image source

Banyak mungkin yang masih asing dengan sebutan Jak Angel, namun seiring berjalannya waktu sebutan ini kian akrab di telinga kita karena maraknya perbincangan dunia persepakbola-an beserta para supporternya.
Jak Angel adalah sebutan untuk para wanita supporter klub sepakbola asal ibu kota Persija. Memang hal yang tabu, wanita menjadi supporter dari kegiatan yang didominasi oleh laki - laki ini. Namun, kecintaan mereka pada klub ini menjadi bukti keberadaan mereka baik di Tribun maupun sekedar di depan layar televisi.

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa kehidupan seorang Jak Angel tidak lepas dari pergaulan bebas dan kegiatan - kegiatan negatif. Asumsi masyarakat seperti ini tidak bukan muncul karena beberapa kejadian yang menunjukan keburukan sifat dan tingkah laku beberapa oknum yang mengatas namakan The Jak Mania (Sebutan untuk supporter Persija).

Namun siapa sangka, kenyataan sebenarnya berbanding terbalik dengan persepsi masyarakat tentang kehidupan para Jak Angel ini.
Tika (Yuk stalk doi), salah satu Jak Angel asal Tangerang menceritakan sisi lain dari Jak Angel yang mungkin menjadi Blind Spotdari persepsi masyarakat.

Ketika ditanya perihal perasaannya berada diantara para supporter Persija yang didominasi laki - laki, Tika menjawab
"Ga bisa dijelasin. Pokoknya The Jak itu orangnya kompak solid banget."

Tika sendiri pertama kali berkecimpung dalam perkumpulan The Jak Mania sekitar 6 tahun lalu.
Berawal dari rasa kagumnya terhadap Bambang Pamungkas a.k.a BP20 yang saat itu namanya sedang mengudara setelah menjadi Top Score pada ISL 2011/2012. Sejak itu ia mulai mengenal Persija dan memutuskan menjadi Jak Angel.


Tak terlewat, ia juga menceritakan getir pahitnya selama menjadi Jak Angel. Mulai dari tidak dapat izin sampai dapat hujatan dari orang orang sekitarnya.
"Awalnya juga ga di izinin buat nonton langsung. Terus mohon - mohon akhirnya di izinin."

Lanjutnya, "Awal ke stadion pun niatnya cuma buat liat BP doang, sampe masuk stadion desek - desekan sampe pingsan juga."

"Tapi pas di dalem (tribun) denger suara gemuruhnya bikin terharu, dari situ mulai cinta sama Persija."

Tika juga meluruskan asumsi masyarakat yang memandang kegiatan Jak Angel negatif.
"Iya mungkin orang - orang mikirnya Jak Angel itu bandel. Terus di Tribun para cowoknya ngelecehin ceweknya. Tapi pas pertama kali nginjek Tribun kenyataannya semua The Jak saling menghormati, malah yang cowok - cowok ngejagain bukan malah ngerusak." ujar Tika.

Memang sebenarnya kondisi di Tribun berbanding terbalik dari apa yang dipikirkan masyarakat, dimana rasa saling menghormati dijunjung tinggi oleh setiap The Jak Mania yang hadir di setiap laga Persija. Sehingga tidak heran, saat ini jumlah Jak Angel terus bertambah seiring berjalannya waktu. Ditambah pula dengan beberapa aksi yang menjunjung tinggi rasa saling menghargai antara The Jak dan Jak Angel, seperti aksi Tribun khusus wanita saat Persija berlaga melawan PS TNI September 2017 lalu.

Bukan hal yang salah untuk menjadi seorang Jak Angel. Meskipun menjadi minoritas, namun rasa saling menghargai dan menghormati dijunjung tanpa batas.
Hal seperti ini memang sudah sepatutnya dilestarikan untuk meningkatkan pula sportivitas antar supporter satu dengan yang lain.