- Beranda
- Berita dan Politik
Menagih Janji Wiranto
...
TS
azizm795
Menagih Janji Wiranto
Pengantar Redaksi:
Baca juga : Jokowi Temui Aksi Kamisan, Kemajuan Untuk HAM atau Pencitraan
Meskipun sudah dua dasawarsa berlalu, Karsiah masih dihantui kenangan buruk kehilangan Hendriawan Sie, anak semata wayangnya yang ditembak mati aparat pada peristiwa Semanggi tahun 1998.
Hingga saat ini, keluarga empat orang mahasiswa Trisakti yang menjadi korban, termasuk Karsiah, tidak kunjung mendapat keadilan dalam mencari pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi tersebut.
Baca juga : Anak Tentara yang Tewas di Ujung Peluru Aparat
Kepada Teguh Vicky Andrew dari law-justice.co, Karsiah berbagi kesedihannya, di rumah kost milik Universitas Trisakti di Grogol Jakarta Barat, yang telah ditinggalinya selama 18 tahun terakhir. Berikut kisahnya:
“Saya menikah tahun 1975, umur lima belas. Waktu itu curi umur. Kan nggak boleh umur segitu. Umur saya diubah menjadi 18 agar dapat memenuhi syarat,” kata Karsiah mengenang dirinya yang menikah muda.
Tiga tahun kemudian, lahirlah Hendriawan Sie atau biasa dipanggil Ipeng. “Lahirannya di rumah. Waktu dibawa ke rumah sakit nggak mau lahir, udah pulang baru lahir,” tutur Karsiah. Kehadiran Hendriawan ke dunia, tidak sempat disambut oleh Hendrik Sie sang ayah, yang sedang dinas di luar kota.
“Ipeng tidak pernah saya manjakan. Di rumah, saya ajarin nyanyi, dia suka main sepeda dan mobil-mobilan. Meskipun begitu, dia selalu saya biasakan mandiri. Saya sangat dekat dengannya, “ kata Karsiah.
Karsiah, di rumah kostnya di kawasan kampus Universitas Trisakti (Foto: Teguh Vicky Andrew)
Ia juga masih ingat betul suara Hendriawan kecil. Kalau sudah memanggil mamak, ia akan memanggilnya terus hingga dijawab. Karsiah pun hapal betul bila sang anak ingin meminta sesuatu atau sedang marah, “Kalau ada maunya, dia bilang mamak cantik, kalau lagi marah bilang mamak jelek.”
Sejak TK hingga SMP, Hendriawan bersekolah KPS yang dikelola oleh sebuah yayasan swasta di Banjarmasin. Ia lalu melanjutkan ke SMA Negeri 5 di kota yang sama.
Karena cerdas, ketika masih di Taman Kanak-kanak (TK) Hendriawan ditawari gurunya, Ibu Ana untuk lompat langsung ke Sekolah Dasar (SD). “Ibu Hendrik, kita coba dulu. Kalau bagus, nanti dia masuk di kelas satu SD,” kata Karsiah. Ternyata hasilnya memang bagus dan di atas rata-rata anak lain seumurnya. Prestasi itu pun berlanjut hingga jenjang SMA. Hendriawan tidak pernah berada di luar peringkat tujuh besar.
Meskipun jarang berjumpa, sang ayah tidak lupa untuk menanamkan kedisplinan kepada anaknya. Ia kerap membuat jadwal harian Hendriawan selepas pulang sekolah. Walau tak pernah diawasi karena kesibukan Hendrik Sie, sang anak patuh terhadap peraturan ayahnya. Ia bahkan hampir tak pernah disuruh belajar.
Di luar kegiatan sekolah, sejak SMA, Hendriawan pun menggemari dunia modeling. Menurut Karsiah, ia pernah mengikuti berbagai lomba busana, mulai dari busana Muslim hingga pakaian daerah. Tak jarang ini keluar sebagai pemenang “Saya nggak pernah nyuruh. Dia memang senang jadi model hingga pernah tampil di pusat perbelanjaan, Matahari di Banjarmasin, ungkap sang Ibu.
Hendriawan Sie ketika mengikuti kompetisi modeling (Foto: Dokumentasi Karsiah)
Menurut Karsiah, Hendriawan mengikuti acara-acara modeling untuk membuat bangga orangtuanya. Keinginan ini pula yang ingin diwujudkan ketika, ia memutuskan kuliah ke Jakarta. “Saya kuliah demi mamakku karena mamakku kan nggak sekolah”, katanya seperti dituturkan oleh sang Ibu. Di luar dugaan, setelah mengikuti ujian masuk bersama 9.000 mahasiswa di Senayan, ia berhasil mendapat beasiswa di Jurusan Ekonomi-Manajemen Universitas Trisakti.
“Dia berangkat sendiri untuk ikut tes. Ketika itu tes dilakukan jam 12, waktu Kalimantan. Setelah itu, tantenya yang di Jakarta menelepon, memberitahu saya harus datang ke Jakarta untuk mengurus administrasi. Ipeng resmi berstatus mahasiswa Trisakti sejak 1996,” kata Karsiah. Di Jakarta, Hendriawan tinggal di rumah Subaning, pamannya, seorang pegawai negeri di Pemda DKI Jakarta.Baca selengkapnya...
Sumber: www.law-justice.co
Baca juga : Jokowi Temui Aksi Kamisan, Kemajuan Untuk HAM atau Pencitraan
Meskipun sudah dua dasawarsa berlalu, Karsiah masih dihantui kenangan buruk kehilangan Hendriawan Sie, anak semata wayangnya yang ditembak mati aparat pada peristiwa Semanggi tahun 1998.
Hingga saat ini, keluarga empat orang mahasiswa Trisakti yang menjadi korban, termasuk Karsiah, tidak kunjung mendapat keadilan dalam mencari pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi tersebut.
Baca juga : Anak Tentara yang Tewas di Ujung Peluru Aparat
Kepada Teguh Vicky Andrew dari law-justice.co, Karsiah berbagi kesedihannya, di rumah kost milik Universitas Trisakti di Grogol Jakarta Barat, yang telah ditinggalinya selama 18 tahun terakhir. Berikut kisahnya:
“Saya menikah tahun 1975, umur lima belas. Waktu itu curi umur. Kan nggak boleh umur segitu. Umur saya diubah menjadi 18 agar dapat memenuhi syarat,” kata Karsiah mengenang dirinya yang menikah muda.
Tiga tahun kemudian, lahirlah Hendriawan Sie atau biasa dipanggil Ipeng. “Lahirannya di rumah. Waktu dibawa ke rumah sakit nggak mau lahir, udah pulang baru lahir,” tutur Karsiah. Kehadiran Hendriawan ke dunia, tidak sempat disambut oleh Hendrik Sie sang ayah, yang sedang dinas di luar kota.
“Ipeng tidak pernah saya manjakan. Di rumah, saya ajarin nyanyi, dia suka main sepeda dan mobil-mobilan. Meskipun begitu, dia selalu saya biasakan mandiri. Saya sangat dekat dengannya, “ kata Karsiah.
Karsiah, di rumah kostnya di kawasan kampus Universitas Trisakti (Foto: Teguh Vicky Andrew)
Ia juga masih ingat betul suara Hendriawan kecil. Kalau sudah memanggil mamak, ia akan memanggilnya terus hingga dijawab. Karsiah pun hapal betul bila sang anak ingin meminta sesuatu atau sedang marah, “Kalau ada maunya, dia bilang mamak cantik, kalau lagi marah bilang mamak jelek.”
Sejak TK hingga SMP, Hendriawan bersekolah KPS yang dikelola oleh sebuah yayasan swasta di Banjarmasin. Ia lalu melanjutkan ke SMA Negeri 5 di kota yang sama.
Karena cerdas, ketika masih di Taman Kanak-kanak (TK) Hendriawan ditawari gurunya, Ibu Ana untuk lompat langsung ke Sekolah Dasar (SD). “Ibu Hendrik, kita coba dulu. Kalau bagus, nanti dia masuk di kelas satu SD,” kata Karsiah. Ternyata hasilnya memang bagus dan di atas rata-rata anak lain seumurnya. Prestasi itu pun berlanjut hingga jenjang SMA. Hendriawan tidak pernah berada di luar peringkat tujuh besar.
Meskipun jarang berjumpa, sang ayah tidak lupa untuk menanamkan kedisplinan kepada anaknya. Ia kerap membuat jadwal harian Hendriawan selepas pulang sekolah. Walau tak pernah diawasi karena kesibukan Hendrik Sie, sang anak patuh terhadap peraturan ayahnya. Ia bahkan hampir tak pernah disuruh belajar.
Di luar kegiatan sekolah, sejak SMA, Hendriawan pun menggemari dunia modeling. Menurut Karsiah, ia pernah mengikuti berbagai lomba busana, mulai dari busana Muslim hingga pakaian daerah. Tak jarang ini keluar sebagai pemenang “Saya nggak pernah nyuruh. Dia memang senang jadi model hingga pernah tampil di pusat perbelanjaan, Matahari di Banjarmasin, ungkap sang Ibu.
Hendriawan Sie ketika mengikuti kompetisi modeling (Foto: Dokumentasi Karsiah)
Menurut Karsiah, Hendriawan mengikuti acara-acara modeling untuk membuat bangga orangtuanya. Keinginan ini pula yang ingin diwujudkan ketika, ia memutuskan kuliah ke Jakarta. “Saya kuliah demi mamakku karena mamakku kan nggak sekolah”, katanya seperti dituturkan oleh sang Ibu. Di luar dugaan, setelah mengikuti ujian masuk bersama 9.000 mahasiswa di Senayan, ia berhasil mendapat beasiswa di Jurusan Ekonomi-Manajemen Universitas Trisakti.
“Dia berangkat sendiri untuk ikut tes. Ketika itu tes dilakukan jam 12, waktu Kalimantan. Setelah itu, tantenya yang di Jakarta menelepon, memberitahu saya harus datang ke Jakarta untuk mengurus administrasi. Ipeng resmi berstatus mahasiswa Trisakti sejak 1996,” kata Karsiah. Di Jakarta, Hendriawan tinggal di rumah Subaning, pamannya, seorang pegawai negeri di Pemda DKI Jakarta.Baca selengkapnya...
Sumber: www.law-justice.co
0
1.1K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.2KThread•41.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru