Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kresna.dutaAvatar border
TS
kresna.duta
Dua Siswa Kelas 5 SD Ciptakan Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas


GRESIK, KOMPAS.com – Kejadian ledakan tabung gas elpiji terus saja terulang. Tidak hanya mengakibatkan rumah dan barang berharga terbakar, namun juga tak jarang membuat luka orang yang kebetulan sedang berada di sekitar area kejadian.

Rupanya kejadian tersebut menginspirasi dua siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 2 GKB, Gresik, yakni, Zevana Hamdan Zahuri Kisna dan Berliana Abidatillah Mumtazah, yang sama-sama masih duduk di bangku kelas lima, untuk menciptakan sebuah alat bantu.

Mereka berdua menciptakan alat peraga bernama BIAS (Botol Informasi Ambang Suhu Ruangan).

Alat ini dianggap mampu mendeteksi panas berlebihan yang ada dalam sebuah ruangan sehingga dapat mencegah resiko terjadinya kebakaran.

“Alasan yang mengilhami kami berdua menciptakan BIAS ini, karena kami sempat melihat ada salah satu dari orang tua siswa di sekolah ini yang terkena ledakan tabung elpiji,” tutur Hamdan, sapaan Zevana Hamdan Zahuri Kisna, Sabtu (5/5/2018).

Saat itu, Hamdan dan Berliana merasa prihatin melihat salah satu wali murid saat mengantar anaknya bersekolah dengan kondisi mengalami bekas luka bakar.

Ternyata, orang tua murid tersebut mengalami luka bakar itu akibat dari ledakan tabung elpiji 3 kilogram.

“Jadi kami kemudian menciptakan alat ini, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dalam praktek penggunaan BIAS, Hamdan maupun Berliana menggunakan tiga botol kaca yang sudah berisi air yang lantas saling dihubungkan dengan selang.

Botol air yang berada di tengah khusus diberikan warna merah dan tersambung dengan bel.

“Saat ada peningkatan panas di suatu ruangan, maka air yang ada di dalam botol akan memuai. Coba dibayangkan seperti orang masak air, semakin suhunya panas kan mendidih. Dengan air yang memuai itu, akan masuk pada botol warna merah yang sudah terdapat kabel positif dan negatif, dan kabel itu tersambung dengan bel,” kata Berliana.

Begitu bel dari BIAS berbunyi, maka dapat dijadikan pedoman bagi orang yang ada di sekitar ruangan, apabila terjadi kebocoran tabung gas.

Sehingga, mereka dapat lebih waspada, dengan harapan tidak sampai menjadi korban dari ledakan tabung gas elpiji.

Atas penemuan tersebut, BIAS juga sempat ditetapkan menjadi yang terbaik dalam lomba karya cipta dan penelitian ilmiah kategori IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik pada bulan April 2018 kemarin.

sumur

==================

Wah ini nih calon Stark dan Shuri ala indonesia. Saya sih bangga kalau emang bener2 terjadi, tapi disamping hal itu kira2 masuk akal gak sih anak kelas 5 SD udah kepikiran hal ky gitu, dan itu suhu memanas sampe berapa derajad sampe bisa memuaikan air, jangan2 pas rumahnya udah kebakar. Bangga sih boleh, tapi kritis juga harus, jangan sampe ky yg udah2, memplagiat karya orang lain demi ketenaran sesaat emoticon-Big Grin
0
1.7K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.