman-teman lalin di Indonesia yang mengelola data mengalami hal yang sama juga," katanya.
Situs resmi KPU Jabar juga sempat bermasalah pascapencoblosan 27 Juni.
Publik mengakses situs tersebut untuk mengetahui perolehan sementara penghitungan suara namun karena dugaan masih diretas, situs belum bisa diakses dan hanya berisi keterangan situs untuk sementara belum bisa diakses.
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi hasil pemilihan, untuk sementara layanan ini tidak kami aktifkan," keterangan di situs KPU Jabar.
Pihaknya sudah ditugaskan dari KPU RI untuk segera memulihkan layanan informasi tersebut. "Sedang kami upayakan, Insya Allah dalam waktu secepatnya akan segera bisa diakses," katanya.
Saat ini, penghitungan manual perolehan suara real count Pilgub Jabar masih berlangsung di KPU. Meski begitu, proses tersebut tidak mengalami gangguan. Saat ini, penghitungan manual sudah melewati tingkat kecamatan.
"Tanggal 4-5 Juli rekapitulasi suara tingkat KPU Kota/Kabupaten dan tanggal 8 Juli rekapitulasi suara di tingkat KPU Jabar," ujar Yayat. (Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota KPU Jabar Diteror Dengan Nomor-nomor Aneh, http://www.tribunnews.com/regional/2...mor-nomor-aneh.
Editor: Hendra Gunawan
Sumber http://www.tribunnews.com/regional/2...mor-nomor-aneh
Kerjaan Siapa yahhh?yang Asyik Asyik berisik itu bukan yah? :
tien212700 memberi reputasi
1
3K
33
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya