Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azizm795Avatar border
TS
azizm795
Trump Salahkan Putin
 Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (8/4) menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pihak yang turut mendukung tindakan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, sambil memperingatkan Assad ‘akan membayar’ mahal aksi militer ini.
Puluhan orang tewas dalam serangan di kota yang dikuasai pemberontak, Douma, pada Sabtu (7/4).
"Banyak yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak dalam serangan kimia di Suriah ... Presiden Putin, Rusia dan Iran bertanggung jawab karena mendukung Assad (yang bertindak seperti) binatang," tulis Trump di Twitter, seperti dilaporkan CNN.
Ini merupakan kali pertama Presiden Donald Trump menyebut Putin dengan nama. Dia juga menyalahkan kebijakan mantan Presiden AS Barack Obama atas situasi yang berkembang saat ini di Suriah.
“Jika Presiden Obama bertindak keras terhadap rejim Assad, bencana di Suriah telah berakhir jauh beberapa tahun lalu! Assad (yang bertindak) seperti binatang, akan menjadi sejarah!, demikian cuitan Trump dalam akun @realDonaldTrump.
Dia menambahkan bahwa Assad akan 'membayar mahal' karena 'melakukan serangan dengan senjata kimia ini'.
Sementara itu Wakil Presiden Mike Pence mengatakan dirinya dan Trump terus memonitor serangan di Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia. Ia juga mengulang pernyataan Trump bahwa Assad akan menghadapi konsekuensi yang serius atas tindakannya,’ demikian tulis Pence di Twitter pada Minggu (9/4) malam.
Para kelompok aktivis di Suriah mengatakan Sabtu (7/4) bahwa gas beracun telah dijatuhkan dari helikopter di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak Ghouta Timur, menewaskan puluhan warga sipil dan mencederai lebih banyak orang.
Para relawan pasukan penyelamat Helm Putih (White Helmets) mencuitkan foto yang menunjukkan sejumlah mayat di dalam ruang bawah tanah. Organisasi itu juga menyebutkan jumlah korban tewas kemungkinan meningkat.
Kantor berita Suriah, Sana, melaporkan bahwa pemerintah Suriah menyebut tuduhan adanya serangan zat kimia itu merupakan "isapan jempol". Sana menuding laporan tersebut dibuat oleh Jaish al-Islam, pemberontak yang masih berkuasa di Douma.
"Teroris Jaish al-Islam yang tengah hancur dan media mereka yang (membuat) serangan kimia buatan karena terkena dan upayanya gagal untuk menghalangi serangan oleh tentara Arab Suriah," jelas media pemerintah tersebut.

Sumber: www.law-justice
0
908
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.