Namanya Siska, seorang remaja polos dengan paras yang cantik, kulit putih bersih dan rambut yang panjang memilih untuk bekerja dari pada kuliah setelah lulus SMA pada tahun 2010. Walau sebenarnya orang tua Siska mampu untuk membiayainya jika ia mau untuk melanjutkan pendidikan dibangku kuliah, meski ekonomi orang tuanya hanyalah keluarga yang tergolong biasa-biasa saja.



Om Hendi, adalah salah satu saudara Siska yang mempunyai jabatan sebagai manager di perusahaan ekspedisi di Surabaya dan Setelah siska mantap dengan keputusannya maka dia mempersiapkan segala kebutuhannya.

Waktu berangkatpun tiba, siska diantar keluarga serta kekasihnya sampai ke terminal bus untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke kota surabaya menggunakan bus, tak lupa Siska berpamitan dengan kedua orang tua, adik perempuannya dan tak ketinggalan juga berpamitan dengan Danang kekasihnya yang semuanya tinggal di semarang.




Sesampainya di surabaya, siska dijemput oleh Om Hendi dan kemudian siska di antarkan ke Mess Kantor sebagai tempat tinggal siska kemudian saat di surabaya. Mess kantor yang berupa sebuah rumah di kawasan perumahan mewah itu di tempati oleh beberapa karyawan, juga termasuk Om Hendi. Kadang juga keluarga si bos pemilik perusahaan juga menginap di mess tersebut jika ada keperluan di surabaya.




Siska seorang remaja yang cantik dengan sikapnya yang periang tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi di lingkungan kantor, dan siska sendiri bertugas sebagai kasir yang melayani pembayaran uang operasional para driver ekspedisi. Kecantikan siska membuat seluruh karyawan terpana dan berusaha untuk mengambil hatinya. Termasuk juga adik si boss besar pemilik perusahaan yang bernama pak Surya ketika suatu hari datang kekantor surabaya dan pak surya juga masih bujang walaupun tampang dan penampilannya diatas rata-rata.



Waktupun terus berjalan, sejak pertemuan dengan siska di kantor pak surya jadi sering berkunjung ke surabaya.
Seiring berjalannya waktu komunikasi antara keduanya pun cukup intens dan bisa dibilang cukup dekat. Kedekatan itu juga membuat benih-benih cinta dalam diri siska walau saat itu siska sudah mempunyai kekasih di kota asalnya semarang.



Siska berpikiran kalau lebih baik menjalin kasih dengan pak Surya karena secara finansial pak Surya sangat kaya karena merupakan adik pemilik perusahaan tempatnya bekerja selain itu siska akan lebih dihormati oleh seluruh karyawan kantor.



Remaja cantik yang polos pun akhirnya mulai sedikit berbelok dari jalannya. Gaya berpacaran siska dengan pak surya sudah layaknya suami istri, bahkan saat di mess kantor setelah pulang kerja siska dan pak surya tidurnya satu kamar saat tidur malam hari. Saat akhir pekanpun siska dan pak surya sering menghabiskan waktu berdua untuk menginap di hotel / villa sembari liburan. Atas kejadian itu Om Hendi berkali-kali menasehati siska akan kelakuannya yang salah itu, karena hal itu adalah zina. tapi siska tidak peduli dengan nasehat Om Hendi. Menurutnya dia sudah gede, bukan anak kecil lagi jadi ga perlu ikut campur urusannya.




Tak hanya itu, beberapa minggu kemudian hubungan asmara siska dan pak surya itupun terdengar oleh keluarga besar bos pemilik perusahaan. keluarga bos tidak setuju dengan hubungan itu. Suatu hari pak surya dimarahi habis-habisan oleh keluarga besarnya termasuk orang tua serta kakaknya dan diultimatum untuk mengahiri hubungannya dengan siska dan harus menjauhinya, jika tidak mau maka siska sendiri yang bakalan di berhentikan dari kerjaannya.




Keluarga pak Surya tidak menyetujui Hal itu karena Siska hanyalah perempuan berasal keluarga yang biasa2 saja dan tidak pantas untuk seorang Pak Surya yang berasal dari keluarga terhormat dan kaya. Dan mengganggap siska adalah perempuan gampangan yang mau melakukan apapun untuk uang pak surya.Setelah kejadian itu pak surya sedikit menjaga jarak siska dan memutuskan untuk stay di kantor pusat jakarta untuk menghindari keributan dengan anggota keluarganya.




Siska sendiri sangat sedih dan hancur hatinya setelah tidak mendapatkan restu dari keluarga pak Surya.
Setelah putus dengan pak surya, kehidupan siska menjadi berantakan. Kecewa, sedih, putus asa semua jadi satu karena semua yang telah berikan untuk pak surya saat itu tidak ada artinya lagi. Sebagai pelariannya siska mulai berani untuk menggoda relasi-relasi penting perusahaannya. Dengan tujuan untuk menunjukan ke keluarga besar pak surya kalau dia mampu mendapatkan lebih baik dari pak surya.

Berkat kecantikan dan sifatnya yang periang, tidak susah bagi siska berkenalan dengan petinggi perusahaan yang bermitra dengan perusahaan tempatnya bekerja. Dan tak hanya 1 orang bos besar yang siska gaet. Namun lebih dari itu, termasuk juga seorang duda beranak 1 bernama Om Fredi yang merupakan seorang perwira di kepolisian yang berdinas deket dengan tempat kerja siska.



Yang awalnya hanya sekedar pelampiasan, akhirnya siska terjerumus ke lubang yang sama untuk kedua kalinya karena siska jatuh cinta kepada pak fredi yang awalnya hanya korban siska untuk memenuhi kebutuhan materi semata. Saat menjalin hubungan dengan pak fredi siska sudah tidak lagi tinggal di mess kantor, tapi tinggal di rumah baru yang dibelikan pak fredi untuknya. Walau pak fredi sudah membelikan sebuah rumah untuk siska namun cinta pak fredi hanyalah sekedar pemuas nafsunya saja karena pak fredi sendiri sudah cukup lama menduda.



Hampir setahun tinggal serumah tanpa ikatan sah, akhirnya siska pun hamil, selanjutnya siska mengabarkan kehamilannya pada Om Fredi.
Bagai disambar petir disiang bolong!!
Om fredi tidak menghendaki kehamilan itu.
Demi karirnya pak fredi membujuk untuk menggugurkan kandungan siska dengan iming2 akan menikahinya beberapa tahun kedepan. Karena cintanya siska pada Om fredi serta bujukan akan dinikahi, akhirnya siska menuruti kemauannya untuk menggugurkan kandungannya.

Dan iming-iming hanyalah bohong belaka, setelah menggugurkan kandunganya siska dicampakkan begitu saja oleh om fredi dengan, dan tidak mau mengakui bahwa bayi yang digugurkan itu adalah darah dagingnya melainkan darah daging orang lain yang siska pacari saat itu.



Lagi dan lagi hati dan perasaan siska hancur berkeping-keping. Rasa frustasi, sedih , kecewa membuatnya terpuruk untuk kesekian kalinya. Sebagai obat penyembuh lukanya siska mencoba untuk mabuk-mabukan setiap hari dengan mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Di kantor siska menjadi pribadi yang pemurung dan penyendiri. Sesekali tertawa dan bersifat manis hanya saat telp untuk sekedar meminta uang kepada om-om genit yang dia jadikan ladang duit untuk membeli narkoba.



Suatu ketika saat awal bulan ramadan salah seorang teman kantor siska bernama faiz tanpa sengaja menemukan sepaket narkoba yang terjatuh dari tas milik siska dan segera mengambilnya dan menyimpannya. Saat sepulang kerja faiz menghampiri siska untuk mengembalikan barang miliknya itu sambil memberi nasehat padanya.



Rupanya sedikit nasehat dari faiz itu membuat siska sedikit merenungi apa yang telah selama ini ia lakukan dijalan yang salah. Faiz sendiri adalah sosok yang cukup di segani di kantor. Sejumlah tatto menghiasi kulitnya yang ia buat ketika masa suram hidupnya dulu dan ia telah bertaubat kembali ke jalan yang benar dengan meninggalkan semua kebiasan buruk yang pernah ia lakukan.

Nasehat faiz terus memenuhi kegundahan hati dan pikiran siska malam itu dan siska segera menelpon faiz untuk meminta waktunya buat bertemu dengannya malam itu juga. Dan faizpun menyanggupi permintaannya siska setelah selesai sholat taraweh. walau sebelumnya siska dan faiz jarang komunikasi saat dibekerja di kantor.



Setelah bertemu di suatu tempat siska bertanya segala hal tentang masa lalu faiz, dan faiz pun menjawab dengan terus terang keburukan yang telah ia lakukan saat dulu. Sebaliknya Siska pun juga menceritakan sedikit demi sedikit tentang apa yang selama ini telah ia lakukan dalam hidupnya. Walau sempat terkejut dengan pengakuan siska tetapi faiz tetap berfikir positif karena adalah hal wajar seorang manusia biasa melakukan kesalahan, separah apapun itu yang terpenting adalah kesadaran untuk tidak melakukannya lagi.

Kemudian faiz memberi saran untuk siska agar bertaubat dengan menghentikan segala keburukan yang ia lakukan serta memohon ampunan kepada Yang Maha Kuasa. Tak lupa faiz menganjurkan untuk mendatangi Farida adik perempuannya yang menjadi seorang pengajar agama di salah satu ponpes tak jauh dari rumahnya, kebetulan saat itu bulan ramadan dimana pada bulan suci itu penuh limpahan rahmat dan ampunan dari-Nya.

Keesokan harinya sepulang bekerja Siska mendatangi rumah Farida untuk minta bimbingan dalam bertaubat dan belajar agama termasuk belajar mengaji Al-Quran. Hampir setiap hari Siska datang ke rumah Farida dan beberapa kali mengikuti kegiatan di ponpes saat malam hari setelah sholat isyak.

Sejak saat itu Siska kembali terlihat ceria dengan senyum manisnya, dan tak jarang saat ada waktu luang dikantor siska membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Saat mudik pun tiba, sebelum pulang mudik ke semarang Siska menyempatkan untuk berpamitan dengan Farida dan Faiz, dan memberi tahukan rencananya bahwa setelah lebaran ini dia akan berhenti bekerja di Surabaya dan membuka usaha Toko Roti yang akan dia kelola sendiri di Semarang serta membangun TPQ untuk anak-anak dikampungnya dengan tabungan yang selama ini ia dapatkan dari bekerja, karena Menurutnya membaca Al-Quran telah memberi ketenangan hati yang selama ini belum pernah ia rasakan.