Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azizm795Avatar border
TS
azizm795
Setelah #GantiPresiden, Kini Muncul Jargon “Presiden Harapan Rakyat”
Empat bulan sebelum penetapan calon presiden untuk Pemilu 2019, berbagai jargon yang merepresentasikan harapan publik ihwal kandidat orang nomor satu di Indonesia bermunculan. Bila dalam beberapa minggu belakangan muncul tagar #GantiPresiden, kini muncul slogan “ 2019 Presiden Harapan Rakyat”.
Baca juga : Jangan Remehkan Suara Mahasiswa dalam Pemilu 2019
Menurut Ustadz Aminuddin dari Generasi Cinta Tanah Air (Gentari), jargon ini lahir untuk memberikan pembekalan dan pencerahan kepada rakyat dalam memilih pemimpin yang dapat memenuhi keinginan masyarakat. Tujuannya agar pengalaman pahit dan penderitaan rakyat selama 73 tahun tidak lagi terulang.
Oleh karena itu, ia melanjutkan,  seorang calon kepala negara yang diinginkan rakyat adalah figur yang memahami dasar negara, Pancasila. “Presiden yang mengamalkan sifat kekeluargaan, gotong-royong, kerjasama, musyawarah-mufakat, dan mewujudkan keadilan sosial”, kata seperti termuat dalam rilis pers yang diterima redaksi.
Baca juga : Pemilu Era Big Data
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri, menyebut presiden harapan rakyat harus memiliki kriteria pemimpin. Ia mencontohkan sosok sang ayah, presiden pertama Indonesia, Soekarno. Menurutnya, seluruh kebijakan sosok proklamator itu pro kepada masyarakat dan selalu berbasis pada prinsip Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).
Selain itu, secara pribadi, Rahmawati juga mengungkapkan kriteria yang menurutnya harus dipenuhi calon presiden Indonesia di masa mendatang. “Ia harus seorang nasionalis, dengan cita-cita sosialis, dan memiliki keyakinan theis, percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa”, ujarnya dalam diskusi “2019 Presiden Harapan Rakyat”, di Jakarta, Jumat (20/4).
Baca juga : Partai Aceh Bertekad Raup 50 Persen Kursi DPR Aceh 
Dalam kesempatan yang sama, mantan Menkopolhukam, Tedjo Edhi Purdijanto mengatakan presiden harapan rakyat harus mengutamakan kepentingan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Seorang kepala negara juga merupakan sosok yang sudah selesai dengan dirinya sehingga bisa mengabdikan diri untuk rakyat.
Tedjo juga mensyaratkan seorang pemimpi merupakan figur yang dapat mandiri dan tidak didikte oleh kekuasaan asing. Ia juga dapat mengantarkan rakyat untuk mencapai kemerdekaan dalam arti sesungguhnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini juga meminta pemimpin negeri ini dapat mengembalikan Pancasila dan UUD 1945, sesuai naskah aslinya. Jadi tidak perlu dibuat lembaga khusus untuk mengkajinya karena hanya buang-buang biaya. Lebih lebih keduanya diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, pungkas Tedjo.

Sumber: www.law-justice.co

0
1.7K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.