Siapa tidak kenal Bubur Mang Oyo ini. Bubur legendaris di Bandung ini terkenal sejak 1970. Awalnya mang H. Oyo berjualan bubur ayam di gerobak sambil berkeliling sekitaran tahun1970an. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk membuat gerai tersendiri. Sejak itu tercatat sudah beberapa kali berpindah tempat, diantaranya di  Jalan Hariang Banga, deket Universitas Islam Bandung, setelah itu, pindah lagi ke Jalan Gelap Nyawang seberang Vila Merah ITB lalu di cabang di Sulanjana.

Alamat bubur ayam mang Oyo sekarang ada di Jalan sulanjana no.30 (samping butik safira) taman sari, bandung wetan, Tamansari, Bandung Wetan, Bandung City, West Java 40166. Jam buka per harinya dari jam 07.00 s.d. jam 21.00 namun orang banyak dateng antara jam 08-12, kebanyakan untuk sarapan pagi. Oh iya lokasi bubur Mang Oyo ini berbarengan dengan Vandel Cafe, jadi anda bisa memesan makanan dan minuman lain selain dari bubur yang ditawarkan Mang Oyo.

Baru-baru ini pun mereka membuka cabang di Dago Pakar, dengan menyasar para cyclist dan runner yang ngetrek lewat sana.


Bubur Ayam Mang Oyo terkenal dengan tidak tumpah walau piringnya dibalik. Mang Oyo sendiri sering membanggakan kekentalan buburnya dengan cara membolak-balikkan bubur yang udah ditaro di piring. Senang sekali ia demi melihat pengunjung yang belom pernah melihat atraksinya ini terkaget-kaget.

Ada beberapa topping yang tersedia. Yang paling standar tentu saja bubur ayam cakue,disingkat ACAK. Ada lagi bubur ayam pake ati ampela, disingkat APEL. Kalo bubur ayam pake telor pindang disingkat ATELPIN. Kalo pake semuanya? Ga usah repot mikirin singkatannya. Itu mah namanya bubur ayam KOMPLIT! kalau ingin nambah topping bisa juga tambah topping seperti daging ayam, ati ampela, telur dan cakwe secara terpisah.

Seperti halnya bubur gaya Bandung lain, bubur ayam tidak memakai kuah. Hanya berupa bubur nasi bertopping suwiran ayam dan potongan cakwe yang royal. Nyammm! Meski tak pakai kuah, rasa bubur ini sudah gurih. Anda juga bisa meraciknya dengan memakai pelengkap dan menuangkan kecap manis, kecap asin atau lada sesuai selera. Kalau kami lebih menyukai versi original sehingga rasa buburnya asli.

Karena tekstur bubur begitu kental, menghabiskan 1 porsi bubur benar-benar bikin kenyang. Menurut Budi, pihak Mang H. Oyo memang sengaja memakai rasio beras lebih banyak dibanding air untuk menghadirkan tekstur kental.


Salam Kuliner Nusantara