Assalamualaikum

 Apa yg terlintas ketika membaca judul di atas? Menulis itu panggilan jiwa, benarkah??

Tentu setiap orang punya pendapat dan definisi yg bermacam-macam. Ada yg berpendapat menulis itu harus bisa "menghasilkan" ada juga yg hanya menyalurkan hobi. Mencurahkan something yg ada di dalam benak kepalanya yg serasa hampir meledak jika tak bisa tersampaikan.

Tentu saja itu bukanlah suatu masalah mengingat semua orang bebas beropini, dan menurut saya pribadi menulis itu suatu kebutuhan. Ya, kebutuhan untuk sekedar berkarya, menyampaikan apa yg sedang kita fikir & kita rasa dalam bentuk sebuah karya tulis. Entah itu novel,puisi,cerpen, dan bentuk-bentuk lainya dari sebuah sastra.

Hal yg lebih penting menurut pengalaman pribadi saya adalah pentingnya suatu wadah yg tepat untuk mereka para Manusia sastra.
Dengan menulis disuatu wadah yg tepat akan membuat kita lebih dihargai. Karena dengan berada di wadah yg tepat karya kita akan dilihat dan dinilai oleh orang-orang yg mengerti tentang karya tulis dan kita juga punya kesempatan untuk belajar lebih banyak dari mereka yg katakanlah lebih senior dibanding kita para pemula, contohnya ya seperti di kaskus ini

Banyak saya menemukan mereka yg sebenarnya punya bakat yg sangat luar biasa dalam karya tulis, terutama di era media sosial sekarang, semua orang seakan berlomba dalam membuat Caption yg semenarik mungkin, hanya untuk memperindah foto-foto yg mereka upload bukan??

Itu menunjukan kalo generasi muda khususnya,adalah generasi kreatif yg mungkin sadar atau tidak mereka telah membuat sebuah sastra yg patut untuk diapresiasi. Itulah pentingnya suatu wadah yg benar-benar pas.

Bukan saya bermaksud social media itu bukan wadah yg pas namun terkadang kurangnya apresiasi membuat kita seakan malas untuk lanjut berkarya bukan? Teman Facebook, followers di twitter, Instagram dan yg lainya sangat jarang yg benar-benar mengerti tentang apa yg kita maksudkan sebenarnya tentang karya yg kita share di media sosial. Pasti sering bukan ketika kita memposting sesuatu namun respon yg kita dapat ternyata berbeda dari ekspetasi kita? Sederhana saja itu karena mereka memang tidak mengerti.

Tapi terlepas dari itu semua, saya tetap mengapresiasi bagi mereka yg belum menemukan media berbagi yg sesuai. Satu catatan bagi kalian yg masih aktif ber media sosial, perbaikan isi tentang apa yg kita tulis dan kita bagikan adalah yg terpenting.
Menulislah walau tidak ada yg mengerti, tetaplah berkarya walau tidak ada royalty yg kita dapatkan. Bukankah menulis itu tak melulu soal penghasilan? Menulis adalah panggilan jiwa.

Keep ngaskus yaa GanSis



Source;
tulisan ane sendiri
Foto dari mbah Google