Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azizm795Avatar border
TS
azizm795
Gubernur Aher: Keluarga Harus Terlibat Dalam Pencegahan Miras
 Tragedi minuman keras (miras) oplosan yang memakan korban jiwa 23 orang dan 56 dirawat di rumahsakit Cicalengka Bandung, membuat Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) prihatin.
Baca juga : Korban Tewas Miras Oplosan Bertambah Lagi
"Yang pertama kita sangat prihatin dengan kejadian tersebut kita berharap ke depan tidak ada kejadian seperti itu lagi. Yang kedua kita mengajak semua pihak untuk peduli terhadap urusan seperti ini, kepada kepolisian dan pihak terkait mari kita petakan kecenderungan kejadian seperti ini terjadi," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Menurut dia, kasus miras oplosan hingga menelan korban jiwa biasanya sering ditemui di Kawasan Utara Jawa Barat namun saat ini terjadi di kawasan Sumedang, Garut dan saat ini melanda Kabupaten Bandung.

"Ini seperti merunut ya kejadiannya, tentu ini ke depan harus segera dicegah. Yang sudah ada (terjadi kasus miras oplosan) dilokalisir yang belum ada kasus harus dicegah dan mari kita jaga bersama-sama. Kita ingin semua lembaga terlibat, keluarga juga harus menjadi garda terdepan dalam menjaga, mendidik dan merawat anak-anaknya," kata Aher.

Pihaknya juga mengajak kepada seluruh sekolah di Jawa Barat untuk menyosialisasikan bahaya dari miras oplosan kepada anak didiknya. "Termasuk menyosialisasikan akan bahaya narkoba dan zat adiktif kepada murid-muridnya kemudian di saat yang sama di masyarakat harus gotong royong saling mengawasi anak," kata dia.

Sebelumnya korban tewas diduga setelah mengonsumsi minuman keras oplosan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencapai 23 orang dari 58 pasien yang dirawat di dua rumah sakit.

Direktur RSUD Cikopo Cicalengka Yani Sumpena di Bandung, kemarin, mengatakan hingga Senin sore ada 52 pasien mendapatkan penanganan medis setelah mengonsumsi minuman keras oplosan, 20 pasien di antaranya meninggal dunia.

"Pasien yang datang usianya mulai 19 sampai 52 tahun, dari 52 pasien, ada satu orang wanita meninggal," katanya.

Ia menuturkan, korban yang tercatat meninggal dunia di RSUD Cikopo Cicalengka sebanyak 19 orang dan satu orang sudah meninggal saat datang ke rumah sakit.

Dia menyampaikan, tiga pasien terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena kondisinya membutuhkan penanganan medis lebih intensif, lima orang sudah diperbolehkan pulang dan 24 orang masih dirawat inap. "Tiga (pasien) yang dirujuk ke RSHS, lima orang sudah pulang, dan rawat inap 24 (orang)," katanya.


Sumber: www.law-justice.co
0
686
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.