apa yang terpikirkan ketika mendengar Hansip atau Linmas? pasti yang terpikir pertama kali adalah pasukan dengan seragam warna Hijau terang yang bergaya ala Militer dan hadir di setiap kegiatan masyarakat seperti acara pernikahan, kematian bahkan sampai momentum pemilu. Bahkan belakangan viral dijumpai Hansip Sukrawetan yang sering disapa wa Brontok yang terkenal dengan logat medok dan pidato sambutannya. tapikah apa pernah kita tahu apa itu Hansip, dari sejarahnya sampai tugasnya? sejarah hansip telah terukir sejak lama bahkan sebelum adanya Indonesia. awalnya dibentuk oleh pemerintah Kolonial belanda pada tahun 1939. awalnya Hansip bernama LBD atau Lucht Bescherming Dients atau Perlindungan Pemecah Udara, tugas awalnya adalah sebuah wadah yang menampung warga masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. tugas awalnya menurut namanya adalah sebagai tim reaksi cepat menginformasikan dan melindungi masyarakat dari serangan udara. LBD ini akan bertugas mengumpulkan warga dan mengkoordinir perlindungan lokal ketika terjadi sebuah serangan udara yang dilakukan oleh musuh. LBD juga ditugasi menjadi pengintai jika ada pesawat musuh yang melintas di wilayahnya dan melaporkannya kepada pejabat terkait. LBD mempunyai struktur yang jelas dalam pemerintahan mulai dari pusat sampai daerah di bawah pejabat sipil, LBD dibawah pemerintah Belanda lebih bersifat defensif dan reaksional. LBD direkrut dari kalangan lokal masyarakat sekitar dan biasanya adalah masyarakat bumiputra.




pada masa pendudukan jepang pada tahun 1942, jepang menyempurnakan LBD dengan tugas pokok yang sama dan dibentuk kantong wilayah yang dinamakan Gumi yang setingkat RT sekarang dan kawasannya dinamakan Tonarigumi. pada masa ini prinsip-prinsip dasar gumi menggunakan prinsip yang ada di jepang. struktur Tonarigumi yang diterapkan disemua daerah pendudukan jepang yang juga diterapkan di Indonesia menjadi cikal bakal embrio pertahan sipil masyarakat yang pada waktu itu diarahkan kepada pertahanan dan untuk pengerahan rakyat total. setelah kemerdekaan organisasi pertahan sipil dipertahankan dan semakin disempurnakan dengan dibentuknya OKD atau organisasi keamanan desa dan Pasukan Keamanan Desa (PKD) yang kemudian diintegrasikan menjadi Organisasi Perla-wanan Rakyat (WANRA), pada masa ini tugasnya bertambah guna menghadapi pemberontakan dalam negri yang banyak terjadi di awal kemerdekaan. organisasi kemasyarakatan pada masa awal kemerdekaan sebenarnya banyak jenisnya dan organisasi OKD dan PKD kurang dikenal karena tugasnya teritorial dan kurang mencolok dibanding yang lain. Pada tanggal 20 Mei 1960, Indonesia secara resmi terdaftar sebagai anggota Internasional Civil Defence Organisation (ICDO), yang kemudian mengilhami pembentukan organisasi Pertahanan Sipil secara formal.




untuk itu dibuat UU untuk membentuk sebuah organisasi keamanan masyarakat secara formal dan terbitlah keputusan Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan/Kemanan No. MI/A/72/62 tanggal 19 April Tahun 1962 tentang Peraturan Pertahanan Sipil sampai dengan tahun 1972 ketika pembinaan Hansip diserahkan Menhamkam/Pangab kepada Mendagri yang dikukuhkan dengan Kepres No. 55 Tahun 1972. Sesuai dengan Keppres tersebut, fungsi utama Pertahanan Sipil meliputi bidang-bidang (1) Perlindungan Masyarakat (2) bidang Ketahanan Nasional (3) bidang Pemerintahan dan kesejahteraan rakyat (4) bidang Produksi. Berdasarkan Keppres No.56 Tahun 1972, pembinaan organisasi Pertahanan SIpil yang bersifat non kombatan diserahkan kepada Departemen Dalam Negeri, sementara pembinaan organisasi perlawanan rakyat dan keamanan rakyat yang bersifat kombatan tetap berada di Departemen Pertahanan Keamanan. hal ini dimaksudkan untuk memisahkan fungsi pertahanan sipil dengan militer supaya tidak terjadi tumpang tindih diantara keduanya.




Kepres No. 55 Tahun 1972 dicabut oleh Presiden SBY atas rekomendasi dari Kemandagri. Kepres itu berisi tentang Penyempurnaan Organisasi Pertahanan Sipil dan Organisasi Perlawanan Rakyat (Wanra) dan Keamanan Rakyat (Kamra) dalam rangka penertiban Pelaksanaan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. hansip lebuh diarahkan untuk melakukan pelayanan terhadap masyarakat namun tetap satuan Hansip dalam kehidupannya membantu masyarakat dalam pengamanan lingkungan. Pada tahun 2002 HANSIP berubah menjadi LINMAS (Perlindungan Masyarakat) namun tupoksi nya tidak berubah. LINMAS sendiri tidak pernah mendapatkan pelatihan dasar militer sejak tahun 2004 pembinaan LINMAS berada dibawah PEMDA melalui Satuan Pamong Praja (POL PP) hal ini didasari UU 32 tahun 2004 yang menyatakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota, meliputi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat termasuk di dalamnya perlindungan masyarakat. secara formal pada tangal 19 April 1962 yang selanjutnya kita jadikan sebagai Hari Ulang Tahun Pertahanan Sipil (HUT HANSIP).



berdasarkan peraturan Kemendagri dan Permendagri No.10 Tahun 2010 Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Satuan Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penangananbencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan,ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan. Hansip banyak diberdayakan untuk acara kemasyarakatan dan menjaga keamanan dan ketertiban dalam lingkup yang sempit dengan koordinasi dengan pihak Polri dan TNI. walaupun terkesan sempit cakupannya dan minim dalam pemenuhan perlengkapan, namun Hansip sangat dekat dengan masyarakat dan siap membantu dalam setiap kegiatan. Sekarang Hansip berada di bawah Kementrian dalam negri yang dikelola oleh tingkat RW. keanggotannya direkrut dari masyarakat sekitar yang berasal dari beragam lapisan masyarakat. untuk gaji yang diperoleh, hansip digaji sebesar Rp. 600.000 per bulan dengan jam kerja sampai 12 jam.gaji yang diperoleh berdasarkan iuran keamanan yang dilakukan oleh warga sekitar. dalam setiap kesempatan hansip selalu hadir di tengah masyarakat bahkan dalam even penting seperti pemilu dan penjagaan objek pariwisata.

JAS MERAH

mengharapkan komen dan kritik
berharap cendol dan bata
rate dan share bila berkenan

SUMBER 1
SUMBER 2
SUMBER 3
SUMBER 4
SUMBER 5