- Beranda
- The Lounge
Karena Mengenang Serie A Pada Masa Keemasan, Lebih Berkelas Daripada Mengenang Mantan
...
TS
iqbalawal
Karena Mengenang Serie A Pada Masa Keemasan, Lebih Berkelas Daripada Mengenang Mantan
Dihancurkannya Juventus oleh Real Madrid dan AS Roma oleh Barcelona membuat ane sakit. Perih. Pedih. Bukan karena ane seorang Juventini atau Romanisti, tapi lebih diakibatkan menyesali dan menyayangkan, betapa tak berdayannya Serie A saat ini. Belum lagi ditambah Italia yang gagal ke World Cup 2018 Rusia, semakin lengkaplah keterpurukannya. Dengan kata lain, bisalah saat ini dikatakan merupakan dark age-nya liga beserta tim nasional negeri Pizza tersebut.
Padahal ada masa ketika Serie A yang juga dikenal dengan Lega Calcio ini merajai Eropa. Kalau sekarang dibanding-bandingkan, miriplah dengan Liga Inggris yang bertabur bintang bergaji mahal, dan dari sisi prestasi persis La Liga yang klub elitnya jawara semua, yang satu Juara Liga Champion (Real Madrid) satu lagi juara UEFA (Sevilla) pada tahun 2016 lalu.
Yah, nasi sudah menjadi bubur ya kan Gan-Sist. Tak perlu disesali. Doakan saja Serie A bisa bangkit kembali dan bisa bersaing dengan La Liga dan Premier League, biar persepakbolaan dunia makin menarik karena persaingannya yang ketat. Amieeennn...
Nah daripada terus meratap dan meratap. Lebih baik bernostalgia yuk, ke masa keemasan Serie A. Sebab, tak ada salahnya, sebagai pecinta bola kita merenungkan kembali, peristiwa-peristiwa masa lalu yang pernah terlewat. Sekadar mengingat, sekadar menghibur diri bahwa pernah ada liga yang benar-benar lengkap memadukan kelihaian mengatur strategi, pemain bintang dari seluruh dunia, intrik-intrik licik demi memperoleh kemenangan, hingga keculasan mafia dalam mengatur jalannya pertandingan. Daripada mengenang mantan, kan? Ngapain ..... Heheheh
Yuk, cekidot, Gan-Sis
Padahal ada masa ketika Serie A yang juga dikenal dengan Lega Calcio ini merajai Eropa. Kalau sekarang dibanding-bandingkan, miriplah dengan Liga Inggris yang bertabur bintang bergaji mahal, dan dari sisi prestasi persis La Liga yang klub elitnya jawara semua, yang satu Juara Liga Champion (Real Madrid) satu lagi juara UEFA (Sevilla) pada tahun 2016 lalu.
Yah, nasi sudah menjadi bubur ya kan Gan-Sist. Tak perlu disesali. Doakan saja Serie A bisa bangkit kembali dan bisa bersaing dengan La Liga dan Premier League, biar persepakbolaan dunia makin menarik karena persaingannya yang ketat. Amieeennn...
Nah daripada terus meratap dan meratap. Lebih baik bernostalgia yuk, ke masa keemasan Serie A. Sebab, tak ada salahnya, sebagai pecinta bola kita merenungkan kembali, peristiwa-peristiwa masa lalu yang pernah terlewat. Sekadar mengingat, sekadar menghibur diri bahwa pernah ada liga yang benar-benar lengkap memadukan kelihaian mengatur strategi, pemain bintang dari seluruh dunia, intrik-intrik licik demi memperoleh kemenangan, hingga keculasan mafia dalam mengatur jalannya pertandingan. Daripada mengenang mantan, kan? Ngapain ..... Heheheh
Yuk, cekidot, Gan-Sis
Quote:
.
Quote:
Quote:
Serpihan-serpihan kenangan mengenai masa kejayaan Serie A sebenarnya masih banyak. Misalnya Batigol yang fenomenal, patahnya kaki Ronaldo "Plontos", Wasit Paling Epik dan "Kejam" Pierluigi Collina, All Italian Final di Liga Champion edisi 2002/2003 antara Juventus dan AC Milan, Kejayaan Milan Edisi kedua dengan Sheva, Kaka, dan Pirlo-nya, terdegradasinya Juventus akibat skandal Calciopoli, hingga treble Winner Intermilan musim 2009/2010 yang belum, bahkan mungkin tidak akan bisa diulangi lagi oleh klub Italia lainnya hingga saat ini.
Di masa jayanya, wasit terbaik pun berasal dari Serie A. Ya, dialah Pierluigi Collina
Kalau masih ada yang punya kenangan manis tentang Serie A,
silakan di share Gan-Sist. Maklum, pengetahuan ane terbatas ....
Spoiler for "SUMBER BACAAN":
nona212 memberi reputasi
1
39.5K
370
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya