Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fadw.crtvAvatar border
TS
fadw.crtv
Kutukan juara bertahan, benarkah ada? #SundulDunia


Bisa dibilang, drama grup F piala dunia 2018 kini terasa lebih seru. Bukan karena oppa-oppa Korea Selatan yang membawa aura drakornya ke piala dunia, tetapi drama si juara bertahan yang mesti pulang lebih awal.

Jerman, salah satu negara yang diunggulkan di piala dunia, kini harus menelan pil pahit setelah dilumat Korea Selatan. Salah satu hal yang memalukan bagi Jerman, tersisih di fase grup untuk pertama kalinya, kalah dari negara yang diatas kertas Jerman lebih unggul, dan melanjutkan tradisi “kutukan si juara bertahan”.



Namun, apakah benar kutukan itu ada? Atau hanya sebuah shock terapykepada juara bertahan agar tidak menjadi juara dua kali berturut-turut?

Dalam sejarahnya, hanya ada dua negara yang memenangi piala dunia secara berturut-turut, yaitu Italia (1934 dan 1938) dan Brazil (1958 dan 1962) [sumber: wikipedia]. Sudah pada lahir belum, Gan? emoticon-Big Grin




Nyatanya kutukan seperti itu memang tidak ada. Mungkin hanya sebuah “propaganda” agar laga-laga sang juara bertahan lebih terasa seru saja, bukan?

Memang mental yang dibutuhkan untuk mempertahankan sebuah gelar yang prestis. Sebagus apapun taktik yang diterapkan, tetapi jika mental sudah goyah maka hasilnya adalah nol besar.

Salah satu alasan sepak bola banyak penggemarnya adalah karena hal seperti ini. Terkadang yang bermain ngotot untuk menang, penguasaan bola lebih baik, tendangan tepat sasaran lebih banyak, bisa kalah dengan yang bermain pasrah, nothing to lose, penguasaan bola rendah dan bahkan tendangan hanya satu tetapi gol.

Kelemahan semua manusia juga mungkin seperti ini, tidak bisa maksimal jika berada di bawah tekanan. Bukan hanya pada laga juara bertahan saja hal seperti itu terjadi. Meksiko yang sudah dipastikan juara grup dengan hasil imbang saja bisa kalah menghadapi Swedia. Bermain tanpa beban pada awal laga, tapi para pemain harus menangis di ujung laga. Mungkin jika mereka bisa melihat livescorepertandingan Jerman vs Korea Selatan, mereka tidak akan menangis dan mengira sudah tersisih dari perhelatan akbar empat tahunan ini. emoticon-Big Grin


Well, drama sang juara bertahan kini sudah berakhir, tetapi drama-drama lain dalam piala dunia masih akan tersaji hingga pertengahan bulan depan. Mulai dari drama Messi vs Ronaldo sampai drama telenovela Neymar. emoticon-Ngakak (S)


Jadi siapa jagoan Agan/Wati sekarang setelah Jerman angkat koper? Move on, bro. emoticon-Big Grin

fadw.crtv

2018/6/28

0
1.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.