"Siapa yang menciptakan Tuhan?", "Dimana Tuhan?", "Kapan Tuhan Ada?", dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya, Adalah pertanyaan yang membuat orang bingung, stres, bahkan mungkin gila jika terus mempertanyakannya. Akan tetapi bagi para pemikir, dan yang memiliki keingin tahuan yang besar, Pertanyaan seperti itu menarik untuk dibahas.

Melanjutkan tulisan ane sebelumnya. Sebelumnya ane ingin bertanya. Apakah agan sudah menemukan jawabannya ?? Jika sudah, Silakan curat coret jawaban yang Agan temukan di komentar. Setiap orang pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda, Tapi di sini ane akan memberitahukan jawaban yang ane temukan. Jawaban yang membuat and akhirnya berhenti menanyakan pertanyaan-pertanyaan yg bikin orang bingung tersebut.

Oke langsung saja, Simak baik baik.

Sejatinya Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan "Siapa yang menciptakan tuhan?", "Di mana Tuhan?", "Kapan Tuhan ada?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya adalah "Tidak Ada" atau "Tidak akan masuk akal". Perlu diperhatikan, "Tidak ada" nya jawaban dari pertanyaan tersebut bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu sejatinya "Tidak masuk akal", dan "Tidak pantas" ditanyakan kepada Tuhan.
Perhatikan kalimat ini "Tuhan ada sebelum kata ada itu ada"
Itu pernyataan dari Seorang Ustaz, yang saya dapat ketika kelas 1 KMI(Kelas VII). Pernyataan tersebut membuat saya dan teman-teman sangat bingung. Ada teman ane yang mengatakan "jangan dipikirkan apa yang dikatakan ustaz tadi, bisa gila kita" hal yang wajar otak anak smp diberi pernyataan seperti itu pasti pada mabok hehe.
kembali ke jawaban ane.
Pernyataan "Tuhan ada sebelum kata ada itu ada" menjadi dasar ane menemukan jawaban ini. Sejatinya semua pertanyaan seperti : Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Kenapa, dan bagaimana, atau dalam istilah inggrisnya 5W1H(what, who, when, where, why, how) adalah pertanyaan yang hanya pantas untuk ditanyakan kepada makhluk, dan hanya pantas ditanyakan tentang makhkuk. Seperti yang kita ketahui pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah unsur dasar memahami dan membuat berita.* Loh kok jadi merembet ke pembahasan bahasa?, jadi ke unsur berita? Memang seperti itulah filsafat, inti dari segala ilmu pengetahuan.
Jadi jika pertanyaan seperti itu ditanyakan kepada Tuhan atau untuk menanyakan tentang Tuhan maka akal kita tidak akan sampai. Kenapa seperti itu ? Karena akal kita ini sangat lemah, Akal kita hanya akan menerima hal-hal yang rasional dan logis saja. Meyakini keberadaan Tuhan sangat rasional, dan bisa diterima akal. Karena segala sesuatu pasti ada yang menciptakannya, Jika ditanyakan "Siapa yang membuat puisi ini?" :"Patrick", atau "Siapa yang memukulmu sampai babak belur?" :"Maddog", ini masuk akal. Dan jika ditanyakan "Siapa yang membuat puisi ini?" :"tidak ada yang membuatnya, kertas itu tiba-tiba terisi tulisan", mungkinkah kertas kosong lalu tiba-tiba terisi tulisan, bahkan puisi? Tidak mungkin, ini tidak masuk akal.
Akan tetapi menanyakan semisal tadi kepada tuhan atau tentang tuhan, seperti :"Siapa yang menciptakan tuhan?", "Kapan Tuhan ada?" dan yg seperti itu, maka akal kita tidak akan bisa menerimanya. Kenapa ? Karena akal kita sangat lemah untuk memahami keberadaan tuhan, apalagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya dan sepantasnya ditanyakan kepada makhluk, bukan kepada Tuhan. Ketika kita membayangkan hal-hal yang berhubungan dengan makhluk, akal kita dapat menerima. Tetapi ketika kita membayangkan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan, akal kita tidak akan mampu menerima dan menjangkaunya.

Pernyataan "Tuhan ada sebelum kata ada itu ada" bermakna keberadaan, dan eksistensi Tuhan tidak dapat dipahami dengan pertanyaan-pertanyaan seperti : Siapa, Dimana, Kenapa, Kapan, dan Bagaimana, Karena sebelum pertanyaan-pertanyaan tersebut ada, Tuhan sudah ada, bahkan sebelum kata ada itu ada, Tuhan sudah pasti ada, dan segala ilmu pengetahuan itu berasal dari Tuhan.
Sesuai dengan definisi Tuhan : Sang "Maha Pencipta", "Maha Mengetahui", Dan sebagainya. Sehingga kita sebagai makhluk menyembahnya, memujinya, Dan meminta kepadanya. Dan perlu diketahui, Tuhan itu tidak pantas sama dengan makhluk, atau tidak serupa dengan makhluk.
Pada intinya akal yang dianugerahkan Tuhan kepada kita sangatlah lemah, tidak sempuran, Dan ilmu yang Tuhan berikan kepada kita pun sangatlah sedikit. Maka sadarilah, eksistensi kita di Dunia ini bagaikan sebuah titik di antara luasnya Alam semesta. Dan itu semua adalah ciptaan Tuhan. lalu pantaskah kita menanyakan tentang eksistensi Tuhan padahal ilmu kita sendiri sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan Tuhan yang maha tahu?. Dan apa "hak" kalian menanyakan pertanyaan seperti itu kepada Tuhan ??.
Dari pada kita menanyakan pertanyaan yang tidak masuk akal seperti itu, lebih baik kita merenungkan, mempelajari, dan mensyukuri ciptaan-ciptaan Tuhan yang maha agung.





Demikianlah jawaban yang ane temukan dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Semoga jawaban ini bisa membuat kalian berhenti menanyakan pertanyaan-pertanyaan tidak masuk akal seperti itu.
Dan bagi kaum muslimin, semoga jawaban ini bisa memperkokoh Aqidah kalian, dan hendaklah segera berlindung kepada Allah SWT dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang datangnya dari setan. Janganlah menyerupakan Allah SWT dengan makhluk apapun. Berpegang teguhlah pada Al-Qur'an dan Al-Hadits, serta Ijma para ulama.
Dan untuk agan dan sista semua yang meyakini adanya Tuhan, Yakini saja keberadaannya, dan berpegang teguhlah kepada ajaran agama kalian.

Semoga tulisan ini bermanfaat.



Sumber:Fb