- Beranda
- Berita Luar Negeri
KORBAN GAZA PALESTINA SETIAP HARI SEMAKIN BERTAMBAH
...
TS
fathurzap
KORBAN GAZA PALESTINA SETIAP HARI SEMAKIN BERTAMBAH
Semenjak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel Pada Desember 2017, Penduduk Gaza telah melakukan protes di sepanjang perbatasan Israel setiap hari Jumat sejak itu, marah pada Trump dan menuntut hak pengungsi Palestina untuk kembali ke daerah yang secara paksa diusir oleh milisi Zionis pada tahun 1948. Warga pelestina dan banyak negara di seluruh dunia menganggap Itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan sangat provokatif karena bagi Palestina itu mendukung pendudukan ilegal Israel atas tanah mereka.
Kesepakatan pada bulan Oktober 2017 seharusnya melihat Hamas menyerahkan kendali Gaza kepada Otoritas Palestina yang didominasi Fatah ( PA ) sehingga pemerintah persatuan bisa terbentuk.
Sebagai gantinya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berjanji untuk mencabut sanksi yang melumpuhkan yang telah dijatuhkan oleh PA di Gaza, termasuk pembayaran untuk listrik dan membayar gaji untuk karyawan PA yang tidak bekerja.
Sejak 2008, Hamas terlibat dalam tiga peperangan dengan Israel. Yang terakhir, terjadi pada tahun 2014.
Hamas mengatakan pihaknya telah menyerahkan kendali administratif kepada PA tetapi menolak untuk membubarkan sayap militernya yang berkekuatan 25.000 atau untuk memberi PA kontrol penuh atas keamanan internal.
Palestina sekarang menggambarkan kemarahan dan keputusasaan yang meningkat di Gaza atas tanah Israel, blokade udara dan lautan, yang dimulai pada 2007 menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan Gaza tahun sebelumnya.
PBB mengatakan, produk domestik bruto (GDP) riil per kapita di Gaza telah menurun, dan penyediaan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan juga terus merosot.
Organisasi bantuan mengatakan sekitar 90 persen air Gaza tidak aman untuk diminum, limbah mentah dipompa langsung ke laut karena tidak ada listrik yang cukup untuk menggerakkan limbah.
Dokumen PBB pun menekankan bahwa satu-satunya sumber air di Gaza akan habis pada tahun 2020, kecuali ada tindakan mendesak yang dilakukan.
Kesepakatan pada bulan Oktober 2017 seharusnya melihat Hamas menyerahkan kendali Gaza kepada Otoritas Palestina yang didominasi Fatah ( PA ) sehingga pemerintah persatuan bisa terbentuk.Sebagai gantinya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berjanji untuk mencabut sanksi yang melumpuhkan yang telah dijatuhkan oleh PA di Gaza, termasuk pembayaran untuk listrik dan membayar gaji untuk karyawan PA yang tidak bekerja.
Sejak 2008, Hamas terlibat dalam tiga peperangan dengan Israel. Yang terakhir, terjadi pada tahun 2014.
Hamas mengatakan pihaknya telah menyerahkan kendali administratif kepada PA tetapi menolak untuk membubarkan sayap militernya yang berkekuatan 25.000 atau untuk memberi PA kontrol penuh atas keamanan internal.
Palestina sekarang menggambarkan kemarahan dan keputusasaan yang meningkat di Gaza atas tanah Israel, blokade udara dan lautan, yang dimulai pada 2007 menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan Gaza tahun sebelumnya.
PBB mengatakan, produk domestik bruto (GDP) riil per kapita di Gaza telah menurun, dan penyediaan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan juga terus merosot.
Organisasi bantuan mengatakan sekitar 90 persen air Gaza tidak aman untuk diminum, limbah mentah dipompa langsung ke laut karena tidak ada listrik yang cukup untuk menggerakkan limbah.
Dokumen PBB pun menekankan bahwa satu-satunya sumber air di Gaza akan habis pada tahun 2020, kecuali ada tindakan mendesak yang dilakukan.
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.3K
17
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
78.9KThread•10.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru