bej0cornerAvatar border
TS
bej0corner
TIki Taka Sudah Berakhir, Spanyol Jadi Contohnya




Timnas Spanyol harus angkat koper lebih cepat setelah kalah adu pinalti dengan tuan rumah Russia...
 
Sergio Ramos dan kawan-kawan secara mengejutkan harus takluk dengan tim yang tidak diunggulkan, meskipun Spanyol memimpin jalannya laga selama 120 menit namun sayang para pemain Spanyol gagal mencetakan satu gol pun dalam laga tersebut...
 
Bahkan meskipun sudah mencetak satu gol, itu bukan hasil dari gol pemain Spanyol melainkan gol bunuh diri pemain Russia...
 
Hasil buruk ini kembali mengulangi hasil kurang baik Spanyol saat Piala Dunia 2014. Dan membuat kesan bahwa tiki-taka sudah tidak superior seperti dulu lagi kala Spanyol berhasil mengawinkan gelar Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010...
 
Meskipun begitu banyak fans Spanyol menyebut bahwa hasil Spanyol di World Cup kali ini adalah karena minimnya pemain asal Tim Barcelona di Starting Eleven Spanyol kali ini...
 
Tercatat hanya ada Pique, Alaba, Sergio, Iniesta (tidak dimainkan sejak awal saat melawan Russia) yang merupakan pemain asal Barcelona...
 
Permainan Spanyol sebenarny tidaklah buruk karena mereka berhasil selalu menguasai disetiap pertandingan dengan penguasaan bola yang menyentuh 60-80 %...
 
Meskipun menguasai pertandingan tetapi Spanyol gagal tampi tajam dan juga koordinasi lini belakang yang sangat buruk...
 
Bahkan FIFA sendiri membukukan nama De Gea sebagai kiper terburuk yang bermain selama perhelatan World Cup....
 
Bukan tanpa sebab  De Gea  dinilai oleh FIFA sebagai kiper terburuk, ini tidak terlepas dari statistik De Gea yang tampil diluar ekspetasi dari beberapa pihak termasuk fans Spanyol sendiri...
 
Mengingat De Gea datang ke Russia dengan embel-embel “Sarung Emas Liga Inggris” yang notabene diisi oleh beberapa kiper kelas dunia seperti Enderson Moraes (Man. City), Courtois (Chelsea) dan Cech (Arsenal) juga tidak ketinggalan Loris (Totenham)...
 
Tampil apik bersama tidak membuat jaminan mutu dari De Gea bisa tampil apik juga bersama Timnas Spanyol, bahkan stastistik mencatat bahwa pria berjenggot ini hanya melakukan satu kali penyelamatan selama perhelatan Piala Dunia...
 
Permainan cantik ala Spanyol ternyata belum bisa membuat mereka bangkit dari keterpurukan di Piala Dunia 2014 dan harus sabar berpuasa gelar lagi hingga Piala Dunia 2022...
 
Menurut salah satu pengamat sepak bola, masa sepak bola Spanyol telah berakhir dan berganti dengan permainan offensif...
 
“Sepak bola mengalami beberapa kali pergantian tipe permainan, dimulai dari Spanyol yang sukses dengan permainan penguasaan bola diatas 70 % dengan permainan itu Spanyol berhasil menyabet dua gelar yakni Eropa dan World Cup, setelah itu ada permainan super offensife dari Jerman yang berhasil menyabet juara dunia 2014. Dan terakhir, kali ini di Russia permainan kuat deffensife mampu membuat beberapa tim non unggulan setidaknya memberikan kejutan”... Bung Towell...
 
Agan dan sista pasti setuju jika tahun ini dalam world cup 2018, permainan Spanyol sangat menghibur dan superior bahkan Bejo corner sendiri menyebut setiap pertandingan menghadapi Spanyol adalah seperti laga latihan...
 
Spanyol latihan menyerang sementara tim lawan latihan untuk bertahan,...
 
Cukup menarik melihat perubahan apa yang bakal dilakukan Spanyol untuk menyiapkan tim di Piala Eropa dan Piala Dunia selanjutnya. Apakah mereka masih bakal menggunakan permainan ala tiki-taka lagi ???
 
Pesan moral : bagi pendukung Spanyol jangan sedih dengan kekalahan karena memang kekalahan adalah bukan kemenangan
 
Sumber : Pengamatan sendiri setelah melihat pertandingan di TV selama 120 menit plus pinalti





0
447
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sundul Bola
Sundul BolaKASKUS Official
5.6KThread5.6KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.