Kasus perdagangan manusia baru baru ini ramai di beritakan. Kali ini TS membaca berita tentang ABG dari wilayah Bekasi yang di jual ke Papua. Modus penjualan ini pun berhasil di bongkar pihak kepolisian.

Dalam kasus tindak pidana perdagangan manusia dan eksploitasi anak di bawah umur, di wilayah Bekasi, polisi menetapkan 2 tersangka untuk sementara waktu ini. Sebut saja mawar yang menjadi korban, masih berusia 16 tahun dan diduga kuat di jual untuk menjadi pelayan tempat hiburan malam yang berlokasi di Nabire Papua.

Dalam berita yang anda simak serta tuan dan nyonya baca kali ini, ada beberapa poin rangkuman yang TS susun untuk lebih mudah di telaah. Poin poin tersebut adalah sebagai berikut ini :

Tersangka

Adanya laporan dari warga, atas dugaan tindakan kriminal, menyangkut perdagangan orang dan eksploitasi anak, membuat kepolisian setempat berkoodinasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Setelah intensif penyelidikan diadakan, ditarik kesimpulan bahwa, laporan warga tentang dugaan tersebut ternyata benar. Singkat cerita, dua orang wanita yang di curigai ditetapkan sebagai tersangka.

Dua orang wanita yang di tetapkan tersebut dianggap telah terbukti terlibat dalam perekrutan anak dibawah umur untuk di pekerjakan di tempat hiburan malam yang berada di Papua.

Imbalan

Berdasarkan berita dari merdeka.com, terdapat keterangan bahwa ; kedua tersangka diduga menerima imbalan sebesar 2 juta untuk merekrut korban. Di berita itu terdapat keterangan bahwa, korban. Di berangkatkan pada bulan februari 2018 ke Papua dengan pesawat terbang.

Pelapor

Warga yang memberikan keterangan atas dugaan terjadinya tindak pidananya perdagangan orang itu, tak lain adalah orang tua korban itu sendiri. Laporan itu di buat berdasarkan keterangan yang di dapat si orang tua anak, yang mengatakan bahwa anaknya tidak bisa pulang kerumahnya. Keluar dari pekerjaan nya pun di Papua tak bisa. Jadi, keputusan tepat pun diambil dengan melaporkan permasalahan tersebut kepada pihak yang berwajib.

Hutang

Korban yang merupakan anak yang baru saja lulus itu, dijerat hutang hingga 11 juta rupiah. Nominal sebesar itu terdiri dari biaya perjalanan dari Bekasi ke Papua, tiket pesawat, biaya makan dan lain lain sebagainya. Modus serupa ini banyak terjadi, terutama kepada wanita muda bahkan anak yang belum dewasa. Jadi kerja untuk cuma buat bayar hutang. Gile beneer dan ancoor Minah..

Tercyduk

Sampai dengan berita ini TS sampaikan, tersangka yang disuga menjadi pelaku, sudah di amankan alias di cyduk. Kedua pelaku itu di kabarkan sudah di kandangin oleh Polres Metro Bekasi Kota. Kedua tersangka yang ada kini menanti proses selanjutnya hingga ke ke persidangan. Kedua tersangka itu, Dijerat dengan UU Perdagangan Orang dan Eksploitasi Anak, serta UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Modus di iming imingi penghasilan besar, di biayai perjalanan, di sediakan fasilitas memadai dan ragam cerita serta janji manis gulali, seringkali membuat banyak orang terpedaya. Padahal, kebanyakan cerita yang sudah pernah terjadi dalam beberapa kasus sebelumnya, segala jenis biaya yang sudah di keluarkan oleh perekrut biasanya di bebankan kepada korban.

Jadi, modus serupa ini menjadikan korbannya sebagai korban multi derita. Sudah jatuh tertimpa tangga dan terbenam dalam lumpur pula. Itulah kira kira kalimat ibarat, yang setidaknya menggambarkan kondisi korban. Dengan demikian, pada poin yang paling penting, sebagai penutup thread kali ini, hendaknya kita renungkan kalimat berikut ini;

Berhati hati dalam menerima ajakan dari modus lowongan kerja. Apalagi lokasi kerja berada jauh dan membutuhkan biaya tinggi untuk menuju kesana. Janji manis gulali, rayuan ekonomi menjanjikan, seringkali hanya sekedar khayalan yang berakhir pada mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Banyak kepahitan hidup terjadi, bermula dari kisah berita sedemikian ini. Sebagai manusia yang di berikan kelebihan untuk belajar, tentunya di lain waktu kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama, serupa dengan berita kali ini.