Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fajraadhaAvatar border
TS
fajraadha
Platypus si 'Hewan Aneh' Blasteran Mamalia, Unggas, dan Reptil
Platypus si 'Hewan Aneh' Blasteran Mamalia, Unggas, dan Reptil

Platypus memiliki bulu seperti mamalia. Saat berada di air, ia menggunakan kedua kakinya untuk mendayung tubuhnya seperti unggas, dan bertelur seperti reptil.

Binatang ini ternyata merupakan campuran antara mamalia, unggas, dan reptil.

"Platypus adalah cabang tertua dari pohon keluarga mamalia, jadi 166 juta tahun yang lalu kita 'berbagi' nenek moyang dengan platypus," kata Jenny Graves, anggota pelaksana studi, kepala Grup Komparatif Genomik di Australian National University.

"Oleh karena itu, mereka berada di antara mamalia dan reptil, karena mereka masih memiliki cukup banyak karakteristik reptil yang tidak kita miliki. Bertelur, misalnya," tambah Jenny Graves. Platypus memberi kita wawasan bagaimana reptil berevolusi memiliki bulu hingga bisa memproduksi susu dan melahirkan.

Mamalia primitif ini berhabitat di Australia Timur, di mana mereka menggali tanah di bantaran sungai. Tubuhnya datar, ramping memanjang hingga 50 cm, dengan ekor menyerupai raket ping-pong dan empat kaki berselaput.

Platypus si 'Hewan Aneh' Blasteran Mamalia, Unggas, dan Reptil

Ornithorhynchus anatinus ini satu dari dua mamalia yang bertelur. Mamalia lainnya yang bertelur disebut echidna atau trenggiling berduri. Tak seperti mamalia lainnya, platypus jantan bisa menyalurkan racun ke ujung-ujung jarinya.

Sekitar dua-pertiga ukuran genom platypus berukuran sama dengan genom manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa 80% genom platypus sama dengan genom mamalia lainnya.

Sama seperti manusia, platypus juga membawa kromosom X dan Y, namun kedua kromosom ini tidak mengacu pada jenis kelamin. Platypus memiliki 52 kromosom, termasuk 10 kromosom jenis kelamin.

Genom platypus juga termasuk bagian dari DNA yang terkait dengan bertelur dan menyusui. Karena platypus tidak memiliki puting susu, anak-anaknya menyusu pada kulit perut sang induk.

Keanehan lain mamalia ini adalah ketika ia mendayung di air, ia menutup mata, telinga, dan lubang hidungnya. Ia memanfaatkan paruhnya yang mirip bebek sebagai antena yang merasakan medan listrik samar sekitar mangsanya. Genom platypus pun membuktikan bahwa hewan ini memiliki kemampuan membaui yang lumayan.

sumber
0
3.3K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.