Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

withoutwordAvatar border
TS
withoutword
Polemik Puisi Sukmawati [Opini Feb]


terkait dengan puisi karangan sukmawati. Izinkan saya menyampaikan pendapat saya, yang bisa jadi salah, maka silakan dikoreksi. Bisa jadi kurang lengkap, maka silakan dilengkapi. Bisa jadi kurang tepat, maka mohon dimaklumi, saya hanyalah mahluk yg tidak luput dari salah.

Silakan di baca dengan seksama lirik lagu yg saya tampilkan diatas. Resapi arti dan makna kata2 tersebut.

Baiklah, mulai dari sini saya akan mengutip kalimat2 yang dianggap menyinggung. Dan mari kita bahas dari sudut pandang saya, yang sekali lagi maaf, bisa saja salah.

"Aku tak tahu syariat islam"
Jika kata aku disini dianggap sebagai sosok sukmawati sendiri, sayang sekali itu tidak benar. Bisa jadi dia mewakili sudut pandang orang lain dalam karyanya ini.

"Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu"
Pada 2 baris ini, saya setuju jika sari konde dan cadar tidak sebanding secara fungsi. Sari konde untuk memperindah, sementara cadar untuk melindungi 'keindahan' itu sendiri. Tapi untuk penggunaan kata 'lebih cantik' saya tidak bisa menyimpulkan bahwa ibu sukmawati menganggap atau secara tidak langsung menilai bahwa cadar itu tidak cantik. Justru saya harus setuju, sari konde itu indah dan cantik, tapi hanya sebatas pandangan mata manusia saja. Karena pada hakikatnya cadar adalah pelindung "kecantikan" kaum hawa.

"Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu"
Sama pada baris sebelumnya. Membandingkan kidung ibu dengan azan adalah membandingkan 2 hal yang tidak sebanding. Tapi sekali lagi, penggunaan kata 'lebih merdu' bukan berarti yang satu merdu, yang satu tidak.

Opini lanjutan...
Saya melihat ada konflik yang belum pernah saya temui sebelumnya.. biasanya konflik itu antar sosial-budaya, antar agama, dlsb. Dalam masalah ini, seseorang yg mengambil sudut pandang budaya dianggap menyinggung Agama islam. Dan menurut saya, ini bukan bentuk penyerangan terhadap Islam, sekali lagi silakan dikoreksi jika anggapan saya ini kurang tepat. Tapi perlu saya tambahkan bahwa, kesalahan beliau adalah memposisikan Islam menjadi sebuah budaya belaka. Untuk masalah budaya ini saya rasa saya kurang begitu paham untuk menjelaskannya secara baik dan benar. Mungkin sumber2 informasi atau tokoh2 budayawan lain ada yang lebih mampu menjelaskannya.

Hold my hand...
"We keep hurting each other, no! all we do is just fight..." penggalan lirik ini membuat batin saya terhenyak. Sampai kapan kita membalas menyakiti dengan menyakiti? Apa luka hati kita akan sembuh dengan menyerang balik?

Hold my hand...
Saya mendengar lagu ini beberapa tahun silam, saat saya belum menjadi seorang muslim. Lagu yang merupakan ajakan untuk bangkit. Bangkit untuk melawan sesuatu yang justru ada di dalam hati kita sendiri. Kemarahan, kebencian, dan lain sebagainya. Lagu yang membuat saya bersemangat untuk mencari jalan yang ingin saya tempuh.

Sekali lagi maaf jika opini saya ini kurang tepat atau bahkan keliru. Saya selalu tebuka dengan masukan2 yang siapa pun berikan pada saya. Terlebih lagi ilmu saya tentang agama masih sangat minim. Dan jika ada yang tidak setuju dengan opini saya ini, anggap ocehan saya ini sebagai ocehan anak kecil yang masih polos dan minim pengetahuan. Karena demikianlah saya adanya...

HOLD MY HAND!!!
Allahu akbar!!!
0
1.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.