Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arkianwidiAvatar border
TS
arkianwidi
Ayudia Bing Slamet: Motivasi Terbesar? Ya Cicilan!
Ayudia Bing Slamet: Motivasi Terbesar? Ya Cicilan!


Halo Agan and Sis.. apa kadabra?? Jum'at kemarin kembali ane berkesempatan mengikuti kopdar. KOPDAR KASKUS Kreator Vol. 7: "Dari Buku Hingga Layar Lebar" di Markas Kaskus, Menara Palma, Jakarta (23/3/18). Kopdar kali ini menampilkan pasangan penulis novel “Teman Tapi Menikah (TTM)”, Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion. Buku yang menggambarkan perjalanan cinta unik ini sudah diangkat ke layar lebar dibintangi Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla. Film produksi Falcon Pictures ini tayang serentak pada 28 Maret 2018 .

Sejak pantengin rutin konten youtube-nya, ane sudah suka banget sama branding mereka. Di tengah glorifikasi status single yang menolak disebut sebagai jomblo. Katanya ‘being single’ itu pilihan sedangkan jadi jomblo adalah nasib. Di sisi lain, yang masih pacaran pun sudah tak sungkan lagi mengumbar kemesraannya. Di masa ranumnya, kedua pasangan muda ini malah memilih mengakhiri masa lajang. Mantap melangkah ke tahap lanjut dengan tantangan yang lebih besar: menikah. Bold.

Meski mungkin tak diniatkan demikian, imho, eksistensi pasangan muda ini mematahkan mitos dan menjawab ketakutan menikah di usia muda nanti akan begini dan begitu. Tidak. Jika menikah maka rejeki akan bertambah jadi 2. Jika lahir anak akan bertambah menjadi 3. Begitu seterusnya. Apalagi Ayudia sempat melontarkan “rejeki menikah”, wow thats deep.. there’s a powerful message right there... menikahlah, maka engkau kaya, penuh ide dan kreasi...

Simak laporan ane waktu mengikuti kopdar yang disesaki peserta dari berbagai komunitas penikmat film ini... meluncurr ke tkp, gaan


==================

Rejeki Orang Menikah

Kita biasa melihat Aditya Hadi Pratama bahas perkembangan tekno. Kini jurnalis Tech in Asia Indonesia ini didapuk menjadi moderator yang bertugas menjaga ritme kopdar selalu seru dan hangat.

Salahsatu pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber adalah: Apa sih motivasi terbesar dalam berkaya? Dalam hal ini, menulis novel hingga diangkat menjadi film. Seperti diketahui 2 novel ‘TTM’ merupakan hasil kerjasama pasangan suami istri ini.

Proses penulisan kreatif yang dijalani makin menantang. Apalagi jika pasangan ini sedang berada di dua tempat yang berbeda karena tuntutan pekerjaan. Apa yang membuat mereka tetap konsisten menulis dan membuahkan banyak ide dan gagasan.

Ayudia memaparkan, dulu masa sekolah pernah mengalami momen kondisi paling di bawah. Dulu menganggap cobaan hidup begitu berat. Namun ternyata ini belum seberapa dibanding melangkah ke jenjang pernikahan. Inilah lompatan berarti untuk tidak menjadi lembek menghadapi hidup.

“Kita juga mengalami yang namanya down banget. Kalau diinget masa sekolah nahas. Susah banget hidup. akhirnya kita menemukan titik balik itu dari kita menikah. Kita benar-benar merasakan yang namanya rejeki nikah,” tandas Ayudia.

Rejeki nikah itu benar adanya. Ayunda mengalami bersama suami. Apalagi saat kehadiran si buah hati. Rejeki mengalir terus. Dengan menikah, Ayudia bisa lebih banyak bertukar pikiran dengan Ditto. Dua kepala lebih baik dari satu. Hasilnya? Berbagai karya lahir dari kolaborasi mereka berdua. Ditto pun mengakui itu.

“Kita masih bingung. karena waktu kita nikah pun belum kepikiran mau kerjain apa. Tapi benar kata Ayu. Abis nikah, tiba-tiba cuma nulis caption, jadi buku. Bukunya alhamdulillah laku,” tukas pemain perkusi andal.

Momentum pernikahan menjadi titik balik semangat makin digenjot. Ayunda ungkapkan. Mereka jadi terpacu terus berpikir dan beraksi demi memenuhi... apalagi , kalau bukan cicilan. Cicilan mendorong kita jadi kreatif.

Quote:


Terus Jaga Konsistensi

Lebih lanjut cucu dari seniman legendaris Bing Slamet ini menuturkan. Ia datang dari keluarga yang sederhana. Biasa dididik untuk mandiri. Jika menginginkan sesuatu a harus mengupayakan sendiri.

“Kita lahir di lingkungan keluarga yang tidak berada banget. Ada tapi tidak berlebihan. Kalau kita tidak ngapa-ngapain,orang tua tidak ngasih. Otomatis kita harus ngisi dansurvive sendiri. Tolong diri sendiri,” imbuhnya.

Jadi ketika pasangan ini akhirnya bikin sesuatu, diupayakan itu sebagai produk yang sangat bernilai jual hingga bisa meningkatkan kualitas hidup. Apalagi bila sudah punya anak, Orang tua manapun akan berfokus pada kesejahteraan anaknya. memastikan mereka hidup layak dan berpendidikan yang berkualitas. Ayudia mengaku, dengan bekerja keras, ia ingin menjadi kebanggaan di mata anaknya.

Melengkapi penjelasan Ayudia, Ditto mengingatkan kembali goalsdari menikah. Yaitu ingin terus bersama mengarungi hidup. Maka kerja bareng menjadi sesuatu yang menyenangkan baginya. Selalu berpikir kelanjutannya mau buat apa lagi.

Setelah novel, mereka buat vlog, lalu menulis dan menyanyikan lagu. Kini bersiap untuk penayangan film. Bahkan terpikir ke depan ingin membuat TTM versi komik. Yang jelas terus menjaga konsistensi. Jangan berhenti, istirahat boleh.

“Sekarang yang susah menjaga konsistensi. Bisa tidak kita 20 tahun ke depan masih membuat senyum teman-teman semua,” ujarnya.

Friendzone Berujung Bahagia

TTM juga menawarkan sebuah kisah cinta, sekali lagi. Sudah dua buku dan siap tayang filmnya. Cerita cinta sudah terlalu banyak menjadi tema. Bahkan cenderung overratted. Para penikmat jadi bosan. Ingin sesuatu yang baru, segar, dan unik. Jadi apa yang membedakan TTM dari kisah cinta yang sudah ada sebelumnya?

Menurut Ayu, TTM merupakan kisah persahabatan yang berujung indah.

“Persahabatan banyak dibahas. Editor kita bilang, persahabatan yang berujung indah itu sedikit. Makanya kita jadikan novel,” sebutnya.
Menurut ditto, yang unik adalah penulisnya mudah ditemui di berbagai platform media dan bisa berinteraksi.

“Kita berdua masih ada. orang baca terus bisa melihat. Beda sama buku biografi. Itu cerita sejarahnya. Tapi ini cerita cinta ada orangnya yang biasanya para penulis ngumpet. Tampil. Bisa ditanyain, jadi curhat Mama Dedeh, ntar,” canda Ditto disambut gelak semua.

Selain keunikan di atas, Ditto juga menyadari, tidak bisa hanya fokus di produk berbentuk buku saja. Juga harus ada sub-sub lain, seperti istilahnya. Tersedia pilihan ekspresi lain yang membuat para penggemar tidak bosan dan selalu mendapat hal yang baru dari pasangan TTM ini.

TTM pun menjadi sudah jadi brand.Ada vlog, instagram, dsb. Itu pun menjadi tantangan tersendiri. Diakui Ayu menjaga agar fans tidak bosan itu tidak mudah.

“Menjaga supaya tidak bosen, agak sulit. Apalagi di era sekarang. Kita bikin satu pasti sudah ada yang lain. Itu jadi tantangan kita. Makanya kita bikin musik, namanya ‘Dengarkan Dia’. Walau judulnya Teman Tapi Menikah. Sebenarnya kita juga bosen bikin TTM,” aku Ayu.

Proyek musik merupakan satu upaya mengatasi kebosanan baik bagi para penggemar maupun untuk Ditto dan Ayu. Bahwa pembaca atau penikmat bosen itu sudah jelas. Yang penting terus cari apalagi yang bisa dibuat.

Lagi bosen baca buku, kita bisa tonton vlog, Ditto menyarankan. Lagi bosan nonton video kita bisa simak musiknya. Kendati demikian, harus ada saat di mana mereka tidak melulu garap TTM.

Ditto mengatakan TTM memang tema yang sedang digarap lebih lanjut. Tapi mereka berdua tidak mau hanya brandtersebut yang naik. Jangan hanya nama Ayudia dan Ditto yang naik.

“Harus nama baru dengan karya baru, yang memang dinikmati karena bagusnya bukan namannya,” seru Ditto.

Tips Bagi Kaskus Creator

Ayu dan Ditto sudah terkenal dengan banyak karya. Jadi apa sih tips yang dapat dibagi kepada para peserta wabil khususKaskus Creator agar selalu segar dengan ide dan gagasan serta lancar mengekseusi konten-konten ciamik dengan merangkai kata menjadi ka(r)ya.

Ayunda sarankan jangan dengarkan komentar miring. Jangan dengarkan mereka yang meragukan kita. Lakukan apa yang kita yakini.

“Matikan kolom komentar, karena itu toxicbanget. Kalau mau bikin sesuatu, benar banget, jangan pedulikan kata orang. Di era sekarang kita bikin sesuatu sudah pasti ada yang beli walau sedikit,” sarannya.

Jangan berhenti, terus mencoba dan berinovasi. Sediakanlah banyak pilihan bagi para konsumen dan fans agar mereka bisa bebas memilih mana yang disuka. ketika kurang laku, ya kita bikin lagi yang lain. Mirip seperti merilis album musik, sebut Ayu. Orang bikin lagu tidak semua satu album mereka suka. Ketika ada yang hit baru mereka suka. Jadi, jalani dengan passion.

“Benar-benar jalani apa yg disuka, karena kita hidup hanya sekali. Lakukan yang benar-benar disuka, passion, hobi. Menjalani juga plong, ke pasangan, ke orang, jadi pribadi yang bahagia,” beber Ayu.

Menguatkan jawaban Ayu, seperti biasa, Ditto mengajak agar para kreator mengekuarkan semua yang dipunya. Maksimalkan semua upaya.

“Harus push your limit. Sebagai penulis lu tahu harus ke mana, mempromosikannya. Kenapa sih harus ada bedah buku. Kenapa tidak hanya menunggu orang beli saja,” sebutnya.

Jadi jangan menunggu, jemput, kejar, dan tangkap bola. Posisikan diri di berbagai kemungkinan titik tembak dan yang tak kalah penting, kerja tim. Jangan main sendiri.

“Jangan tunggu sesuatu, sebagai conten creator, ayo buat terus. Jangan di satu arah doang. Kolaborasi dengan teman-teman. Jangan menutup diri. Karena sebaga creator, saling membantu itu penting banget dan jangan sombong,” tambah Ditto.

========================

Sinopsis Film Teman Tapi Menikah

Sudah jatuh cinta dengan Ayu (Vanesha Prescilla) sejak pandangan pertama, Ditto (Adipati Dolken) menyukai Ayu bukan karena gadis itu selebritis. Tapi karena gaya Ayu yang tomboy, kocak dan seperti preman. Selama 11 tahun bersahabat sambil memendam rasa, Ditto selalu gagal mendekati Ayu. PDKT mulai dengan cara nge-band hingga akhirnya ia menjadi musis perkusi profesional. Ditto sebatas teman curhat dan makan bagi Ayu.

Namun Ditto selalu hadir jadi tempat curhat bagi Ayu yang cintanya sering diselingkuhi. Hingga suatu hari Ayu cerita akan menikah dengan pacarnya. Ditto harus memilih menyatakan perasaan atau merelakan cinta pertamanya dan menjadi sahabatnya selamanya.

Teman Tapi Menikah

Sutradara : Rako Prijanto

Penulis : Ayudia Bing Slamet
Ditto Percusion

Bintang Film :
Vanesha Prescilla
Adipati Dolken
Beby Tsabina
Iqbaal Ramadhan

Produser : Frederica
Produksi : Falcon Pictures
Tanggal Rilis : 28 Maret 2018
Diubah oleh arkianwidi 04-04-2018 08:03
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.1K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Dunia Hiburan
Berita Dunia HiburanKASKUS Official
24.7KThread4.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.