Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

faza.12Avatar border
TS
faza.12
Harapan
Setiap orang yang memiliki keluarga akan sangat bahagia, pergi ke taman pada hari minggu, pergi ke taman hiburan saat holiday, pergi memancing saat musim panas, bahkan menonton tv bersama saat malam hari, menyenangkan! tentu aku juga, mama pulang saat malam hari begitupun papa, mereka langsung berengkrama di dalam kamar, aku mendengarkan, mereka saling bicara dengan nada tinggi tentunya, aku senang mendengarkan mereka berbicara walaupun mata dan hatiku tidak. Pada suatu waktu mereka tidak saling bicara, mereka berjalan berdampingan, rasanya sepi, senyap, seakan aku sendiri. Beberapa bulan kemudia, aku melihat papaku memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas besar, dia sangat terburu-buru. Mungkin dia sedang sibuk dengan kantor, seperti biasa. Papa akan pulang setelah 1 minggu, mungkin 2 minggu, mungkin 1 bulan. Sampai akhirnya beberapa tahun sampai tinggiku mencapai 180cm dan papa lupa menandainya di pintu kamarku dengan tinggi badanku setiap tahun kelihatannya papa lupa semuanya. Papaku hanya lupa. Hanya ada mama, mamaku mengajakku untuk tinggal di bogor meninggalkan semua kenangan kami disana. Aku rindu sekali rumahku.
Beberapa tahun telah berlalu. Rumah besar, fasilitas mewah, uang saku tidak pernah habis. Hanya aku! Tidak ada lagi. Oh iya lupa, ada mamaku. Aku selalu lupa. Mamaku juga orang pelupa, dia selalu lupa waktu, lupa hari, mamaku mungkin juga lupa padaku. Memang orang pekerja keras seperti selalu lupa pada hal-hal penting, termasuk ulang tahunku yang ke 17. “Happy birthday will.... HBD Willy... Happy bornday William”. Kata-kata membosankan yang selalu aku terima.. kata-kata memuakkan itu membuatku geli. Untuk apa kalian membuang waktu untuk semua hal itu. Kata-kata dan pesta yang kalian buat untukku hanya akan membuang waktu berharga kalian toh kalian suatu saat akan lupa. Lebih baik kalian mengerjakan hal penting kalian.
“Willy Happy Birthday broooooo....”
“Kalian lagi, pergilah aku sibuk”
“Ulang Tahunmu will, kau berusia 17 tahun, Ayolah kita berpesta”
“Tidak, Pikirkan saja UNAS kalian, Kalian sudah kelas 3”
“Kau payah will, pokoknya kita berpesta hari ini, ayo ke rumahku will ibuku pasti senang kau datang”
“Yoiiii. Kita berpesta saja di rumah Alea, ibunya masak semur jengkol untuk kita nanti.” Dan pasti ada makanan kesukaan lo. Ibunya Alea kan selalu masakin kamu ayam goreng.
Males ahh. Aku mau belajar.
Sebenarnya aku mau, ngerayain sama kalian, tapi aku harus di rumah... berpegang teguh sama harapan. Mama dan Papa ngadain pesta buatku lagi. Degub kenceng banget jatungku. Aku pengen cepet pulang.
“MOBIL!!!!!!!!!”
“Dia pasti di rumah, Papa pulang”
“Gugup banget rasanya. Sudah lama semenjak Papa pergi”
“Mama!!! Will pulang”
“Mam, mobil siapa di depan? Punya Papa ya? Papa pulang?”
“Itu mobilmu will, papamu yang kasih, Happy Birthday katanya”
“Dia di luar negeri jadi nggak bisa ngucapin langsung, kamu yang semangat belajarnya ya...”
“oh!”
“Oiya will... Mama harus keluar kota... jadi kamu jaga rumah ya will... Mama Cuma pergi 1 minggu aja, oh iya kamu boleh ajak temen kamu ke rumah, ini kan ulang tahun kamu, kamu pasti butuh mereka kan”
Harapan palsu lagi,, lagi lagi begini... memang sudah tidak ada harapan lagi... mereka benar-benar lupa.. yang will butuhin cuma Mama dan Papa. Rasanya gelap sekali. Rasanya hatiku dipenuhi hal-hal gelap, aku mulai terbiasa seperti ini, terbiasa dengan sendiri. Kegelapan lagi-lagi menghampiriku, aku sudah tidak kuat lagi.. lagi-lagi seperti ini.. aku harus bagaimana???

“Tok tokk.... Tokk Tokkk”
“Willy aku masuk yaaa????”
“Willy ayo makan bersama ini kan ulang tahunmu”
“Willo Happy birthday yah will, ngapain bengong willo, kangen mama papamu? Tenang ada kita”
“HAHAHA KALIAN INI!!!!”
Aku Lupa... Seharusnya aku juga membuka diriku untuk orang lain, aku dari dulu hanya menginginkan orang tuaku, aku menjauh dari semua orang. Aku berubah menjadi arogan dan hanya mementingkan diriku sendiri. Aku malah lebih menginginkan belajar dari pada memilih teman sesuai keinginan mama agar aku selalu menjadi si nomor 1.
Kenapa aku bodoh sekali sampai lupa pada mereka, mereka teman-temanku. Dan ada orang yang aku suka Alea sangat cantik, dia seperti mama dulu, baik dan sangat pengertian, meskipun aku takut kalau itu tak akan bertahan lama. Aku akan mencoba. Ketika semua orang menjauh dariku Aleah malah berjalan ke arahku, dia mengulurkan tangannya untukku. Untuk seseorang sepertiku. Tidak hanya Aleah, Reno dan Davi juga. Hanya mereka yang selalu ada buatku, disaat orang tuaku yang meninggalkanku, mereka ada untukku, mereka yang ingat duluan hari ulang tahunku. Setidaknya ada mereka yang bersamaku, itu cukup bagiku. Hanya cukup memperhatikan sekitarmu, dan dia akan memperhatikanmu juga.
Untuk seorang anak yang menjadi korban dari broken home, tidak baik untuk selalu meratapi keadaan yang sudah terjadi. Lagian sebagai anak aku seharusnya mendukung orang tuaku, mama dan papa memang sudah sibuk dengan urusan masing-masing, toh setidaknya aku tidak kehilangan keduanya, mereka mungkin bukan sepasang suami istri, tetapi mereka tetap sepasang mama dan papa untukku. Mungkin ini bukan akhir yang baik, tapi setidaknya aku dapat memahami mereka dan mendukung apapun keputusan mereka.
Akhirnya aku lulus SMA untuk beberapa hari kedepan aku akan disibukkan dengan perusan berkas-berkas kepindahanku ke Singapura, tempat Papaku bekerja. Untuk beberapa tahun kedepan aku akan berada di Singapura dengan Papa karena aku sudah kangen banget sama Papa. Inilah awalku dalam menjalani masa kuliahku bersama Papa. Aku sudah sangat gugup sekali.
***
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.