Walau PKS pernah bilang bahwa dalam demokrasi jangan sampai ada Capres Tunggal. Menjelang Pemilu Presiden 2019 nanti, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sering bicara soal koalisi untuk mengusung capres-cawapres yang menantang capres petahana yaitu Jokowi.

PKS, bahkan sering mengungkapkan punya sembilan capres/cawapres, dan gencar menggalang gerakan #2019GantiPresiden.

Tapi menyaksikan apa yang terjadi di PKS, Mahfuz Sidik mantan Wasekjen PKS menjadi tidak yakin kalau PKS benar-benar mau ganti presiden.

"Ya katanya punya capres, tapi dilarang sosialisasi dan bikin tim pendukung... bukan tradisi PKS, katanya !" ujar Mahfuz dalam pesang singkatnya, Sabtu (21/4/2018).

Kata Mahfuz, cumipun ingin ganti Presiden, tetapi ada pimpinan PKS malah berkomentar ragu.

"Katanya #2019GantiPresiden, tapi dikomentari pemimpin PKS dengan nada meragukan," tegasnya.

Ditambah lagi, kata dia, semangat ingin ganti Presiden, tetapi justru berandai-andai kalau pimpinan buat keputusan dukung capres Jokowi, maka kader akan taat.

Kemudian, kata mahfuz, ada lagi yang katanya mau menambah perolehan suara di pemilu 2019, tapi pagi-pagi justru ngomong kekurangan logistik.

"Saya kok jadi bingung dan jadi nggak yakin," jelas Mahfuz.

Terakhir, Mahfuz sedikit berseloroh dan menyindir kalau PKS lebih cepat lebih baik ganti presidennya (Sohibul Iman).

"Tapi saya tetap dukung PKS Ganti Presiden ! Lebih cepat lebih baik," pungkas Mahfuz menyindir.(faz/bid)
Editor: Zumrotul Abidin
http://politik.suarasurabaya.net/news/2018/202508--Mahfuz-Sidik-:Saya-Tidak-Yakin-PKS-Mau-Ganti-Presiden-


Kader PKS Aja Bilang Ragu buat Ganti President malah lebih suka Kalau Ganti President PKS

Katanya mau ganti presiden tetapi capres dan cawapres masa 9 orang,, banyak betul borongan PKS mencapreskan atau mencawapreskan 9 orang