• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Arca Di Stupa Candi Borobudur Jangan Di Pegang Nanti Rapuh Hoax atau Nyata ?

.nona.Avatar border
TS
.nona.
Arca Di Stupa Candi Borobudur Jangan Di Pegang Nanti Rapuh Hoax atau Nyata ?




Candi Borobudur merupakan salah satu dari deretan keajaiban dunia kebanggan Indonesia. Selain dari keindahan bangunannya, Borobudur memiliki daya tarik lainnya seperti keberadaan mitos Kunto Bimo.

Dilansir dari laman travel.tribunnews.com, Senin (16/4/2018), bahwa siapa saja yang merogoh ke dalam sebuah stupa berongga dan dapat menyentuh bagian tertentu dari tubuh arca Budha yang ada di dalamnya maka ia akan mendapatkan keberuntungan atau terkabul keinginannya.



Meskipun banyak yang menyangkal kebenaran mitos ini, tapi tidak sedikit yang mempercayainya dengan melakukannya dengan alasan coba-coba atau hanya iseng tanpa memikirkan risiko yang akan dihadapi!

Lantas apa bahayanya menyentuh patung tersebut? Ternyata sentuhan tangan manusia yang akan membahayakan, apalagi melakukannya pada saat terik matahari, bisa mengakibatkan tangan serta kaki berkeringat. Nah, keringat dari tangan yang nempel ke patung itu akan menimbulkan penyakit yang lama-kelamaan akan jadi keropos, karena keringat mengandung garam.



Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.

Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.

Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.

Walau batu bisa rapuh karena garam tapi tak srmudah yang kia kira juga perlu proses dan waktu yang lama, bahkan borobudur tetap berdiri walau sudah banyak keringat menetes dari para pejalan kaki ke lantai candi. Jadi bisa dipastikan belum adanya bukti kuat tentang garam dari keringat bisa merapuhkan batu pada candi, terutama patung dalam stupa, karena hingga hari ini stupa dan patungnya baik-baik saja tak ada yang rapuh dan hancur.


Referensi:

travel.tribunnews.com/2018/04/16/jangan-asal-buktikan-mitos-ini-bahaya-tak-terduga-merogoh-tangan-patung-buddha-di-borobudur?page=all

emoticon-Angel


0
17.7K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.